6. Pingsan

4 0 0
                                    

Selamat membaca...

Raisa sudah tiba di depan kelas XII Ips 2 di mana kelas Cleo berada. Raisa bingung antara ingin masuk atau tidak. Dia tidak pernah memasuki kelas ini. Hingga suara Rama mengejutkan Raisa.

"Dorrr..." ucap Rama mengageti  Raisa.
"Ayam" teriak Raisa tanpa sadar. Raisa tadi sibuk melamun hingga dirinya tidak sadar jika seseorang yang ia cari sudah keluar dari kelasnya.

"Hahahahha, ekspresi lo lucu tau nggak" tawa Rama menggelegar membuat murid-murid menatap ke arah mereka. Rio tidak segan menyumpal mulut Rama dengan kertas yang ia bawa.

"Asemm  lo yo, kebiasan banget ganggu gue" ucap Rama sebal.

"Lo itu yang kebiasaan, ketawa gak tau tempat. Liat tuh banyak yang ngliatin  kita bego" Rama pun melihat di sekelilingnya, ternyata memang benar, Rama pun hanya bisa menyengir.

"Lo ikut gue" Cleo menarik pergelangan tangan Raisa. Raisa  yang di tarik  mengikuti  Cleo dengan pasrah, hingga teman-teman Cleo menatapnya bingung.

"Tu anak kenal adek kelas dari mana ?" Tanya Kris.

"Ya mana gue tau, emang gue bapaknya" ucap Rama sambil menonyor kepala Kris. Kris yang di tonyor  melotot  menatap Rama.

"Anjir, sakit bego" seru Kris dan balik menonyor kepala Rama.

"Udah-udah, ngapa pada berantem sih. Ntar aja gue bikinin ring di rumah.

Lebih baik kita ke kantin, nantik aja kita tanyain  Cleo" ujar Rio di angguki kedua temannya.

                              ##

Di rooftop sudah ada Cleo dan Raisa, ternyata Cleo membawanya ke sini.

"Kak, ngapain bawa Raisa ke sini ? Kita bisa ngomong di sana tadi.
Lagian Raisa cuma mau balikin saputangan ini" ujar Raisa menyodorkan saputangan Cleo.

Cleo menatap Raisa, Raisa menunduk jujur ia takut dengan tatapan Cleo. Cleo pun mengangkat dagu Raisa  untuk menatapnya.

"Jangan nunduk, gue jadi gak bisa liat mata indah lo" ucap Cleo sambil mengusap dagu Raisa dengan ibu jarinya. Saat ini jantung mereka sama-sama berdetak lebih kencang dari biasanya. Raisa masih diam dengan pipi yang merona.

"Lo gak usah balikin saputangan ini, lo bisa simpen anggap aja gue selalu ada di samping lo saat lo bawa saputangan ini" Raisa tetap diam, sepertinya ia menahan nafas karena gerogi.

Cleo terkekeh melihat wajah merona Raisa, Cleo jadi gemas melihatnya dan saat itu juga Cleo mencubit pelan kedua pipi Raisa.

"Awsss..." ringis Raisa.

"Lo gak mau ngomong ?" Tanya Cleo.

"Hah apa ?"
"Kenapa aku jadi salting gini sih" batin Raisa.

"Ya elah, lo gak usah salting gitu kalik" Cleo tertawa, itu membuat Raisa terpana.

"Ishhh, siapa yang salting kak" ketus Raisa dan memukul pelan lengan Cleo. Tiba-tiba kepalanya kembali berdenyut hingga pandangannya menjadi buram dan pingsan.

                            ##

Bara dan  Citra yang mengetahui jika Raisa pingsan, mereka segera menyusul Raisa ke UKS. Sudah setengah jam Raisa  tak kunjung membuka matanya.

Tak lama, Raisa membuka perlahan matanya, ia sudah sadar.

"Ya ampun Raisa, lo bikin kita khawatir tau nggak lo kalok gak enak badan bilang sama kita jangan diem aja, lo ini susah di bil---" ucapan bara terhenti saat Citra memukul mulut Bara. Bara yang terkejut hanya bisa mengusap mulutnya yang berdenyut.

"Lo tu ya Bar, suka banget nyerocos, pakem koma kek kapok ngomong" omel Citra.

"Udah-udah jangan berantem, aku gak papa kok.
Kok kalian tau aku ada di sini ?" Tanya Raisa.

"Jadi tadi ada adek kelas yang bilang ke kita kalok lo pingsan  di gendong kak Cleo" jelas Citra sambil membayangkan dirinya berada di posisi Raisa.

Raisa pun terkejut, membayangkan Cleo menggendongnya saja membuat pipinya kembali merona. Tapi tak lama lamunan  Citra buyar karna Bara menyentil keningnya.

"Pasti lo lagi bayangin, kalok lo di gendong kak Cleo ya" tebak Bara.

"Kalok  iya kenapa, maslah buat lo. Ish  sakit Bara" kesal Citra memukul lengan Bara.

"Awsss, udah dong Cit sakit lengan gue astaga" Bara menatap Citra berang.

"Aduhh udah dong, aku jadi tambah pusing nih" keluh Raksa yang semakin pusing melihat mereka tak pernah akur. Sekali akur pasti nantik berantem lagi.

"Hehe  maaf Raisa" ucap bara dan Citra

"Eh iya, lo belom jelasin sama kita kenapa lo bisa berangkat bareng, sama lo di gendong kak Cleo" Citra dan Bara menatap Raisa menunggu penjelasan. Raksa pun menjelaskan  semuanya dari awal mereka bisa bertemu dan itu sukses membuat kedua sahabatnya terkejut.

"Astaga.. jangan-jangan kak Cleo itu suka sama lo Ra" penuturan Citra membuat Raisa berpikir, apakah mungkin Cleo menyukai dirinya ? Sepertinya tidak mungkin. Itu membuat pipi Raisa memerah kembali. Astaga kenapa dia jadi gampang bullshing.

"Kalian apaan sih, ngaco deh" tawa Bara dan Citra pecah melihat Raisa yang salah tingkah.

                           *

Di luar UKS ternyata sudah ada Kinan yang menahan emosi. Dia mengepalkan kedua tangannya. Ya, Kinan sudah mendengar Trending topik antara Cleo dan Raisa. Dia kalah start, dan sekarang Cleo sedang dekat dengan saudaranya sendiri. Itu membuat kebencian Kinan bertambah.

"Lo boleh seneng-seneng untuk sementara, gue gak akan biarin lo deket kak Cleo terlalu lama.
Liat aja nanti" human Kinan dan tersenyum miring. Entah apa yang akan di lakukan oleh Kinan. Tidak ada yang tau kecuali dirinya dan Tuhan...




Jangan lupa vote and comment 💋

Love Me AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang