Part 4

64 17 0
                                    

Author POV

Seorang wanita paruh baya memasuki rumahnya.

"Ehh, nyonya sudah pulang" jawab salah satu wanita di dalam rumah itu yang baru saja berjalan dari arah dapur

"Hehe iya, bi. Ngomong-ngomong, Jeno dengan Jaehyuk dimana?"

"Yang saya lihat, Jeno dengan Jaehyuk tadi sedang bermain game di ruang game nya, Nyonya"

"Oh begitu.. mereka sudah makan belum bi?"

"Belum, nyonya. Daritadi sepertinya sibuk bermain game" jawab wanita itu dengan sedikit tertawa

"Ya sudah kalau begitu, saya menemui mereka dulu ya bi"
"Oh iya, ini oleh-oleh untuk bibi"

"Wahh.. terimakasih, nyonya" kata wanita itu sembari menerima oleh-oleh nya

"Iya, bi, Sama-sama"

-----

"Jeno.. Jaehyuk.." seru wanita itu sambil menaiki anak tangga

Wanita itu memasukki ruang game yang dimana dua lelaki itu sedang bermain disana.

"Kalian sedang apa? Jeno? Kenapa wajahmu penuh coretan seperti itu?" Tanya wanita itu kepada mereka berdua sembari tertawa.

Mereka berdua menoleh ke sumber suara,
"Mama sudah pulang??" Kata mereka kegirangan dan menghampiri ibu nya itu.

"Hehehe.. jadi, tadi aku mengajak Jaehyuk bermain PS. Lalu Jaehyuk memberikan hukuman, jika aku kalah, aku harus dicoret-coret seperti ini muka nya" jawab Jeno malu

Wanita yang tau kelakuan anaknya seperti itu, hanya meresponnya dengan gelengan kepala.

Ya, wanita paruh baya yang dimaksud itu adalah ibu mereka. Dia baru saja pulang dari luar kota untuk urusan bisnis.

Dan wanita yang berbicara kepada dia saat pertama dia masuk rumah itu adalah salah satu pembantu dirumah ini.

Dirumah ini ada 4 orang pembantu wanita, dan 2 supir pria.

Sangat banyak bukan??. Ahh, mungkin sedikit bagi orang-orang berada.

"Iya, mama sudah pulang. Ini, mama belikan pakaian baru untuk kalian berdua"

"Yess!! Gomawo,ma" kata Jeno senang sambil memeluk ibu nya itu

"Gomawo, ma" kata Jaehyuk

Apa kalian pikir, Jeno lebih dingin dan lebih irit bicara daripada Jaehyuk?

Iya, itu benar. Tetapi hanya diluar rumah kecuali dengan teman dekat pria nya Jeno bertingkah seperti itu.

Dirumah, justru Jaehyuk lebih irit bicara daripada Jeno.

"Kalian mau jajan tidak? Ini mama kasih" kata ibu mereka sambil memberi masing-masing selembar uang berwarna merah.

"Gomawo ma" Jaehyuk mengambil dua lembar uang merah itu

"Eh eh itu punyaku! Ma lihat, Jaehyuk mengambil uang Jeno" Jeno merengek layaknya seorang anak kecil

"Nih nihh! Bocah" Jaehyuk memberikan uang nya sembari mengejek Jeno

"Jangan memanggilku bocah!" Bantah Jeno sambil merebut keras uang nya

"Sudah sudah jangan bertengkar terus ah" kata ibu mereka melerai kedua anak yang sedang bertengkar itu

"Iya ma, terimakasih"

"Sama-sama, sayang. Mama istirahat dulu ya, jika ada apa-apa bilang bibi"

"Ne"jawab mereka bersamaan lalu keluar dari ruang game

XIYEON X JENO | DREAM LONG AGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang