sekarang ini udah jam istirahat, sunnys jelas lagi ada di kantin. seperti biasa rusuh makan sambil ketawa.
dari tadi yera sama nadi yang paling rusuh, mereka berdua ngelawak non stop cuma buat bikin yubi ketawa. tapi sayang lawakan garing mereka gak bikin yubi yang lagi panas liatin adegan mesra di pojok kantin jadi ketawa. alhasil dua bocil berjiwa sule itu gereget lah.
"yang menurut lo lucu apa sih bangsat?" tanya yera kesel pada akhirnya. pengen rasanya dia makan meja di depannya ini saking greget.
"gak tau," jawab yubi singkat. nadi ngedelik sambil gigit tangannya sendiri.
"makan. gak lo makan gue penggal pala lo. makan cepet, MAKAN!" suruh yera galak. mukanya udah merah antara kesel sama nahan ketawa.
kia sama nadi sama halnya, mereka pura-pura saling lempar info seputar dunia isekai tempat teo diciptakan.
"iya." yubi nurut. cewek itu makan sesuap buburnya sebelum ngeringis pelan.
"kenapa lagi? gak enak?" tanya kia.
"hmm, udah dingin," jawab yubi watados. tampangnya itu loh bener-bener tampang frustasi, hilang semangat, serta gelisah galau merana. gak tau lagi lah intinya ya semacam wajah-wajah orgil.
setelah denger jawaban kaya gitu ketiga temennya jedukin kepala masing-masing ke meja. gak sedikit ngundang perhatian anak murid yang lain karena mereka bertiga emang sekeras itu jedukin kepalanya sendiri.
"nih, makan."
yubi yang tadi nunduk sambil senyum masam dan kepala ketiga temennya yang ditidurin di meja seketika ngedongak denger suara serak cowok.
eh ternyata cowok itu gio. yubi langsung melengos. dia pikir yang barusan itu jeka. balik lagi lah tu mukanya jadi ditekuk lagi.
"gue gak lo kasih, bang," kata nadi cemberut. gio nyentil jidat nadi sebelum duduk di samping cewek itu.
"kan ada cowok lo," bales gio. nadi ngangguk, dia noleh ke pacarnya yang duduk di sebelah yera. gak lama bangtan udah duduk aja semuanya di sana. jadinya bangtan x sunnys semeja.
teo senyum kotak ke nadi, nadi juga senyum tipis. "gio, gue di situ dongg," kata teo ke gio.
"ngegas gak pake abang hu, serem cuy," sahut jaden. kia di sampingnya ketawa. sedangkan gio natap cowok yang lebih pendek satu cm darinya itu datar.
"awokawok bjir," sahut jeka. yubi yang sedari tadi nunduk auto dongakin kepalanya buat ngeliat jeka yang duduk di kursi paling ujung di sebelah hanif, eh di sebelah kirinya ada kakel kebanggaan yang seantero sekolah cintai, kak yuna.
yera ngedengus keras. dia tau yubi lagi merhatiin jeka dengan mata yang sekarang udah sedikit berkaca-kaca.
'dasar anak cengeng, jeka brengsek banget lagi monyet.' batin yera.
karena akhirnya gak tahan yera berdiri dari duduknya, ngebuat semua yang ada disitu langsung noleh ke dia.
"eh mau kemana ra?" tanya teo. yera gak jawab, tanpa aba-aba narik pergelangan tangan yubi secara paksa.
"gue kebelet. ayo ikut, cepetan!" ketusnya. yubi diem doang pasrah, ditarik yera buat keluar kantin.
"yubi kenapa?" tanya ajun.
"sorry ya kak. gue tau ini kantin bukan punya gue, apalagi bapak sama emak gue. tapi tolong lah ya meja di sini masih banyak dan masih kosong. kenapa juga pada milih mesra-mesraan di sini," cerocos kia tiba-tiba, volumenya pelan tapi dingin cuk. kia yang akhir-akhir ini ceria berasa balik lagi ke kia yang pendiem kaya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet And Miss ✓
Ficção AdolescenteKia dipertemukan dengan Jaden tanpa sengaja. Perasaan yang hadir di antara mereka juga tidak tumbuh dengan sengaja. Namun setelah segalanya terjadi, apakah semua yang Kia simpan untuk Jaden akan hilang? © ppyhyeac, 2020 © kemalights, 2023