Setelah kejadian kambuhnya maag Minho, rasa khawatir berlebih muncul dalam diri Jisung.
Pria berkulit putih itu begitu candu pada kopi dan tentu saja banyak meminum kopi tidak baik bagi penderita penyakit lambung.
Jisung sempat berdebat dengan Minho untuk mengganti minuman hariannya yang awalnya kopi menjadi teh jahe.
Tentu saja Minho mengerang tidak setuju, kopi adalah minuman favoritnya sejak lama mana bisa diganti seenaknya.
Masih mending jika di tukar dengan susu atau teh biasa.
Minho bukan kakek-kakek, tolong!
Yaa, walau pada akhirnya tupai manis itu membuat si kucing liar mengangguk dengan sangat terpaksa.
Lain halnya dengan Minho yang harus rela berpisah dengan kopi, Jisung kini harus rela bangun pagi buta untuk membuatkan Minho sarapan.
Untuk menghindari Minho dan readers yang bosan melihatnya bekal roti, Jisung mulai belajar membuat nasi goreng dan makanan yang biasa dipakai untuk sarapan.
Tidak lupa juga meminta sang ibu untuk mengajarkannya membuat teh jahe yang nikmat.
"Kenapa hanya jahe yang di rebus!? ibu suruh untuk masukan keduanya bersamaan 'kan??"
Jisung mengeluarkan cengiran kudanya tidak lupa kekeh-an ringan mengiringinya.
"Aku lupa."
Helaan nafas terdengar dari bibir sang ibu "Lebih baik kau mandi dan biarkan ibu yang menyelesaikan ini."
Mendengar ucapan sang ibu membuat Jisung langsung mendaratkan ciuman pada pipi wanita cantik itu.
"Aku sayang ibu."
"Habiskan! Jika tidak kau habiskan, aku tidak mau membantu mu mengerjakan ulangan!"
"Aku sudah baik-baik saja, Jisung."
Jisung menggelengkan kepalanya ribut "Terlalu banyak minum kopi bisa membuat maag mu menjadi sering kambuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
✘28 days [1/2] ⁀➷Minsung ✘
Hayran Kurgu-',✎ Hanya kisah seorang Han Jisung si pembaca kematian. -', ✄ Collaboration with : @leehalq