Part 3 ( Hari pernikahan) ✔

8.6K 343 12
                                    

Hasil dari pertemuan empat hari yang lalu menghasilkan hasil yang memuaskan bagi Jaya dan menyakitkan bagi Clarissa.

Pasalnya pernikahan akan dilaksanakan tiga hari setelah pertemuan, yang berarti acara itu dilaksanakan pada hari ini. Berbeda dengan muka Clarissa yang terus merengut, Jaya malah menebarkan senyumannya.

Pasalnya hari ini ia akan menjadi suami setelah sekian lama ia menduda, Jaya sudah tidak sabar menantikan malam pertama mereka yang pasti akan sangat panas. Ah, pasti sangat menggairahkan.

Pernikahan yang mereka gelar cukup sederhana karena permintaan mempelai wanita yang hanya akan mengundang sanak saudara dan juga teman-temannya. Dirinya tidak mau di ejek oleh teman-temannya bahwa ia menikah dengan pria bangkotan.

Pasti mereka akan mengatakan yang tidak-tidak dengan Clarissa. Seperti, dia menikah dengan kakek-kakek karena ingin hartanya dan semacam itu.

Clarissa tidak memiliki teman yang benar-benar teman. Mereka mendekatinya hanya untuk pansos dan semacamnya. Hanya ada satu orang yang dekat dengannya. Yaitu Lira, dia adalah teman dekat Clarissa dari kelas XI sampai sekarang.

Walaupun Rony keberatan, karena Clarissa adalah anak semata wayangnya, tetapi ia tidak akan banyak bicara. Masih syukur Clarissa mau berkorban demi kebodohan dirinya.

~~~

Saat ini Clarissa sedang berada disalah satu kamar yang berada di hotel tempat berlangsungnya pernikahan.

Clarissa tampak cantik dengan gaun yang menjuntai kebawah berwarna putih gading. Gaun yang terlihat elegant juga sederhana membuat Clarissa tampak cantik.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan mic yang menandakan acara akan segera di mulai.

"Sayang, sebentar lagi kamu akan jadi istri sekaligus ibu bagi anak tiri kamu. Pesen Bunda, jangan sampe ada kata cerai, walaupun nanti kamu bertengkar dengan suamimu," nasihat Dewi.

"Cla usahain Bun, Cla minta maaf, jika selama ini Cla banyak salah sama bunda, sering bikin bunda pusing sama kelakuan Cla."

Air mata ibu dan anak tersebut jatuh membasahi pipi mereka masing-masing. Terutama Dewi, ia tidak menyangka jika nasib anaknya menjadi begini.

Sejujurnya ia tidak rela jika Clarisa menikah dengan Jaya, tetapi mau bagaimana lagi, ini semua permintaan dari Clarisa dan sebagai orang tua dia harus menurutinya. Meskipun tidak semua hal bisa dituruti, tetapi sebagai ibu, Dewi semampunya mewujudkan keinginan Clarissa.

"Maafin Bunda juga, jika selama ini Bunda suka marah-marah sama kamu,'' ucap Dewi sambil memeluk Clarisa, air matanya kembali tumpah.

"Bunda jangan nangis, Cla nggak suka liat Bunda nangis. Bunda juga jangan minta maaf, karena apa yang Bunda lakuin itu pasti yang terbaik untuk Cla." Clarissa menyeka air mata Dewi dengan pelan.

Berat rasanya menerima semua ini.

Tidak lama kemudian, akad nikah dilaksanakan. Suara Jaya yang berat terdengar di mic.

"Saya terima nikah dan kawinnya Clarisa Dewi Purwanti dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi sah?"

"SAH!"

Detik itu juga air mata Clarisa mengalir deras statusnya yang sebelumnya single sekarang menjadi istri seorang pria berusia 45 tahun.

~~~

Clarissa sudah duduk di samping Jaya dengan kepala menunduk. Menyembunyikan air matanya yang akan jatuh. Ia masih tidak menyangka, ia sudah menjadi istri dari pria di sampingnya seorang duda dengan kesadisan dan kekejaman yang sayangnya sangat menarik untuk dimiliki. Aish, sialan memang. Pesona seorang duda memang tidak bisa diremehkan.

Help untuk om duda author, cepatlah kau kembali author di sini menunggumu om 😭😭

"Silahkan tukaran cincin setelah itu cium kening istrimu," perintah penghulu.

Mereka pun bertukaran cincin dan Clarisa mencium tangan Jaya suaminya. Setelah itu Jaya mencium kening Clarisa.

Tepat pukul 23:30 WIB. Acara resepsi selesai, Clarisa dan Jaya saat ini sudah berada di dalam kamar.

Ceklek ...

Pintu kamar mandi terbuka, Jaya keluar dengan hanya memakai handuk sebatas pinggang yang menampakan perut buncitnya itu. Setelah memakai pakaiannya, Jaya mengedarkan pandangannya mencari istri mudanya itu.

"Di mana dia?" batinnya bertanya.

Jaya mencari Clarisa di seluruh penjuru kamar hotel yang mereka tempati dari walk in closet, balkon tapi nihil, ia tidak menemukan di mana istri mudanya itu. Masa iya kabur? Kan belum nganu 😭

Jaya memutuskan untuk keluar. Saat ia akan memutar gagang pintu, pintu sudah terlebih dahulu dibuka oleh orang yang sedang dicari Jaya. Siapa lagi jika bukan Clarisa.

"Kamu dari mana aja?" tanya Jaya.

Clarisa tidak menghiraukan pertanyaan Jaya ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Merasa pertanyaannya di abaikan Jaya merasa harga dirinya sebagai suami di injak-injak.

"Saya tanya kamu dari mana? kamu gak bisu atau tulikan dengan pertanyaan saya?" cerca Jaya sembari mencekal lengan Clarisa. Clarisa menyentakan lengannya.

"Habis dari bawah ambil baju!" sentak Clarisa sembari berjalan ke kamar mandi.

Sedangkan Jaya menghela napas berat. Biarlah untuk saat ini istrinya bertingkah seenaknya, kita liat saja nanti apa yang akan Jaya lakukan. Otak cerdas Jaya sudah memikirkan bagaimana hukuman untuk istri mudanya itu.

Dirinya menyeringai "Kita lihat siapa yang akan bertekuk lutut di kaki saya." Setelah itu Jaya bergegas untuk turun ke bawah makan malam.

3.SUAMIKU RENTENIR [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang