ASC | Part 7

8 2 0
                                    

Bara melangkahkan kakinya menuju kantin. Kepalanya pusing melihat perdebatan sahabatnya di kelas tadi. Dia membutuhkan air dingin untuk menyegarkan otaknya.

"Yaampun kak Bara makin tambah ganteng aja."

"Masa depan gue tuh."

"Jalannya cool banget ya."

"Kak bara mau gak jadi pacar aku."

"Mana mau kak Bara sama cewe cungkring macem lu."

"Calon suami nengok sini dong."

"Kak Bara, minta id line nya dong."

Bara hanya menatap datar ke arah depan. Dia tidak mengindahkan ucapan siswi yang mengaguminya itu. Pria itu sangat risih dengan segala teriakan yang sangat menganggu pendengarannya.

"Jangan dicuekkin Bar, senyum kek seenggaknya."

Bara menengok ke sampingnya dan mendapati Tio yang sedang tersenyum membalas sapaan murid lainnya.

"Gak guna"

"Suatu saat pasti berguna Bar, siapa tau diantara mereka ada salah satu jodoh lu."

"Hemm."

"Please deh Bar, gue bingung kalo lu jawabnya cuma ham hem ham hem," Ujar Tio dramatis.

"Gua rasa lu kena virusnya Fian sama Bagas," Balas Bara sambil mendengus.

Tio hanya menyengir tak jelas. Mereka berjalan menuju pojok kantin. Tempat langganan mereka. Tio mengambil hp nya yang bergetar di saku seragamnya. Lalu membuka pesan masuk itu.

"Bar," Tio menepuk bahu Bara, "lu duluan aja deh, gue mau ke ruang OSIS dulu," Bara hanya mengangguk dan Tio langsung berlari keluar kantin.

Tadi Tio mendapat pesan dari Fatih untuk berkumpul di ruang OSIS. Entah ada hal apa, sepertinya penting.

"Mang, baksonya satu kaya biasa," Bara memesan pesanannya.

"Siap den."

Bara langsung duduk sambil menunggu pesanannya. Pria itu mengedarkan matanya hingga pandangannya jatuh pada gadis yang sedang memakan bakso tepat di samping tempat duduknya. Satu alisnya terangkat melihat gadis itu mengenakan kacamata. Terlihat lebih imut tapi seperti ada yang berbeda.

***

"Cher, jangan minum es gue. Lu gak boleh minum yang kaya beginian,"

"Alien ih, aku tuh kehausan tau. Nanti kalo aku dehidrasi terus meninggal gimana dong?"

"Heh tuyul, kalo ngomong jangan suka asal. Emang lu mau mati beneran?" Ucap Nesya menyela.

"Gak mau lah Nes, kok Nesya jahat sih sama aku?"

"Jahat apaan dah, gak jelas lu!"

"Itu barusan nyumpahin aku,"

Nesya memutar bola matanya malas, "Gue bukan nyumpahin lu, tapi cuma ngasih tau."

Aku Suka CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang