Tak kerasa rasanya, karena jam mata pelajaran Geografi pun telah usai. Membuat kegembiraan yang dirasakan Elina dan kedua teman nya itu semakin hilang. Ya, apalagi jika bukan sehabis ini ada satu mata pelajaran lagi yang mungkin sebagian anak sekolah pun tidak menyukai pelajaran ini. Apalagi jika bukan pelajaran Matematika.
Pelajaran Matematika pun akhirnya akan dimulai setelah kedatangan Bu Amira seketika mengejutkan seisi ruangan kelas 11 IPS 2.
"Assalamualaikum anak-anak" salam Bu Amira kepada semua anak murid
"Waalaikumsalam, ibu Amira" jawab semua murid 11 IPS 2
"Ya baiklah, sekarang kita lanjutkan materi kemarin. Namun, alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu"
Tanpa disuruh pun akhirnya Dhika selaku ketua kelas pun langsung memberikan aba-aba kepada seluruh anggota kelas nya agar mengikuti perkataan nya saat ingin berdoa.
"Berdoa selesai" kata Dhika seraya menyuruh semua anggota kelasnya, termasuk Bu Amira
"Sekarang buka buku paket kalian, halaman 292-300. Sehabis itu kalian coba pelajari, dan nanti ibu akan memberikan latihan soal dari materi tersebut" perintah Bu Amira
"Baik bu"
"Ashiapppp bu Amira"
"Okee buuu"
Begitulah respon dari semua anak kelas 11 IPS 2 setelah Bu Amira memberikan beberapa perintah yang harus dilakukan oleh semua anak kelas 11 IPS 2 tersebut.
Tapi, lain hal nya dengan Elina. Disaat semua teman-teman nya sedang sibuk mempelajari materi yang diberikan Bu Amira itu, Elina malah melamunkan hal yang tidak jelas. Oh mungkin memang menurut kalian tidak jelas. Tapi, menurut Elina ini adalah hal yang sangat amat jelas. Apalagi kalau bukan melamunkan sosok Vino yang sebentar lagi akan balik sekolah bareng dengan dirinya.
Melihat Elina melamun tidak jelas seperti itu, membuat tangan Laufana dan Kiara gatal. Akhirnya mereka berdua sedikit mencolek lengan Elina menggunakan bolpoin milik mereka.
"Ehhhh El, ngapain si lo ngelamun kaya orang gajelas gitu" kata Laufana sambil mencolek lengan Elina dengan bolpoin
"Weh Elinaaaaa, sadarrr woyyyy" sambung Kiara sambil mengikuti hal sama yang dilakukan Laufana
Bukan Elina sadar akan lamunan nya itu, melainkan Laufana dan Kiara pun kena tegur oleh Bu Amira. Karena, sekecil apa pun suara mereka pasti akan terdengar oleh Bu Amira.
"Laufana, Kiara. Kalian berisik sekali ya!! Mau kalian ibu suruh keluar dan membersihkan toilet??! tegur Bu Amira kepada Laufana dan Kiara
"Eh, eenngggaaaa bu. Iiinniiii cuma mau nyadarin Elina bu. Dari tadi dia ngelamun-ngelamun ga jelas bu" jelas Kiara yang terbata-bata
"Hah? Apaan si Ki. Gue gapapa ih, siapa juga yang ngelamun ga jelas" respon Elina yang membuat Kiara dan Laufana terkejut mendengar suara Elina yang seakan membela dirinya
"Lahhhh Elinaaa, ko lo bisaaa sadar siiiii" sambung Laufana
Akhirnya Bu Amira pun meleraikan perdebatan yang tidak penting antara Elina dan kedua teman nya itu.
"Sudah-sudahhhhh daripada kalian membuat ibu naik darah, mendingan kaliannn lanjutkan saja pelajari materi yang ibu berikan tadiii. Jangan sampai ibu berubah pikiran dan menyuruh kalian untuk keluar dari pelajaran ibu!!!" perintah Bu Amira yang hampir saja membuat semua teman-teman Elina ketakutan
"Baaaiikkk bu" jawab Elina dan kedua teman nya
Akhirnya Elina, Laufana dan Kiara pun mengalah untuk tidak mendebatkan masalah yang tidak penting barusan. Dan mereka pun memilih untuk menuruti perkataan dari Bu Amira, daripada mereka harus keluar kelas dan membersihkan toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in doubt
RomanceKisah percintaan tentang anak SMA memanglah sudah biasa adanya. Dimana mereka hanya berpikir pada status saja tidak memikirkan bagaimana ke depan nya nanti akan seperti apa. Dalam sebuah kisah percintaan tersebut pasti ada hal yang membuat mereka r...