7

23 4 0
                                    

Dikelas, akhirnya setelah Vino selesai mengantar Elina kembali ke kelas nya. Elina pun masuk dan disambut oleh kedua pasang mata, siapa lagi jika bukan Laufana dan Kiara.

Kedua pasang mata tersebut memperlihatkan betapa penasaran nya mereka terhadap apa yang dilakukan Elina dan Vino di kantin tadi.

"Ekhem ekhemmm, kaya nya ada yang abis PDKT niii" celetuk Kiara

"Wah iya yaaa Ki, harus nya mah kita dapet traktiran gratis niii" sambung Laufana yang menyetujui perkataan Kiara

"Hah? Apa kalian bilang? Gue PDKT? Sama Vino???" tanya Elina dengan mimik wajah yang sangat bingung

"Yaiyalah, apalagi coba kalo bukan PDKT" jawab Kiara dan Laufana bersamaan

"Terserah kalian aja dehh mau bilang apa, yang penting gue seneng banget karenaa Viiiiin......." kata Elina yang seketika omongan nya terpotong karena kedatangan Ibu kepala sekolah yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas Elina

"Selamat siang anak-anak" ucap Ibu Kepala Sekolah SMA GARUDA BANGSA

"Selamat siang bu" jawab semua anak murid

"Oke baiklah, sekarang pelajaran siapa?" tanya beliau kepada semua anak murid

Awalnya suasana menjadi hening seketika, tapi ada suara yang sangat lantang menjawab pertanyaan dari Ibu kepala sekolah nya itu.

"Pelajaran Geografi Bu" jawab Dhika si ketua kelas

"Lalu, kenapa kalian tidak ada yang berinisiatif untuk memanggil guru nya?!" tanya nya lagi

Ya, memang sedari tadi kelas Elina serasa free class. Karena, Bu Lina selaku guru mata pelajaran Geografi nya pun tak kunjung datang.

Oleh karena hal tersebut, bisa mengundang manusia paling menakutkan satu lingkungan SMA GARUDA BANGSA. Siapa lagi jika bukan Bu Ana, Kepala Sekolah SMA GARUDA BANGSA.

Mengingkat kembali pertanyaan dari Bu Ana, akhirnya seorang Elina memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan dari kepala sekolah nya itu.

"Bu, izin menjawab" kata Elina sambil mengangkat tangan nya

Namun, kepala sekolah nya itu hanya menganggukkan kepala saja.

"Jadi, sebetulnya kami bukan tidak ingin memanggil Bu Lina untuk mengajar kami disini. Tapi, ketua kelas kami sudah mencari Bu Lina di ruang guru, bahkan sampai ke pos satpam pun tidak ada keberadaan sosok Bu Lina. Bukan begitu Dhika?" tanya Elina selagi menjelaskan kepada Bu Ana

"Iya bu, yang dikatakan Elina memang benar. Soalnya saya sudah mencari Bu Lina sampai mengelilingi sekolah ini tapi tetap saja tidak bertemu bu" jawab Dhika yang melanjutkan penjelasan Elina

Saat mendengar penjelasan dari Elina dan Dhika, akhirnya Bu Ana pun percaya dengan perkataan mereka.

"Baiklah ibu percaya dengan kalian. Tapi lain kali, jika kelas kalian kosong cepat-cepat pergi ke guru piket, dan minta tugas dengan guru tersebut" ucap Bu Ana ditambah perintah dari beliau

"Siap bu" jawab serempak anak murid XI IIS 2

"Ya sudah kalau begitu, saya lanjut mengontrol kelas yang lain dulu, wassalamualaikum" pamit Bu Ana seraya keluar dari kelas nya Elina

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab semua murid

"Alhamdulillah akhirnya pergi juga"

"Huuuffttt, untung aja ga jadi marah-marah"

"Iya ya alhamdulillah"

Itulah kalimat-kalimat yang diucapkan teman teman nya Elina setelah kepala sekolah nya keluar juga dari kelas mereka.

Love in doubtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang