Hari berlalu begitu cepat, tidak kerasa Elina sudah memasuki sekolah seperti biasa lagi yang hampir sebulan. Karena itu, dia semakin bersemangat untuk ke sekolah. Tapi, Elina bersemangat ke sekolah bukan karena dia ingin belajar lebih rajin. Ya, mungkin itu alasan pertama nya. Tapi, jangan heran bila Elina bersemangat berangkat ke sekolah itu untuk apa. Tentu saja karena dia ingin bertemu Vino. Siapa lagi kalau bukan anak kelas 10 yang di idam-idam kan Elina sejak awal bertemu.
Karena saking bersemangat nya ke sekolah, Elina hampir lupa membawa buku catatan nya yang ditinggalkan begitu saja di meja belajar nya. Hal itu lah yang membuat Ani, mamah Elina mengeluarkan kata-kata kesal dari mulutnya.
"Elina, tunggu. Ini buku catatan kamu tertinggal di meja belajar. Gimana si kamu, iya mamah tau kamu bersemangat. Tapi jangan sampai kaya gini dong. Ini kan bisa merugikan diri kamu jugaaa Elinaaaaa" omel mamah Elina
Seketika Elina memberhentikan diri nya dan kembali ke arah mamah nya.
"Astagfirullah mahhh, aduhh maaf Elina tadi terlalu ambis buat ke sekolah. Ehehe maklum lagi ada setan rajin masuk ke tubuh Elina mah" respon Elina yang sambil senyam senyum kepada mamah nya
"Yaudah sana, kamu berangkat sekarang. Udah siang juga ini. Nanti bisa telat" kata mamah Elina
"Oke mah, Elina berangkat dulu ya. Assalamualaikum mah" pamit Elina
"Iyaaa, waalaikumsalam sayang" jawab mamah Elina
Tidak menunggu waktu lama untuk sampai ke sekolah nya. Sekarang Elina sudah sampai di sekolah nya itu.
"Terima kasih Pak Udin, hati-hati di jalan ya Pak" ucap Elina yang berterima kasih kepada supir pribadi nya itu
"Iya non El, belajar yang rajin ya. Pak Udin pulang dulu. Nanti pulang sekolah Pak Udin jemput lagi non" respon Pak Udin
"Oke Pak Udin" lanjut Elina
Setelah itu Elina berjalan menuju kelas. Sesampai nya di kelas, Elina sudah di sambut dengan kedua teman nya itu. Siapa lagi kalau bukan Laufana dan Kiara.
"Hai kaliannn, baik-baik aja kan?" sapa Elina dengan muka meledek
"Dih ini orang masih pagi semangat banget kayanya" respon Kiara dengan wajah yang tak enak dilihat
"Tau yaa ihhh, lo gapapakan El? Ga kesambet setan kaya kemarin lagi kan?" tanya Laufana begitu serius
"Ih apasi kalian, gue ga kenapa kenapa ko. Tenang aja, teman kalian ini sehat wal'afiat" jelas Elina sangat lengkap
"Alhamdulillah deh kalau begitu mah" ucap Laufana dan Kiara
Pelajaran demi pelajaran sudah dilalui oleh Elina dan murid-murid kelas XI IIS 2. Dan sekarang adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu anak sekolah pada umumnya. Apalagi jika bukan waktu istirahat. Ya, bel istirahat sudah berbunyi. Saat nya Elina dan kedua teman nya itu menikmati waktu istirahat nya itu.
"Eh gaiss, ke kantin yuuuu" ajak Kaira
"Ayuuuu ahh laperr ni guee" setuju Laufana
"Woyyy El, lo mau ikut kita ke kantin ga?" tanya Kaira kepada Elina
"Ikutt dehhh, ayuuu cusss ke kantin" respon Elina sambil menarik tangan dua teman nya itu.
Baru saja Elina sampai di kantin, mata nya sudah melihat ke arah pojok tempat duduk yang biasa dipakai untuk makan dikantin nya itu.
"Ya ampunnnn emang ya kalau jodoh tuh engga kemana" celoteh Elina dalam hati sambil memperhatikan Vino di pojok tempat duduk kantin
"Woy Elinaaaa, lo kenapa ihh. Ayo pesan makanan. Udah laper banget ni kitaaaa" seru Laufana dan Kaira
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in doubt
RomanceKisah percintaan tentang anak SMA memanglah sudah biasa adanya. Dimana mereka hanya berpikir pada status saja tidak memikirkan bagaimana ke depan nya nanti akan seperti apa. Dalam sebuah kisah percintaan tersebut pasti ada hal yang membuat mereka r...