LONDON 1

5 0 0
                                    

Liburan telah usai...
Kesibukan kuliah dimulai...

Emily buru-buru mengeringkan badan dan rambutnya dengan handuk.
Hari pertama kuliah.
Betapa bahagianya Emily, diterima kuliah di universitas favoritnya, University of Cambridge.
Emily sudah janjian dengan Mira dan Stephen untuk makan siang bersama hari ini.
Emily sudah tidak sabar untuk berjumpa sahabat-sahabat barunya dari Indonesia.
Terutama Emily ingin mendengar certia tentang Earnest.
Pertemuan pertama dengan Earnest di Bali sungguh menakjubkan hati dan mengalirkan derai cinta yang kuat.
Earnest selalu komunikasi dengan Emily semenjak pertemuan pertama mereka di Bali.
Earnest sang playboy jatuh cinta, bukan setengah mati tapi setengah hidup, karena selalu teringat Emily dan mendadak autis suka menyendiri demi menelpon, video call, atau wa-an dengan Emily.
Seperti minum obat panas, sehari 3 kali, tapi ini bukan obat panas, melainkan obat cinta yang dosisnya bisa melebihi dosis obat panas, yakni sehari bisa 10 kali sampai tak terhingga.

Emily mengambil jurusan antropologi.
Emily menyukai kebudayaan setiap bangsa.
Sejak kecil Emily menyukai berkunjung ke tempat-tempat baru.
Emily dan Cassandra sering diajak Brittany plesiran keliling dunia.
Brittany berdarah bangsawan, sering mengajak
Kedua putrinya untuk mengamati keunikan dari setiap negara.
Kekaguman Emily terhadap ibunya sangat besar.
Brittany bekerja sebagai seorang dosen, namun ketika menikah, harus berhenti demi mengurus keluarga.

Jiwa seni yang mengalir deras dalam darahnya, membuat Emily mendaftarkan diri dalam suatu grup seni yang fokus kepada tari dan nyanyi.
Emily pun sudah menyiapkan diri untuk ikut pementasan yang akan diadakan dua bulan lagi.
Hampir setiap hari latihan.
Kadang Cassandra pun ikut menemani Emily.

Cassandra masih senior high school.
Bersekolah di sekolah swasta terfavorit.
Termasuk salah satu anak yang cerdas dan memilikk banyak prestasi.
Hobinya melukis pun sering dia salurkan, dan banyak yang menyukai lukisannya.
Cassandra pun punya kelas melukis, baik yang berbayar maupun tidak berbayar.
Banyak anak-anak kecil berbakat yang tidak mampu bayar, diajar melukis oleh Cassandra.
Kelas yang berbayar, uangnya disumbangkan ke panti yatim piatu dan jompo.
Jiwa sosial Cassandra tinggi.
Ketiadaan seorang ibu sejak kecil, membuat Cassandra tumbuh menjadi seorang gadis mandiri dan welas asih.
Duke Richard selalu melimpahkan kasih sayang bagi kedua putrinya.
Duke Richard fokus kepada kedua putrinya dan sepertinya tidak berniat nikah lagi, meskipun banyak wanita yang ingin menggantikan kedudukan Brittany di hati Duke Richard.

"Cass, kamu mau ikutan makan siang gak ?", tanya Emily.
"Mmm... nanti dilihat ya kak, soalnya Cassy banyak tugas kelas hari ini. Kayaknya agak susah deh untuk pergi makan siang di luar", Cassy menjelaskan kepada Emily.
"Oke deh. Kakak mau makan bareng Mira dan Anthony", Mira menelpon Cassandra sambil mengayuh sepedanya menuju Krakatau Cafe di dekat kampus Emily.
Kebiasaan bersepeda Emily, sedikit membuat Duke Richard khawatir. Bagaimanapun, Emily tetap harus dijagain oleh Ani sang dayang dan Martin sang pengawal. Namun Emily menolak. Emily merasa dirinya aman-aman saja dan dia pun memiliki kemampuan karate.
Akhirnya Duke Richard pun mengalah.
Meskipun diam-diam Martin selalu mengikuti kemanapun Emily pergi. Ini atas perintah Duke Richard.
Sama halnya dengan Cassandra yang selalu dipantau oleh Jacob, pengawal pribadi yang diutus Duke Richard untuk mengawasi putri bungsunya.
Ani dan Peni hanya bertugas mengurusi Emily dan Cassandra ketika mereka ada di rumah.

Sampailah Emily di Krakatau Cafe.
Kafe ini milik Stephen dan Mira.
Keduanya saat itu sedang menempuh Master Degree.
"Hai Em, masuk yuk", sambut Mira, memeluk Emily.
"Duduk sini Em", Stephen berdiri dan mengajak duduk Emily di tempat pojok dengan jendela menghadap area depan kafe.
"Apa kabar Em", tanya Stephen ramah sambil menjabat tangan Emily.
"Baik Stiv", Emily menjawab dan menjabat balik tangan Stephen.
"Mau minum dan makan apa, Em", tanya Mira sambil memberikan buku menu.
Emily melihat buku menu, dan memilih makanan Indonesia, nasi dan ayam goreng pedas dengan minuman air putih.
"Earnest kirim salam. Katanya sih mungkin akan liburan ke sini jika proyek di Dubai sudah kelar", jelas Stephen.
"Salam balik ya", jawab Emily dengan hati yang bahagia.

RainDanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang