12

21 1 0
                                    

"Apaan si, gausah terima kasih juga kaliiiii" jawab Elina sambil ngedumel

"Iya iyaaaa" respon Vino sambil tertawa

Saat Elina sedang asyik bercanda ria dengan Vino. Itung-itung 6untuk menghibur Vino yang tengah terbaring lemas diatas tempat tidur. Ya, memang sakit Vino tidak begitu parah. Tapi, hal itu menurut Elina sangat amat parah sekali. Terdengar cukup dramatis si, tapi mau gimana lagi. Yang nama nya udah suka mah, pasti apa aja bakal dilakuin. Oke lanjut ke cerita Elina.

Jadi, sedari tadi Elina dan Vino sangat asyik bercanda. Sampai lupa dengan keempat teman nya, ya siapa lagi jika bukan Radit, Arsen, Laufana, dan Kiara. Dengan kegundahan yang ada di hati mereka akhirnya Radit pun bersuara.

"Woyyy, seru amat siihhh bercanda nya. Sampe lupa ada kita-kita disini"  kata Radit dengan suara yang mengejutkan

"TAU NIII, Masa kita dikacanginnn si. Udah kaya martabak aja, Huuuu" sambung Laufana yang menyetujui perkataan Radit

Melihat mereka berdua, Arsen dan Kiara hanya tersenyum. Mereka saling tatap menatap, dan menggelengkan kepala saja.

Mendengar ocehan dari Radit dan Laufana membuat mulut Elina gatal sekali ingin membalas ocehan nya tersebut.

"Dihhh, sirik aja lo berdua" sarkas Elina

"Udahh El udahh, biarin aja. Belom aja mereka gue jodohin" kata Vino sambil bangun dari posisi tiduran menjadi posisi duduk

Elina tersenyum "Ehehehe iyaa Vin, lo benerrrr banget. Cocok juga si mereka. Hahahaa"

Akhirnya Radit dan Laufana hanya diam dan seakan tidak mendengar perkataan dari Elina dan Vino.

Keadaan di kamar Vino hening seketika, lalu terdengar ada yang membuka pintu kamar Vino.

Clekkkk

"Mamahhh, kirain Vino siapa" respon Vino yang sedikit terkejut

"Ehehehe iya nih Vin, mamah bawain makanan untuk kalian. Hampir lupa mamah ga suguhin temen kamu" kata Vina mamah Vino sambil menawarkan makanan yang dibawa nya ke kamar Vino

"Aduhhh tante, gausah repot-repot atuhh. Kita mah udah makan tan tadi, ya gaaaaa gaiss?" kata Radit dengan nada yang sok jaim

"Alahhh, gausah pura-pura gitu deh lo. Bilang aja mauu kannn?" celetuk Elina

"Tau lo Dit, biasanya juga langsung diabisin nih makanan buatan mamah gue" sambung Vino

"Iya deh iyaaa, belain aja terusss Elinaaa Vinnn. Gue doain dah lo berdua biar cepet-cepet jadiann dahh" respon Radit yang akhirnya mengalah

Namun, Laufana, Kiara, dan Arsen hanya diam mendengar perdebatab antara ketiga teman nya itu.

"Udah deh kalian, daripada ini makanan ga kemakan. Mending diabisin ya sekarang, tante udah bela-belain masak lo buat kalian. Terutama buattt, calon menantu tante ini" jelas Vina sambil mencolek lengan Elina

"Ekhemmmm, acieee kayanya mencium bau-bau direstuin nihh" seketika suara itu keluar dari mulut Laufana

"Ehehehe iya tan, bisa aja deh" jawab Elina malu-malu

"Tuhkann pake malu-malu segala, udah abisin ya El. Oh iya semua juga ya abisin" lanjut Tante Vina meminta mereka menghabiskan makanan yang sudah ia buatkan

"Okee tan, makasih ya tan" seru Arsen dan Kiara

"Siapp tan, thank you Tante Vina camer nya Elina" sambung Radit dan Laufana

Mendengar suara itu, Vino hanya tersenyum. Begitu juga Elina, tampak nya mereka ada perasaan yang tiba-tiba menjadi awkward seketika itu juga.

Love in doubtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang