Terkedjoed

3.4K 539 49
                                    

Sudah beberapa hari sejak insiden di warung makan. Hubungan kelompok Lisa terasa berbeda. Dingin. Walaupun beberapa kali Yasa berusaha mencairkan dengan gurauannya, beberapa kali juga Bintang terlihat melakukan upaya-upaya untuk mengakurkan mereka. Tapi tatap saja suasana masih canggung.

Lisa makin sering melihat Vina dan Dea bisik-bisik sendiri. Kadang juga mengacuhkan dirinya dengan sengaja. Lisa pasrah saja, toh tinggal beberapa hari PKLP ini akan selesai.

Sekarang sedang jam makan siang. Anak-anak lain sedang di warung seperti biasa. Lisa memilih menyendiri disalah satu gazebo dekat kantor balai. Ia dengan santai memakan snack yang dibawanya sambil membuka handphone. Ia mengecek beberapa akunnya dan membalas beberapa pesan, termasuk ibu dan teman-temannya.

Tidak ada pesan dari seseorang yang sebulan belakangan selalu muncul paling atas dengan pesan yang jumlahnya banyak sekali. Sekarang tidak ada lagi. Pesan terakhir dari laki-laki itu adalah pesan terakhir sebelum dia tiba-tiba muncul di warung makan waktu itu.

Lisa jadi tertegun.

Apa mungkin waktu itu dia terlalu kasar ya? Tidak seharusnya ia melampiaskan kekesalannya hari itu pada Arkana. Tapi kan untuk apa juga laki-laki itu datang.

Haah.

Arkana marah, ya? Masa sih?

Apa Lisa perlu minta maaf?

Belum sempat ia memikirkan lebih jauh, ada pesan masuk dari Ochi.

Tes tes
On ga?
Gue udah di kantor balai, banyak sinyal neeeeh.

Setelah pesan itu dibacanya, Ochi langsung melakukan video call.

"Oyyy, syantikaaa." Seru Ochi dengen heboh.

"Hai. Ngapain?"

"Mau makan nich. Di traktir nasi Padang sama Dito. Mumpung ulang tahun dia."

"Oh iyaa? Selamat ulang tahun Dit."

Ochi mengubah mode kameranya sehingga menampakan Dito yang sedang membereskan makanan diatas meja.

"Oy, iya Lis. Thank you." Laki-laki itu menanggapi.

"Neng Lisa. apa kabar?" Wajah Yudha yang close up terlihat dilayar secara tiba-tiba. Membuat Lisa reflek mundur di tempatnya.

"Baik hehe."

"Apaan sih lu ah." Muka Yudha langsung didorong dengan sebuah tangan ramping milik Ochi.

"Lisaaaaa." Suara Ka Mia disusul dengan muka cantiknya kini muncul di layar. "Ih kangeeen."

Mia Amaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mia Amaya

"Ih sama, Ka. Minggu depan kita ketemu ya."

Obrolan ringan pun berlanjut. Tapi... ada yang kurang. Lisa tidak melihat laki-laki itu, tidak mendengar suaranya atau tanda-tanda lain dia ada disana. Seharusnya kalau sedang berkumpul, dia ada juga kan?

ENIGMA - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang