Darkness

01

Saat sudah bisa mengatasi permasalahan sendiri,ga ada salahnya kan untuk membantu masalah orang lain?

*
*
*

Beberapa tahun kemudian..

Pov author

Seusai lulus S2 sebagai mahasiswa jurusan psikolog, ia menjadikan dirinya sebagai sesosok yang senantiasa menerima konsultan dan membantu masalah orang lain.

Entahlah, sejak kejadian beberapa tahun yang lalu, ia sangat bertekad untuk bisa mempelajari tentang kepribadian seseorang, mental, kelainan psikis dan segala hal berkaitan dengan manusia.

Contohnya hari ini

Ada 5 jadwal pertemuan dengan klien dalam satu hari, sebagian ada kasus lama dan ada juga yang baru.

Pov kim sohyun

Huff.. Semoga kasusnya bukan lagi kisah tentang cinta dan patah hati

Aku benci membahasnya

Itulah yang sering tercelos dalam hatinya saat menangani klien baru,

tapi..

Ditolak juga ga bisa karna sebagai konseler harus bisa menerima apapun keluh kesah dari si kliennya.
.
.
.

Saat ini di atas meja kerja banyak terdapat catatan- catatan kasus klien, rencana nya akan dipisah - pisah berdasarkan kategori jenis masalahnya.

Dengan kacamata bertengger dihidung, aku fokus memperhatikan suatu data dari hasil catatan konsul klien pekan lalu, dan meneliti salah satu datanya.

Asumsi ku sepertinya dia..

Terkena penyakit Bipolar

Tapi..

Kringg

Dengan malas aku meraih benda persegi yang ada di atas nakas, dan menyelipkan nya di telinga menunggu seseorang berbicara di ujung sana.

"Sohyun-aa! kau dimana sekarang?"

"Dirumah"

"Aku kesana ya.. Mau konsultasi nih"

Aku memutar mata malas, dia teman ku..
Jennie Kim lulusan S1 perbankan di SNU.

"Lebih tepatnya curhat"

"Hehehe.. Ya biar gratis curhat lah, boleh kan aku kesana?"

"Apa aku bisa menolak kedatanganmu?"

"Hehe.. Okeh, otw nih nanti aku bawain cemilan deh"

"Baiklah, tapi jangan terlalu lama ya.. Aku ada jadwal diluar jam 11 siang nanti"

"Oke, bentar kok"

"Sip"

Tut

Panggilan pun terputus, dan saat itu juga aku memutuskan membenahi berkas -berkas itu dari atas meja kerja ku.

Jennie itu adalah sosok yang memiliki tingkat ke kepoan yang tinggi, ia bisa mengobrak - abrik semuanya dan bertanya banyak hal.

Itu akan sangat merepotkan

Seusai itu aku membalik badan dan..

"Khamjaggiya!"

Sesosok pria berdiri dibelakangnya dengan sebuah topeng hantu miliknya, ia membuka topengnya dan tertawa riang.