#8 kambuh

31 2 0
                                    

-0-0-

Pagi ini Elix membantu Rei yang akan masak banyak makanan karena Maria ulang tahun hari ini.

Tak
Tak
Tak

Rei begitu cepat memotong wortel nya.

"Elix, setelah adonan selesai,masukkan ke oven ya"ucap Rei

Elix mengambil wadah lonjong yang berisi adonan kue yang sudah siap untuk di panggang.

Setelah memasukkan kue nya, Elix berbalik untuk membantu Rei memotong sayuran

"Aw!"Rei langsung menghentikan kegiatannya ketika pisau itu melukai jarinya

"Kau tak apa Rei?"

"Aku tak apa Elix,kau lanjutkan saja dulu"

Bola mata Elix terus melirik luka di jari Rei yang terus mengeluarkan darah.
Elix meneguk Saliva nya dengan kasar ketika melihat darah itu

"Rei,sebaiknya kau segera cari obat"ucap Elix sambil berusaha tak melihat luka itu

"Iya tapi tung-"
"Cepat pergi"nada dingin itu membuat Rei terdiam

"Baiklah "

*

*
Detak jantung Elix berdebar sangat cepat ketika melihat darah.
"Ayolah,ayolah!"gumamnya berkali-kali sambil memotong sayuran

Iya terus memperhatikan pisau yang ia gunakan,lama kelamaan tatapannya semakin dalam dan terhanyut

"Darah"

Prang!

Elix melempar pisau yang ia gunakan ke sembarang arah.
Nafasnya memburu.
Ia mencoba untuk mengatur nafasnya, namun,kembali ia melihat pisau yang digunakan Rei tadi ada bercak darah

Bola mata Elix membesar.
Ia berusaha untuk menenangkan dirinya

"Tidak
Tidak!"

Ia segera pergi dari dapur dan masuk ke kamarnya.

*
*

Brak!

"Haaa...haahh..."
Nafasnya semakin tak terkendali
Keringat membasahi pelipisnya.
Wajahnya terlihat tak tenang

Ia mencoba mencari ponselnya yang entah kemana.

Trang!

Lagi gelas kaca yang ada di meja lacinya pecah karena tak sengaja tersenggol

"Keparat!"
Umpat Elix

Ia berbalik,dan mencoba mencari ponselnya di ranjang

"Akhirnya ketemu!"seru nya

Elix langsung menelfon seseorang

"Halo?"
Suara yang keluar dari ujung ponsel Elix

"A-andria"

"Elix ada apa?kau seperti tidak baik-baik saja"

"Andria..."

Elix mencoba menenangkan pikirannya

"Elix?ada apa?"nada bicara Andria berubah khawatir

"And..."

"Elix cepat katakan! Urusan ku diluar belum selesai!"kini Andria mulai muak

"Aku...ingin membunuh rasanya"

Andria terdiam beberapa saat
"Kau tak main-main kan?"

Pertanyaan itu yang di dengar Elix.
Ayolah untuk apa dia bermain-main

Killer LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang