10. The First Day

35 17 7
                                    


_⏳kalau kamu tidak bisa tertawa karena hal yang sama, tetapi kenapa kamu bisa menangis berulang kali pada hal yang sama.⏳__Kim

***
VOTE GUYS, ㅠㅠ BIAR AKU SERING UP
.
MAKASI
.

Senin pagi, Yoora tengah bersiap-siap untuk pergi ke tempat kerjanya. Iya dia jadi bekerja di cafe milik Choi Siwon. Semalam Hanna mengabarinya bahwa ia di terima di cafenya.

"Ra, tumben rapi banget. Mau kemana lo?" Tanya Eunji yang entah sejak kapan duduk di samping Yoora.

Yoora nyengir. "Eumh~ gue mau kerja xixixi."

"Hah? Lo lagi kekurangan uang?"

"Kaga," Yoora menjawab dengan susah payah, sebab mulutnya terisi penuh dengan roti panggang.

Eunji mengerutkan dahinya, merasa ada yang aneh dengan alien satu ini. "Lah trus?"

"Cuma buat kesibukan, gue mau tobat hehe."

"Halah, babi. Biasanya aja lo mager kan. Sejak kapan lo jadi gini? Ngga ada tuh di kamus kehidupan gue tentang 'seorang Lee Yoora jadi rajin' aneh banget lo."

"Ya kan gue dah bilang, gue mau berubah. Mau belajar jadi manusia yang sebenarnya. Lagian mana mungkin gue terus terusan males," jelas Yoora. "Gue Lagi beranjak ke fase dewasa. "

Eunji mengedipkan mata tiga kali, mulutnya terbuka lebar. Tak menyangka seorang Lee Yoora menjadi sebijak ini.

"HAHAHAHA. ADUH GILA, GAK NYANGKA GUE. KESAMBET APA SI, KOK JADI BIJAK BANGET, IH GEMOY. " Eunji terbahak bahak setelah mendengar alasan yang keluar dari mulut Yoora.

"Dahlah bangke lo, gue dah telat nih. Bay." Setelah menghabiskan secangkir kopinya, Yoora berpamitan dengan Eunji.

Ya, lagi lagi Yoora membuat alasan palsu. Sebenarnya jam masuk kerja masih setengah jam lagi, tapi Yoora sudah tidak tahan dengan pertanyaan-pertanyaan yang Eunji lontarkan. Pertanyaan yang mengingatkan dirinya kepada alasan yang sebenarnya mengapa ia memutuskan untuk kerja paruh waktu.

****

Sudah lima belas menit Yoora duduk di halte, bus yang ia tunggu tidak kunjung datang. Dari kejauhan Yoora melihat sosok laki laki yang familiar di matanya.

Mata Yoora menyipit, memastikan bahwa ia tidak salah melihat. Di sana, orang itu tidak sendiri. Ada perempuan yang mengandeng lengannya. Kim Sejeong.

Cess...

Lamunannya buyar karena suara pintu bus yang terbuka. Cepat-cepat Yoora naik ke bus, tak mau jika Doyoung melihatnya.

***

Doyoung's

Hari  ini gue terpaksa banget bangun sepagi ini, padahal gue ngga ada kelas pagi. Sejeong dateng ke apartemen gue jam enam pagi. Gila ngga tuh? Demi apa dia rela-relain ke apartemen gue sepagi itu, padahal jarak apartemen kita tu jauh banget, sejauh kutub utara sama kutub selatan.

Oke jadi gini. Pasti kalian bertanya-tanya kan kenapa gue nekat jadiin si sejeong pelampiasan? Jawab njing.

Ehehe, gini lho lur. Yang pertama karna gue sama sejeong tu udah deket dari masa-masa Maba. Yang ke dua, si sejeong tu. Ekhem dia tu emang suka sama gue, gue tau dia suka sama gue karna temen gue ada yang ngasih tau lho lur. Yang ke tiga, karna? Jeng jeng jeng~

Thalassophile || Kim Doyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang