Suatu ketika, Aina tengah duduk sembari meraba. Ia tersenyum, ia masih diberi kesehatan untuk bernafas dan menikmati hidup meski sementara. Namun seseorang duduk disampingnya dengan jarak satu lengan, hatinya begitu berdetak tak karuan. Ia tahu siapa yang tengaj duduk di sampingnya, nnamun ia memastikan Siapakan seseorang itu.
"Bolehkah saya tahu,siapa kamu?" Tanya Aina dengan wajah yang berusaha untuk menatap wajah pemuda. Meski ia tak melihat pahatan wajah pemilik nama Arkana.
"Ah,maafkan saya.Kalau begitu saya permisi dulu ya. Pasti kamu tak enak dengaku yang buta ini" ucapnya sembari berdiri dan meraba apa saja yang dapat ia pegang dan menjaga keseimbangannya.
Pemuda itu menangis, beribu tusukan menghantam dada bidangnya. Ia benci Aina, mengapa harus gadis itu yang mendonorkan mata untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTA (TERBIT)
Teen Fiction❗❗❗❗REMEMBER ❗❗❗❗ Beberapa part akan mulai dihapus pada bulan maret Buta mengajarkan segala hal pada warna warni dunia. Beribu makna namun sulit tuk diresap dan berdiri kokoh. Layaknya air beralas daun talas, terombang ambing seperti buih dalam laut...