Part 10 kesadisan Jaya ✔

10.7K 251 7
                                    

Warning typo bertebaran!

Prankk

Pyaarr

Suara pecahan piring terdengar saat Clarissa baru memasuki ruang makan. Disana, tepatnya di meja makan suaminya berkacak pinggang sambil menatap tajam gadis yang baru berusia 18 tahun itu.

"Ma-maaf tuan," cicit gadis itu.

"Pergi kamu dari sini," usir Jaya.

Gadis itu berjalan lunglai dari ruang makan menuju dapur.

Clarissa dengan langkah gontai menuju arah suaminya yang nampak menahan amarah.

"Mas udah, jangan emosi."

Clarissa mengelus lengan Jaya yang membuat empunya lengan memejamkan matanya.

"Ada apa sih mas pagi-pagi udah ribut aja," tanya Clarissa.

"Mas mau kamu masakin mas," jawab Jaya sambil mengecupi leher Clarissa.

"Ah mas geli." Ucapan Clarissa tak membuat Jaya menghentikan perbuatannya namun Jaya malah semakin membuat banyak tanda.

"Yah, Bun." panggilan dari Ricky membuat Clarissa mendorong Jaya.

"Ada apa?" tanya Jaya.

Sedangkan Clarissa sudah pergi ke dapur untuk memasak.

"Jadi gini Yah, Ayah tau om Bondan kan?

"Kenal, kenapa memangnya?"

"Jadi gini Yah ...."

Flashback on

Pagi itu adalah hari sabtu dimana Ricky libur sekolah.

Karena libur Ricky memutuskan untuk joging keliling komplek.

''Bun mau kemana?" tanya Ricky saat melihat Clarissa ingin menaiki motor.

"Oh bunda mau beli bubur yang ada di komplek sebelah buat sarapan nanti." jawab Clarissa.

"Biar Ricky aja bun sekalian yang jalan," tawar Ricky.

"Apa tidak akan menyusahkanmu?" tanya Clarissa memastikan.

"Tidak Bun yaudah Ricky berangkat sekarang.''

~~~

Jam menunjukan pukul 07.20 AM saat ini Ricky sedang mengantri untuk memesan bubur tersebut.
Karna ini hari sabtu keadaan di kedai bubur ini lumayan ramai.

"Eh, Buk. Apa bener si Bondan mau pindah?"

"Iya, Bu. Katanya dia nggak sanggup bayar hutang sama pak Jaya."

Mendengar nama ayahnya disebut mampu membuat Ricky mengalihkan perhatiannya kepada ibu-ibu di sampingnya itu.

"Wah, kalo misalkan pak Jaya tau pasti si Bondan gak bakal dilepasin."

"Bener banget, tuh, Jeng. Pak Jaya, kan, sadis banget dan nggak kenal ampun. Pasti Bondan bakal masuk rumah sakit."

Setelah itu tidak ada lagi yang bergosip karna bubur pesanan mereka sudah diantar.

"Aku harus kasih tau ayah," batin Ricky kemudian membayar pesanannya dan pulang

Flashback off

"Sialan ternyata dia ingin main-main denganku," geram Jaya.

"Udah dulu ngobrolnya sekarang sarapan dulu."

Clarissa muncul dari dapur dengan membawa nasi goreng.

Ia mengambilkan nasi untuk Jaya setelah itu Ricky dan kemudian dirinya sendiri.
~~~

Bugh ...

Bughh ...

Brak ...

Pyar ...

"Argghhkk kumohon ampuni aku uhuk ...." Pria itu memohon ampun bahkan bersujud kepada Pria yang sedang duduk angkuh di sofa.

"Kau tahu jika aku tidak suka kepada orang yang menunda untuk membayar hutang, kan." Suara rendah dari pria itu membuat semua yang di sana meremang.

"Seharusnya jika kau tidak bisa membayar hutang, maka jangan pernah meminjam uang."

"Pergi kau dari rumah ini. Rumah ini sekarang menjadi milikku.''

Setelah mengatakan itu pria angkuh tersebut keluar dari rumah itu meninggalkan pria malang itu.

~~~~

3.SUAMIKU RENTENIR [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang