Mantan | #4

107 25 19
                                    

Flashback | Author Pov

“Kenapa kita kesini?”

“Aku mau nunjukin sesuatu, sekaligus menjelaskan semua hal yang ngga kamu tau.”

Motor Raka memasuki komplek perumahan elite. Davina terkejut mendapati Raka membawanya ke sebuah rumah yang sangat mewah. Dia menghentikan motornya, Davina menduga ini rumah Raka.

“Ayo,” serunya.

Davina mengikutinya dari belakang. Raka membawanya ke sebuah ruangan. Engsel pintu terbuka, menampilkan isi dari ruangan yang membuat Davina penasaran. Mereka berdua memasuki ruangan itu. Ruangan yang membuat Davina terdiam dan tidak tau harus berkata apa.

“Iiiii-i-ni?” Davina menoleh ke arah Raka meminta penjelasan.

Raka menanggapinya dengan tersenyum, “Foto yang kamu pegang itu,” Raka menghela napas “Foto almarhumah Yona, adik tiriku.”

Isi dari ruangan ini adalah kamar dengan banyak foto Raka dengan seorang perempuan yang lebih muda darinya. Foto mereka terlihat romantis dan sangat dekat, orang pun akan mengira mereka memang sepasang kekasih.

“Ini kamar Yona, di sini tersimpan semua kenanganku dan Yona. Sayang, aku hanya bisa melihat fotonya sekarang.” Kilatan sedih terlihat dari kedua mata Raka.

“Aku tidak tau, kamu tidak pernah menceritakannya. Dia bilang padaku dia menyukaimu dan kamu membalasnya. Selama ini, aku salah paham?”

“Dugaanmu tidak salah, Dav.”

“Aku tidak mengerti!”

“Yona memang menyukaiku, bukan sebagai kakak,” Raka menjeda ucapannya. “Tapi ... sebagai seorang lelaki.”

”Aku tak percaya! Kamu membohongiku! Perasaanmu untukku ... Akhhh. Kamu jahat, Ka!” Davina menjambak rambutnya  seakan tak percaya dengan apa yang terdengar.

“Dav, dengerin aku dulu!”

“Saat itu, aku bahagia. Kamu menerima cintaku dan kita berpacaran walaupun hanya beberapa bulan. Yona sakit, gagal jantung. Ayah memintaku untuk menjaganya. Yona tau aku menyimpan banyak fotomu di ponselku. Dia marah padaku saat tau aku mencintaimu. Saat itu juga dia bilang ... dia juga mencintaiku. Dia berusaha menjauhkanku darimu. Menggunakan Ayah, memberimu berita palsu, menggunakan akal-akalan penyakitnya, itu membuatku frustasi.”

“Aku tau dia mendatangimu, aku ingin mencegahnya. Tapi, ayah memberitahuku Yona akan menjalani operasi di luar kota karena telah menemukan pendonor. Mau tidak mau aku memang harus meninggalkanmu, hanya dengan cara itu aku bisa pergi.”

“Rak-“ Ketika Davina akan mengatakan sesuatu, Raka menggeleng. Tanda, belum saatnya ia berbicara.

“Yona drop beberapa hari setelah aku mengurus surat kepindahan, kami berangkat lebih cepat. Hariku di sana penuh dengan kekecewaan dan penyesalan. Hari demi hari berusaha kulewati. Hingga akhirnya ... Yona benar-benar pergi.” 

“Dia meninggalkan sepucuk surat. Dia tau, mencintaku adalah hal yang salah. Dia hidup di ambang kematian yang kapan waktunya tidak ada yang tau. Dia hanya ingin memiliku sebelum kematian itu tiba, dia meminta maaf padamu atas itu.”

“Aku memaafkannya.” Davina menangis tersedu-sedu.

Raka memeluk Davina, menyalurkan kesedihan yang dirasakannya. “Sudahlah, aku tidak mungkin mencintai seseorang selainmu.”

Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang