My Little Devil Ch II

1K 58 6
                                    

Brokkkkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brokkkkk

.

.

.

Broookkk

.

.

.

Brooookkkkk

.

.

.

Malam yang gelap dan sepi, beberapa orang dewasa menghampiri dan memukul Mark di parkiran kondominiumnya.

"Heh bocah! Berani sekali ya kamu membuat teman - temanku dipenjara!" Ucap seseorang pria yang seakan menjadi dalang dari semua ini.

Tiga orang laki - laki, memakai baju serba hitam dan bertubuh kekar. Mereka terlihat bukan orang yang memiliki niat baik. Entah apa urusannya dengan Mark, bocah berwajah malaikat itu tidak mengenalnya.

"Apa salahku phi?" Tanya Mark memelas.

"Kamu mendekati istri dan pacar kami hanya untuk menjebak mereka kan? Menyuruh mereka membuat pengakuan jika hanya memanfaatkan ayahmu!" Ucap seorang pria semakin mendekati Mark

"Maaf, aku tidak pernah bermaksud seperti itu phi." Wajah polos itu menunduk, menunjukkan ketakutannya. Bagai bocah yang ketakutan saat dibentak ayah.

"Hey liat muka dia! seperti bayi yang lemah. padahal kemarin dia dan temannya memukuli teman kita dan membuat mereka dipenjara. Aku kasih tau ya adik kecil (mendorong kepala Mark dengan jari telunjuk) kami memang bersekongkol untuk menjebak ayahmu, dia kaya! Sedangkan kami tidak punya uang! Jadi harus membagi uangnya! Iya kan kawan?" Ujar salah satu pria yang berdiri paling depan.

"Iya iya iyaaa benar." Sahut yang lain serempak

.

.

.

"Cut!!!"
Seru Mark mengangkat kembali kepala dia yang tertunduk, tersenyum menampakkan gigi taringnya.

"Iya bos!" Jawab seseorang memegang kamera yang dari tadi bersembunyi di balik mobil Mark. Orang tersebut menampakkan diri dan mematikan kamera.

"Siallll" umpat salah satu orang merasa telah dijebak oleh bocah ingusan.

Brooookkk

Mark memukul seseorang pria didepannya dengan keras. Pipi rapuh pria paruh baya itu membengkak dan berdarah karena tergores cincin Mark yang tajam.

"Gila! Sampah!! Kamu pikir aku takut padamu?!" Umpat Mark menunjukkan emosi yang sejak awal dia tahan.

"Asal kalian tau ya! Jika temanku tidak datang kemarin, aku pasti membuat kalian mendekam selamanya di penjara. Kamu tau, hari ini bahkan kemarin aku memang sengaja membiarkan kalian memukuliku." Jelasnya

Destiny (PerthMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang