kelas bar bar (zigot asik) ;svt, ioi, w1, Izone, x1 (lokal)✅

Jakarta Here We Come!

"gue-

Gabisa ben"

Raut wajah ruben tiba tiba berubah, dari yang senyum senyum gajelas menjadi kaget.

"kenapa?"

"gabisa-

Nolak maksudnya"

Ruben langsung tersenyum dan memeluk nesa, untungnya yang lain pada tidur dan Theo sibuk melihat jalanan.

"makasih nes, lo mau terima gue" ujar ruben berbisik

Nesa hanya menganggukan kepalanya

"tapi gue gamau hubungan kita diketahui orang lain ya, Just between us aja" ujar nesa pelan sambil melepaskan pelukan nya dari ruben

"okay, asalkan lo jadi one and only nya gue, gue pasti bakal turutin kemauan lu"

Akhirnya setelah kejadian tembak menembak itu, mereka kembali dengan urusan mereka masing masing, nesa kembali tidur dan ruben kembali memainkan game di hp nya, sambil sesekali berpegangan tangan.

Tanpa mereka sadari sebenarnya adegan tembak menembak tadi ada yang mendengar, tentu saja kalau bukan celyn.

Sebenarnya celyn sudah bangun sejak tadi, tiba tiba dia mendengar bisikan mereka itu, Theo tentu saja tidak mendengar karena dia memakai earphone sambil menelepon pacarnya, otomatis dia tidak mengetahui nya.

Setelah celyn mendengar bisikan tembak menembak itu, celyn kembali pura pura tidur.

'jadi lo mau pake cara ini annesa? Okay then let the game begin' batin celyn.

Akhirnya ketiga mobil tersebut sudah sampai di Jakarta, lebih tepat nya di Cafe, karena mereka semua memutuskan untuk pulang sendiri sendiri setelah sampai Cafe, tapi sebelum mereka pulang mereka juga sempat hang out sebentar.

"njay ngantuk gua" ujar theo

"iya anjir gue juga" ujar obed

"apalagi gue" tambah kiel

Ya tentu saja mereka akan ngantuk, kan mereka yang menyetir mobil dan yang lain ngorok kayak kebo.

"nih minuman spesial untuk supir supir ganteng kita" ujar Astrella sambil memberi mereka 3 gelas ice americano

Ketiga nya tersenyum dan langsung meminum nya.

Sedangkan yang lain masih bingung untuk membeli minuman apa.

"disini yang recommended apaan nes?" tanya nathan

"wadu gue kalo kesini cuman minum ice lemon tea than" ujar nesa

Kali ini mereka memang mampir di Cafe dekat rumah nesa, karena mereka hanya tau Cafe itu.

"ah gue chocolate frappe deh" ujar nathan

"than, lo mau bayarin kite kite?" tanya ignas

"ayolah than bayarin lagi wkwk" ujar VC

"wah gue belom pernah nih di jajanin nathan" ujar bayu

"yaudah deh gue bayarin minuman kalian, sono pesen"

"yeeyyy"

Semua nya langsung pesan di kasir dan membayar nya menggunakan black card nathan.

Setelah memesan minuman semua langsung duduk kembali dan mengobrol.

Baru saja keadaan tenang eh tiba Tiba.

Celyn jalan dan pura pura Kesan dung sehingga minuman nya tumpah diatas baju nesa.

'byur'

"eh yaampun sorry sorry, sorry banget nesaa" ujar celyn meminta maaf sambil pura pura kaget

"iya gapapa kok" balas nesa sambil mengambil tisu di dekat nya

"lo sengaja kan?" tanya sasha saat celyn hendak pergi ke tempat duduk nya

"ngapain gue sengaja sengaja in sha" ujar celyn membalas

"ya siapa tau kan, kita kan ga ada yang tau, tapi inget tuhan liat kelakuan lo" balas sasha

Celyn langsung terdiam, dan keadaan menjadi canggung.

"eh udah jam 6 sore, mending pulang yuk pasti pada capek juga kan" ujar emmeli

Semua nya langsung mengangguk angguk an kepala nya, dan akhirnya semua pulang menuju rumah masing masing.

Di Cafe tersisa ruben dan nesa

"gapapa?" tanya ruben

"gapapa kok hehe"

Ruben langsung melepas kan jaket nya dan memakaikan jaket itu kepada nesa di bagian basah.

"makasih" ucap nesa sambil tersenyum

"manis" ucap ruben

"apa?"

"kamu manis" ujar ruben sambil mengelus lembut kepala nesa

Nesa tidak bisa menjawab karena pipi nya merah seperti tomat sekarang.

Setelah nya ruben langsung memegang tangan nesa dan mengantarkan nesa pulang dengan berjalan kaki.

Di jalan mereka bercengkrama bersama dan tertawa bersama.

Tiba tiba

"loh nesa?"

Mereka berdua terkejut dan langsung melepaskan pegangan tangan nya.

TBC

Kira kira siapa ya, yang membuat mereka sampai terkejut seperti itu?