🔑Prolog

49 10 5
                                    

Selamat membaca💛


---

Hari ini Helen diantar oleh Abangnya yang baru pulang dari Yogyakarta. Ia senang Abangnya pulang, walau beberapa minggu saja. Mobil tersebut pun sudah sampai didepan gerbang sekolah. Helen pun berucap, "Bang, nanti pulsek jemput ya,"

Putra tersenyum lalu mengacak rambut adiknya itu, "Iya Hel."

"Oke deh, yaudah aku mau sekolah dulu. Bye abangg!" Ucap Helen seraya turun dari mobil.

Ia pun memasuki lapangan sekolah, banyak most wanted di sekolahnya itu. Maka tak jarang murid-murid selalu berkumpul di koridor kelas. Bahkan ini masih jam 06.50 sudah banyak yang nangkring didepan kelas.

Helen menuju kelasnya yaitu X Ipa 3. Hanya ada beberapa orang dikelasnya, untuk sepagi ini siapa yang mau datang?

Helen pun tak mau sepagi ini, tapi demi diantar oleh Abangnya ia rela pergi sepagi ini. Jam sudah menunjukkan 07.10 berarti 10 menit lagi bel berbunyi, tapi ketiga temannya belum saja datang.

Tak lama ketiga temannya datang, lalu menuju tempat duduk. "Len, kok lo pagi banget sekolah? kerasukan setan apa lo?" Tanya Ana dan seraya duduk di sebelah Helen

"Dianter Abang gue tadi makanya pagi," Ucap Helen

"Abang?"

Helen menengok kearah Ana, "Iya, abang gue baru pulang dari Yogya. Karna dia lagi libur."

"Oh gitu, eh Len tuh Agra!" ucap Ana sedikit keras

"Ah lo Na, keras banget nyebut nama dia. Untung dia gak denger," bisik Helen

Ana menggaruk lehernya yang tidak gatal, "Hehe maaf,"

"Weh tau gak, Pak sulaiman gak masuk katanya," ucap Luna

"Mantap bisa ghibah nih," ucap Ana sambil terkekeh

"Bego ah," ucap Dya

Helen mulai tadi melihat kearah Agra, karena mereka bertiga tau kalo Helen melirik Agra. Mereka pun mengejutkan Helen.

"Helen!"

"EH AGRAAA!" pekik helen lalu menutup mulutnya

Luna, Ana, dan Dya tertawa. Helen menahan malunya karena satu kelas melihat kearahnya.

"ngagetin aja kelen anjir," ucap Helen yang masih menahan malu.

"Siapa suruh ngelamun," ucap Dya

"Ya ya gue cuma liatin Agra doang,"

"huftt, lo tuh udah 4 bulan gini-gini aja. Nyatain dong!" ucap Ana

"Malu gue, kalonya gue ditolak gimana?"

"Ya lo harus maju lagi lah," ucap Dya

"Nah bener tuh kata Dya,"

Helen pun memikirkan perkataan teman-temannya itu lalu berkata, "Au ah nanti aja gue bilang,"

Mereka bertiga pun menghela nafas kasar, "Terserah lo Len,"

"Hm, lo tau gak? Delia itu katanya pasang susuk."

"Hah? bebenar?" ujar Luna

"Kata orang juga sih," ucap Dya

Helen melihat kearah Delia yang sedang dikerumuni cowok-cowok dikelas, "Tapi kalo dilihat-lihat kayak bener sih, coba kalian liat dia dikerumuni cowok gitu," ucap Helen

"Nah makanya itu, gue sih bodo amat."

"Lo enak bodo amat, liat tuh Agra deket ama Delia," ucap Helen sambil menelungkupkan wajahnya di tas.

"Kasian"







---

Hai👋
Jangan lupa vote sama komen ya!
stay home💛



Like SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang