27- Dafa beraksi

3.9K 508 20
                                    

____

Ada tiga hal yang aku rindukan darimu; tingkah konyolmu, tawamu, dan caramu membuatku jatuh cinta.

-ALEA

-ALEA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^¤^

Jam istirahat berlangsung. Hampir satu sekolah sudah mengetahui kabar berakhirnya hubungan Alea dan Fizan dalam sekejap mata. Jika waktu mereka jadian membutuhkan satu jam, tapi sekarang hanya butuh beberapa menit gosip itu sudah tersebar. Alea sendiri bingung siapa yang menyebarkan gosip tentangnya secepat itu? Apa ada stalker yang diam-diam menyintip pembicaraan para siswa biar dijadikan gosip terhangat?

Kini Alea hanya diam di dalam kelas tanpa ada niatan ke kantin, tak peduli jika cacingnya di dalam sana sudah demo ingin makan. Lebih baik ia kelaparan daripada harus menjadi bahan tontonan seisi kantin. Alea risih dengan tatapan mereka yang seakan-akan ingin melahapnya mentah-mentah.

"Jadi beneran lo udah putus sama Fizan?" tanya Gita lagi. Gita menganggap cerita yang keluar dari mulut Alea hanya candaan atau hanya angina lewat. Saat ini, hanya mereka berdua yang tinggal di dalam kelas, sementara Siska dan yang lainnya segera meluncur ke kantin.

Alea memutar mata jengah, "Gue harus gimana sih supaya lo bisa percaya?"

"Tapi, Al, masa bisa putus gitu aja sih. Bubungan kalian baru sebulan."

"Belum jodoh kali," balas Alea lalu mengangkat bahu acuh. Tidak ada pancar kesedihan yang tersorot dari mata cewek itu. Mau bagaimana lagi jika memang Alea tidak merasakan apa-apa, mungkin karena mereka putus baik-baik—itu menurutnya.

"Lo yang nggak mau jodoh sama Fizan!"

"Lo kenapa sih? Gue yang putus tapi lo yang kayak cacing kepanasan."

"Bukan gitu, Al," ujarnya gemas, "kalo lo putus, besar kemungkinan Dafa bakal gangguin lo lagi."

Alea terdiam. Benar. Jika Alea jomblo berarti cowok itu bakal ganggu dirinya lagi. Tapi dalam lubuk hati Alea, kenapa dirinya tidak masalah jika Dafa menganggunya lagi?

Gita menepuk bahu Alea. "Ngapain lo bengong? Mikirin Dafa ya lo?" Gita memicingkan matanya.

Alea menggeleng cepat, "Nggak! Gue mikirin Siska, dari tadi tuh anak nggak muncul padahal udah lapar nih." Alea berbohong, tentu saja.

Gita menatap ke arah pintu, berharap Siska muncul di sana dan membawa makanan enak yang ia titip, tapi nyatanya belum ada tanda-tanda orang bakal muncul, yang ada hanya beberapa siswa yang berlari seperti dikejar hantu.

Alea mengikuti arah pandang Gita, matanya menyepit saat melihat beberapa siswa lari melewati kelasnya. "Mereka ngapain pada lari kayak dikejar hantu?" tanyanya kemudian.

Gita menepuk jidadnya lumayan keras lalu berlari keluar kelas. Alea mengikuti langkah Gita.

"Lo kenapa ikutan lari?" tanya Alea bingung. Mereka berada di depan kelas sambil memperhatikan murid berlarian menuju ... aula?

After You (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang