Suara decitan burung membangunkan setumpuk daging dengan tubuh jangkung dibawah selimut hangatnya.
Sinar matahari yang menelusup masuk melalui tirai membuat kelopak indah itu terbuka dengan perlahan.
Setelah mata kucing itu terbuka dengan sepenuhnya, kedipan mata terburu-buru langsung timbul untuk mengahalau rasa pusing yang menyerang.
Sungguh! Semalam mata dan tubuhnya sulit sekali diajak kerja sama untuk menggapai sebuah mimpi.
Padahal biasanya jika ia mendengarkan lagu-lagu Bruno mars tubuhnya akan tersihir dan rasa kantuk langsung menyerang.
Tapi sudah 3 album ia putar dan rasa kantuk belum juga menjemputnya.
Baru saat jarum jam menunjuk ke arah 03 : 45, matanya terasa berat.
Dan fakta yang paling menyebalkan, hari ini jadwalnya ia untuk ulangan harian.
Tentu saja Minho butuh tidur untuk fokus pada soal-soal yang diberikan sang guru.
Sebetulnya Minho tidak perduli sihh jika ulangannya mendapat nilai F, toh remedial sudah menjadi hal biasa baginya.
Tapi, ulangan kali ini terasa begitu berbeda. Mahluk mungil disebelahnya pasti akan memberikan pidato panjang jika nilainya dibawah rata-rata.
Apalagi headset miliknya rusak, pasti suara cempreng itu akan mengganggunya sepanjang jam istirahat.
'Kesialan yang bertubi-tubi'
Minho bangun dari tidurnya dan terduduk lalu bersandar pada headboard di belakang punggungnya.
Masih dengan mata yang berkedip cepat, tubuh itu sedih meregang guna melemaskan otot-otot yang sedikit tegang.
'Sepertinya meminum kopi setelah mandi akan membuat tubuh ku sedikit segar' pikir bodoh Minho melupakan fakta jika ia memiliki masalah pada lambung.
"Selamat pagi semuanya!" Sapa Jisung dengan senyum manis yang mengembang begitu lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
✘28 days [1/2] ⁀➷Minsung ✘
Fanfiction-',✎ Hanya kisah seorang Han Jisung si pembaca kematian. -', ✄ Collaboration with : @leehalq