3. Tidak Seperti Itu

19 11 1
                                    

 
Selamat membaca...

##


Di rumah besar dan mewah, namun sangat sepi. Jika saja rumah ini tidak kedatangan tamu tak di undang pulang tak di antar ( eyehhh kayak jailangkung dong <_>), dan membuat isi rumah jadi kaucau dan berantakan.

Siapa lagi jika bukan teman-teman Cleo. Tiga manusia curut apa lagi Rama si manusia jadi-jadian. Eh tapi dia ganteng ya. Ok kembali ke topik.

Mereka datang tanpa etika bertamu, Rama memencet bel rumah Cleo tanpa di dasari kesabaran, membuat Cleo berdecak kesal. Siapa yang tidak kesal jika Rama terus-terusan memencet bel rumahnya.

Tapi Cleo bersyukur setidaknya Cleo mempunyai 3 teman yang slalu berada di samping Cleo meskipun Cleo sering bersikap dingin kepada mereka.

Rumah Cleo Slalu sepi seperti kuburan, hanya ada dirinya, bi sarti, dan pak dadang tukang kebun. Sejak sang papa dan mama Cleo menggilai pekerjaan masing-masing Cleo jadi kekurangan kasih sayang jika saja bi sarti tidak bekerja di sini selama bertahun-tahun, entahlah apa jadinya.

"Cle, maen yok, udah lama kita kagak maen perang-perangan" ajak Rama.

"Ye somplak emang, lo pikir kita anak esde" jitakan Rio membuat Rama melotot.

"Ape... lo mau marah ?" Rio semakin menantang Rama. Sebelum suara Cleo menghentikan mereka

"Ogah,lo pada maen aja sendiri" ucap Cleo.

"Ihhhh, emas kok gak mau di ajak maen dede" itu suara Rama, memang di antara mereka,  Ramalah yang sering menghibur ketiga temannya meskipun terkadang lawakannya garing.

"Ya udah kita maen bertiga aja Ram, kagak usah cemberut gitu, jyjyk gue" ajak Kris, ia kadang pusing jika Rama dan Rio slalu berdebat.

Akhirnya mereka pun bermain. Sedangkan Cleo ia membayangkan tatapan gadis yang di tolongnya tadi. Siapa lagi jika bukan Raisa. Cleo juga tidak mengerti kenapa dirinya begitu peduli dengan Raisa.

"Gimana sih rasanya jatuh cinta ?" sontak ketiga temannya berhenti saat Cleo mengucapkan kata kramat itu. Mereka semua menatap Cleo, membuat Cleo jadi jengah.

"Lo jatuh cinta Cle ?" Tanya Kris

"Gue gak tau" setelahnya Cleo bangkit dan pergi ke atas menuju kamarnya. Membuat ketiga temannya itu melongoh.

"Eh kupret gak gitu juga kalik, tuh iler lo mau netes" ujar Rio membuat Rama meraba bibirnya untuk menggosok air liurnya. Dan Rama tidak menemukanya, dia di bohongi oleh Rio.

"Asyem banget lo gue di kibulin" seru Rama membuat Rio dan Kris tertawa.

                              ##

 Di satu sisi Raisa sedang memasak untuk makan malam. Raisa tidak sadar jika di belakang Raisa, ada ayah dan mamanya juga Kinan  yang sedang menangis d pelukan sang mama.

"Raisa" panggil ayahnya dingin, membuat Raisa menoleh.

"Ada apa ay...Ah ampun yah sakiit, lepasin" Ringis Raisa saat ayahnya menarik keras rambutnya.

"Kamu ini benar-benar tidak tau diri Raisa, apa maksud kamu mendekati pacar Kinan huh" Bentak Adit.

"Pa...pacar ? Aku tidak mendekati pacar Kinan ayah...awsss" tarikan ayahnya di rambut Raisa begitu kuat dan ini sangat sakit membuat Raisa menitikkan  air mata.

"Saya tidak percaya sama kamu, Kinan yang memberitahu jika kamu sudah berani mendekati pacarnya" bentak Adit  lagi, Raisa menatap  Kinan yang tersenyum kemenangan dan bergantia menatap mamanya.

"Mah...tolong Raisa, sakit ma" Raisa berharapa mamanya mau membantu meskipun itu mustahil.

"Saya tidak peduli dengan kamu Raisa, kamu anak tidak tau diri" dengan sekali hentakan Adit mendorong Raisa sampai ia tersungkur di bawah Kinan. Dan Reyhan yang baru saja datang hanya diam menyaksikan Raisa  di siksaa tanpa ada niatan untuk membantunya.

"Sekarang kamu mintak maaf sama Kinan" tegas Adit.
"Aku tidak melakukannya ayah, Raisa mohon hiks...hiks ..."
"CEPATTT , atau mau ayah hukum lebih berat hah" mau tidak mau Raisa  harus menuruti kemauan sang ayah.

"Kinan...aku mintak maaf" ucap Raisa , ia cepat-cepat berdiri dan berlari menuju kamarnya.

Raisa menangis di sana, mengapa hidupnya tidak sebahagia dulu. Terkadang Raisa ingin kembali ke masa waktu ia masih kecil dan mendapat kasih sayang keluarganya.

Tiba tiba Kinan masuk ke dalam kamar Raisa.
"Ck ck ck...kasian banget ya lo, gue turut prihatin nasib anak pembawa sial seperti lo. Dan satu lagi jangan pernah deket-deket kak Cleo lagi. Asal lo tau dia sudah incaran gue sejak satu tahun lalu".

Kinan tersenyum miring, sebenarnya tadi ia hanya membumbui sedikit aduannya pada sang mama, mamanya pun bercerita pada Adit.

Sedangkan Raisa hanya diam, tak mampu untuk membalas perkataan Kinan. Setelah Kinan pergi, ia bangkit dan berlari menuju kamar mandi, di dalam ia mengguyur badannya tanpa melepas pakaiannya di bawah shower.

"Kenapa...kenapa hidupku seperti ini, kenapa ayah dan mama tidak lagi peduli denganku... sejak kejadian itu mereka berubah Tuhan hiks...hiks "

"Kak Dimas, apa kakak juga benci sama Raisa ?" Tangis Raisa  semakin menjadi  sebenarnya ia sudah lelah dengan hidupnya.

"Aku tau aku salah, tapi bukan seperti ini caranya...aku juga masih membutuhkan kasih sayang mereka"

"Andai aku bisa memutar waktu untuk kembali ke masa lalu, aku pasti mendengarkan ucapan mama hiks..."

"Aku juga gak mau kakak ninggalin kita, tapi kenapa mereka memperlakukan aku seolah-olah Raisa yang membunuh kak Dimas, kenapa kak kenapa ......arghhhhh " teriak Raisa di dalam kamar mandi.

Raisa tidak tau apa yang harus ia lakukan. Kejadian itu sudah lama tejadi, tapi kenapa mereka belum juga memaafkan Raisa. Entahlah...

Jangan lupa vote  and comment juga  ☺

Love Me AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang