[WARNING! 18+ CONTENS]
Boun membaringkan Prem ke atas ranjang. Jemarinya menyusup ke balik celana kain Prem dan langsung menyentuh pusat kejantanannya. Sentuhan itu membakar sekaligus menyejukkan dan Prem langsung mengangkat tubuhnya penuh gairah. Boun menundukkan kepalanya, mengecup leher dan pundak Prem sambil menurunkan kemejanya, menikmati betapa Prem menyerah kepada gairahnya.
"Sayangku, kau begitu indah." Boun menangkup dada Prem di telapak tangannya, merasakan dan menikmati kelembutan itu. Lalu bibir panasnya turun dan menangkup pucuknya, melumatnya penuh gairah, membuat Prem hampir menjerit karena siksaan kenikmatan yang berbaur menjadi satu.
Lelaki itu menurunkan celana milik Prem dan mulai menyentuhnya, dimana-mana, meninggalkan gelenyar panas yang membakarnya. Jemari Boun menyentuh kejantanan Prem dan Prem merasakan dorongan yang amat sangat untuk memohon agar Boun mau memasukinya.
Dan Boun sudah siap, lelaki itu terasa begitu keras dan panas di bawah sana. Prem mendesak-desakkan tubuhnya dengan frustrasi, permohonan tanpa kata.
"Tenang, sayangku." Boun mulai terengah, menahan pinggul Prem yang bergairah di bawahnya, "Aku akan memuaskanmu sebentar lagi."
Boun menyentuhkan dirinya, dan langsung menggertakkan giginya, melawan dorongan kuat untuk memasuki Prem dengan kasar. Prem sudah sangat siap menerimanya, tetapi Boun bertekad memperlakukannya dengan lembut, memberikan tubuhnya untuk kenikmatan Prem.
Ketika kehangatan Boun merasukinya, tenggelam dalam tubuhnya yang panas dan basah, Prem mengerang dan memejamkan matanya. Oh astaga! Rasanya begitu tepat, kenikmatan ini, kedekatan ini yang telah aku sangkal selama ini. Rasanya luar biasa tepatnya!
Mereka bergerak dalam alunan gairah yang keras, berusaha memuaskan gejolaknya sendiri-sendiri. Sampai akhirnya tubuh Prem terasa melayang, mencapai puncak kenikmatannya didorong oleh rasa klimaks yang begitu dalam. Ketika mendengar erangan, Boun mengikutinya. Menyerah dalam orgasme bersama Prem.
~~~ Sleep With The Devil ~~~
Ada yang berbeda dalam hubungan mereka. Prem menyadari pagi itu, mengingat senyum lembut Boun ketika Prem terbirit-birit kembali ke kamarnya ketika hari hampir menjelang pagi. Terutama perasaan Prem ke Boun, ada yang berubah.
Ternyata selama ini dia juga frustrasi oleh gairah yang tertahan, sama seperti yang dirasakan Boun. Dan ketika semalaman mereka saling memuaskan gairah masing-masing, pagi ini perasaannya luar biasa bahagia. Prem bahkan merasa ingin bersenandung.
Pagi ini, karena Boun biasanya sudah berangkat bekerja jam-jam segini. Prem memutuskan untuk mengisi waktunya dengan menjelajah seluruh isi rumah. Dia memutuskan untuk menjelajahi area sayap kanan rumah yang besar itu. Tanpa di temani siapapun, Prem menyusuri lorong-lorong, ruangan demi ruangan, sampai akhirnya tiba di ujung lorong, dengan dinding yang sepenuhnya terbuat dari kaca, memantulkan cahaya matahari ke seluruh lorong dan pemandangan yang luar biasa indahnya di balik kaca. Pemandangan kebun mawar berwarna merah tua yang merambat dan memenuhi taman kecil di sana.
Prem terpesona hingga hampir sesak napas. Dia berdiri cukup lama di depan taman itu, lalu kemudian mengerutkan keningnya ketika menyadari, bahwa sayap kanan rumah ini, meskipun tampak bersih dan terawat, tampaknya hampir tidak pernah digunakan.
Prem menoleh ke kiri, dan menemukan sebuah pintu besar berwarna keemasan, dengan penuh rasa ingin tahu dia membuka handle pintu itu. Susah dan macet, tetapi kemudian setelah Prem mencoba beberapa kali, pintu itu terbuka dengan mudahnya, dengan suara berderit karena engsel yang sudah lama tak diminyaki.
Ruangan itu temaram, karena jendela kamarnya tertutup rapat oleh gorden, baunya pengap seperti sudah lama tidak dimasuki. Prem meraba-raba dinding dan menemukan saklar di kamar itu, ditekannya saklar kamar itu, dan cahaya kekuningan yang lembut langsung menyinari seluruh ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLEEP WITH THE DEVIL (BOUNPREM VER)
Fanfiction◇Terkadang cinta datang pada saat yang tidak di kira-kira. Benci dengan cinta itu beda tipis, orang yang kau benci akan selalu berputar di otakmu. Memorimu pasti akan selalu menangkap orang yang menurutmu kau benci itu.◇ Remake dari novel "Sleep Wit...