12 November 2027"i want my mom..hiks hiks daddy pweasee.."
"Tidak sekarang Chaiden.."
Ia menatap ayahnya cukup lama, memastikan bahwa ia tidak salah dengar karena baru kali ini sang ayah mengeja namanya dengan lengkap dan benar. Tapi itu hanya salah satu keanehan yang ia alami hari ini. Bocah itu memukul keras ayahnya yang tengah duduk persis disampingnya lalu menangis mengadu pada sang mama yang sedang tertidur.
"Mom, i want chocolate cupcake hiks hiks.."
Ia menangis sangat kencang, mengeluarkan seluruh tenaganya berteriak pada sang mama, namun tidak ada yang terjadi. Aneh.
Bocah kecil itu melihat sekelilingnya, ada banyak kenalan ayah dan Ibunya disini tapi kenapa mereka tidak mengobrol dan tertawa seperti biasanya ? Kenapa Ibunya hanya tertidur di tengah ruangan dan ayahnya berwajah murung ? Ia masih tidak memahami situasi yang ada
"why mom didn't wake up?"
"Kau tahu kan mommy kemarin tidak enak badan ? Jadi ia tidak bisa bangun sekarang" sang ayah tersenyum padanya. Namun tidak seperti senyum jahil biasanya saat mereka berebut cupcakes sambil menonton kartun.
Apa yang sebenarnya terjadi disini ?. Bocah itu benar-benar bingung, semuanya berbeda dari biasanya.
"Hei Chaiden, masih ingat dengan ku?"
Seorang pria dewasa dengan kemeja hitam menghampirinya. Warna rambutnya hitam seperti terakhir kali mereka bertemu.
"Uncle Kai.."
"Wahhh ingatan mu kuat sekali, mau keluar beli ice cream dengan ku?"
Bocah berpipi gembul itu menggeleng. "No, mommy akan marah kalau aku terlalu banyak makan ice cream."
Kai menghela nafas berat, berpura-pura sedih. "Lis, bolehkan aku mengajak Aiden sekali lagi makan ice cream ?"
Mereka bertiga menatap kearah Lisa. Tentu saja tidak ada yang terjadi disana, mereka hanya melihat sosok wanita cantik yang dibalut dengan gaun putih itu tampak sedang bermimpi indah.
"See ? Ibu mu tadi sudah mengangguk. Ayo kita makan Ice cream." Kai menggenggam pergelangan tangan mungil Chaiden dan mengajaknya untuk beranjak dari sana.
Bocah itu ragu karena Ia tidak melihat Ibunya bergerak sedikitpun. Apa penglihatan orang dewasa itu berbeda ? Ia bertanya dalam hati.
Ia manatap sang ayah yang membalasnya dengan senyum, lalu berpindah ke sang mama lagi.
Kai mulai melangkah dan Aiden terpaksa mengikutinya, beberapa kali ia menengok kebelakang memastikan apakah Ibunya telah bangun atau tidak.
***
"Bagaimana rasanya ? Enak ?"
"Hmm..tidak seenak buatan Ibu ku"
"Benarkah? Lisa pernah membuat ice cream ?"
Aiden mengangguk.
"Ku pikir ia selalu memesan atau pergi membeli keluar.."
"Dad tidak terlalu suka saat ia berada di dapur karena semuanya akan berantakan, ia akan segera memberikan kartunya agar mommy pergi memesan saja.."
Kai tertawa mendengar penjelasan anak berusia 4th itu.
"Kau sangat pintar seperti Ibu mu.."
Aiden menggangguk setuju.
"Uncle, do you know why my moms didn't wake up ? That's weird you know.."
"I think she's very very tired"