BURUAN BACA SEBELUM PART DIHAPUS!
(FOLLOW SEBELUM BACA!)
SPIN OF PEMILIK HATI
Mungkin cerita ini terlalu rumit untuk didefinisikan. Kalian akan mendapatkan banyak rasa. Entah itu perjuangan, cinta dalam diam, persahabatan atau sebuah pengkhianatan...
Kamu jangan kayak Farel ya, cintanya ke Luna tapi ngasih harapannya ke Rachel.
-FITRI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
^¤^
"Mereka lagi ngapain di tengah lapangan?"
Alea mengelus dada. Kaget saat tiba-tiba saja Dafa muncul di sampingnya. Ia kemudian mengangkat bahu.
Dafa kembali memperhatikan di tengah lapangan, di sana sudah ada Fitri dan ... Dito? Itu Dito saingan Dafa yang terkenal playboy, tapi sekarang Dafa sudah taubat.
Sementara di tengah lapangan, Fitri berusaha menahan malu saat menjadi pusat perhatian saat ini. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja Dito menariknya dan berakhirlah ia di tengah lapangan seperti ini dengan terik matahari yang menyengat.
Fitri menatap Dito tanda tanya. "Lo mau ngapain sih?!" kesalnya karena sedari tadi Dito hanya tersenyum misterius.
"Gue mau ngomong."
"Ngomong aja. Buruan gue malu diliatin banyak orang."
Dito menunduk di depan Fitri. Perlakuan Dito mampu mengundang pekikan siswi di pinggir lapangan. Untuk pertama kalinya Dito melakukan sesuatu diluar nalar, meski terkenal playboy, tapi Dito tidak pernah melakukan hal seperti ini kepada cewek.
Mata Fitri sukses membulat, "Lo mau ngapain?!"
"Fitri!" ujar Dito dengan intonasi lebih tinggi, sengaja supaya semua orang tahu. "Gue suka sama lo!"
Fitri melotot, kaget dengan ungkapan Dito. Sementara penonton sudah bersorak kegirangan.
"Lo mau, kan jadi pacar gue?" sambung Dito
Fitri memperhatikan orang di pinggir lapangan, hingga matanya bertabrakan dengan mata elang milik Fizan. Ia menggigit bibir bawahnya lalu kembali menatap Dito. "M-maaf."
Hening.
Penonton yang awalnya heboh, kini berubah menjadi hening saat mendengar perkataan Fitri.
Fitri menghela napas berat. "Gue nggak b-bisa ... gue suka sama cowok lain dan bukan lo orangnya," ujar Fitri hati-hati. "Kita temenan aja, ya?"
Teman. Penolakan secara halus yang dikatakan saat menolak pernyataan cinta seseorang. Padahal ia tidak tahu jika penolakan dengan alibi berteman saja jauh lebih sakit dari penolakan kasar. Bagaimana tidak, bayangkan saja jika kalian berteman, jadi dekat dengan dia, tahu bagaimana ia jika menyukai orang lain, bagaimana sakitnya saat mendengar dia bercerita tentang cowok yang disukainya, padahal kamu? Hanya teman!
"Kenapa lo nggak suka sama gue?" tanya Dito lirih, posisinya masih sama. "Padahal gue udah berjuang dari dulu buat dapatin hati lo, gue kayak gini pun karna lo."
