Keesokkan hari nya..
Hari ini adalah pertemuan ketiga dengan Hyun Ji, dokter Wong menyatakan bahwa gadis kecil itu beberapa kali bermimpi dan menyebut namaku.
Hmm.. Ada apa ya?
Dan kali ini pertemuan dilakukan pada malam hari,sebab kemaren itu..
Flashbak on..
"Jaehyun-aa, besok aku ada pertemuan dengan Hyun Ji"
"Bagus, buatlah jadwal dimalam hari"
Aku mengernyitkan dahi "Untuk apa? Sebelumnya aku tidak pernah memberi jadwal malam pada para klien ku"
"Lakukan saja, agar kita bisa memancingnya datang"
Deg
Karna mengatakan hal itu, aku jadi merasa agak....
Takut.
Flashback off..
Saat tadi Hyun Ji datang ia langsung memelukku, ia menuliskan sesuatu di stiky note yang tergantung dilehernya.
Dan menunjukkannya dengan mata berbinar.
'Aku rindu padamu bu dokter'
Kim Sohyun mengulas senyum, sejenak ia merasa bagaimana bisa ia meninggalkan kasus yang dapat menyiksa gadis kecil ini jika tidak ditangani.
Melihat wajah polos nya itu membuat ia sungguh tak tega, dan segera ingin menyelesaikan masalah yang ia miliki.
"Bu dokter juga rinduuu... Sekali dengan Hyun Ji" Ujar Kum Sohyun sambil mengusap pipinya.
Saat itu mata Kim Sohyun tertuju pada leher putih gadis itu, terdapat bekas kemerahan disana.
Jujur saja.. Bekas itu terlihat aneh, entah karna hal apa.
Tapi Sohyun berusaha terlihat tidak cemas agar anak itu tidak sedih.
Dokter Wong tampak tersenyum bahagia melihat keponakan nya itu bisa tersenyum kembali.
"Entah ada mantra apa pada dirimu, sampai ia seperti selalu bahagia saat didekatmu" Ungkap dokter Wong itu.
"Anak-anak akan merasa nyaman saat ada orang yang mencoba mengerti tentang perasaannya, hal itu sudah lumrah terjadi dokter" Jelas Kim Sohyun sambil merangkul tubuh mungil Hyun Ji.
"Mungkin karna saya terlalu sibuk di rumah sakit, saya jadi tidak.mengerti apa selama ini Hyun Ji rasakan, saya paman yang buruk ya.." Ujarnya merasa menyesal.
"Tidak dokter, anda sudah berusaha menyelesaikan permasalahan Hyun Ji dengan membawanya kemari, anda juga sudah menyewa pengasuh untuk nya, itu sudah lebih dari cukup, tapi.. Jika anda berkenan saat waktu luang ajak ia untuk berjalan-jalan keluar, anak-anak sangat suka di ajak jalan bersama orang terdekatnya"
"Kau sangat berjiwa keibuan dokter Kim, saya salut melihat anda" Ucapnya dengan seulas senyum.
Kim Sohyun juga ikut tersenyum, tapi..
Apa-apaan tatapan matanya itu?
Menaruh harapan
Kim Sohyun yang sadar akan tanda-tanda itu lalu..
"Baiklah dokter Wong, saya masuk dulu mari dokter.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness
Fiksi Penggemarkehidupan seorang psikolog yg mulai merasa terganggu sejak salah satu pasiennya yg misterius,banyak diliputi misteri dan harus terjun ke dalam dunia gelap Kisah seperti apa yg terjadi pada hidup nya???