"Pagi anak-anak"ucap bu rita
"Pagi bu"ucap siswa siswi kelas 1b
"Oke sekarang kita, lanjutin yang kemarin ya..."ucap bu rita
Lisa tidak mendengarkan ucapan bu rita mata lisa terfokus pada pintu kelas karna semenjak tadi samudra belum juga masuk kedalam kelas
"Heh... ssstthh woi lis"ucap mita berbisik
"Hah kenapa?"ucap lisa
"Ngapa lo, liatin pintu mulu suka?"ucap mita
"Sam"ucap lisa lalu kepalanya menoleh memperhatikan guru didepan.
Tak lama pintu diketuk dan terbuka tampak sam yang memasuki kelas dengan tenang
"Loh kamu kenapa batu masuk"ucap bu rita
"Saya tadi ke toilet bu"ucap sam
"Yaudah duduk"ucap bu rita
Mata lisa tak berhenti melihat kearah sam sampai sam duduk dibangkunya, tak sedikitpun dia menoleh kearahnya lisa padahal dia duduk di depan pas dekat dengan pintu menghembuskan nafas pelan.
"Lisaa!"panggilan itu membuat lisa kaget, dan semua mata tengah memandang kearah nya
"Hah"ucap lisa linglung
"Kenapa melamun, ibu sedang menerangkan jika kamu tidak ingin melanjutkan pelajaran kamu boleh keluar dari kelas"ucap bu rita
"Maaf bu saya ngga ngulangin lagi maaf"ucap lisa menunduk
"Yasudah tidak apa-apa, ibu mau keruang guru kalian kerjakan tugas hal 8 itu yah, reza jika bel berganti tugas dari ibu jadiin pr aja ya, tapi kalo kalian udah selesai langsung kumpulin juga ngga papa trus buku ibu bawa ke kantor"ucap bu rita pada ketua kelas
"Baik bu"ucap serempak semua murid
Setelah bu rita keluar, lisa ingin beranjak dari bangkunya dan menuju ke arah sam tapi tangannya ditahan oleh mita.
"Apaan mit"ucap lisa
"Mau kemana si"ucap mita
"Mangkal dulu"ucap lisa langsung pergi
"Tuh anak urat malu udah putus kali ya"ucap mita menggeleng
"Sam! Kerjainnya bareng dong"ucap lisa
"Ngga ada otak ya"hentakan itu membuat suasana yang tadinya agak ramai karna diskusi seketika menjadi hening
"Gue belajar bareng lo, biar ketularan pinter gitu" ucap lisa tanpa mengurangi kadar senyum nya
"Gila lo!"ucap sam dingin
"Udahlah sam, kaga papa lagi berbagi ilmu itu perbuatan baik" ucap doni
"Nah tuh bener kata doni bagi ilmu itu perbuatan baik, bagi perasaan lo ke gue juga suatu anugrah"ucap lisa bersinar membayangkan lalu terkekeh
"Anjir lo dikasi paru-paru minta hati"ucap doni menggelang tak percaya
"Gue ikhlas kalo kakanda samudra yang ngasih, kalo sebangsa lo keknya peluangny dikit"ucap lisa
"Heh dikira gue berbeda bangsa apa"ucap doni tak terima, sam memilih pergi dari kelas menuju perpustakaan.
"Eh kakanda mau kemana, aku ikut lo, gara-gara lo sam pergi kan"ucap lisa mengejar samudra
"Najis ihh, gue iba juga sebenernya mmmm... eh woi mit itu temen lo kabur ya"ucap doni
"Hah? Kabur apaan si ga jelas"ucap mita
"Kabur dari rumah sakit jiwa ya, kasian mentalnya terganggu"ucap doni prihatin
"Heh dugong beranak lo kata lisa sama kek batin lo apa?"ucap mita melotot marah
"Batin gue kenapa?"ucap doni bingung
"Tergunjang! Diberi harapan tak ada kepastian"ucap mita sambik tertawa
"Anj.... ahh huhhh sabarrr"ucap dino dengan senyum yang ia perlihatkan dino melanjutkan tugasnya
"Mau berak lo no"ucap rita
"Anjr muka lo kontrol dong hahaha"ucap caca seisi kelas langsung tertawa karna tingkah dino.
"Sam tungguin langkah lo lebar banget si"ucap lisa sembari berlari kecil
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LiSam(COMPLETED)
Teen FictionBagaimana rasanya jika kau mengejar seseorang yang tak perduli dengan keberadaanmu? Dia lalisa biasa dipanggil lisa mengalaminya mengubur dalam-dalam rasa malunya atau mungkin memang tidak mempunyai rasa malu lagi entahlah. Setelah sekian lama lis...