✘28 days [1/2] ⁀➷Minsung ✘

Day 11

Hari ini terasa berjalan dengan begitu cepat, di mulai dari kegiatan wajib pagi Jisung —membuat sarapan untuk Minho— dan di akhiri dengan pelajaran favoritnya yaitu geografi.

Hari ini pun terasa begitu berbeda karena Minho yang memaksa untuk mengantar pulang.

Jisung sudah menolak dengan tegas karena Jeno lebih dulu menawarkannya tumpangan, ditambah lagi arah menuju rumah Minho dan Jisung sangat berjauhan.

Lagipula Jisung merasa kasihan pada Minho jika harus berputar jauh.

Tapi Minho yang mendengar penolakan tegas dari Jisung, jurus andalan langsung ia layangkan.

Dan tentu saja rengekan seorang Lee Minho bisa membuat si pemuda Han tanpa berpikir panjang mengangguk setuju.

Walau sebetulnya dalam hati Jisung sedikit menaruh rasa khawatir.

Jisung takut jika kepala Minho terbentur saat sedang tertidur hingga saraf kebaikan dalam diri Minho menjadi tersambung kembali.

Minho yang tidak bisa bersikap empati tiba-tiba berbuat baik padanya benar-benar mengherankan bukan?

Selama perjalanan pun Minho dan Jisung hanya terdiam.

Dan Jisung yang biasanya bawel kini sedikit santai akibat jantungnya yang tengah berdetak tidak karuan.

Jisung menarik nafasnya

lalu menghembuskan-nya perlahan

tapi ternyata cara itu tidak kunjung menenangkan detak jantungnya.

Detak jantung yang membuatnya menjadi tidak tenang menarik decakan kesal untuk meluncur.

Huft, bagaimana tidak berdetak kencang sih? Sebelum Jisung duduk di jok motor Minho, pria tampan itu menyuruh lengan Jisung untuk di taruh di pinggangnya.

Lengan Jisung yang mengapit pinggang Minho membuat jarak mereka menjadi dekat.