Happy new years !! Niatnya update cerita yang sebelah dulu tapi malah ini yang jadi duluan 🙄 Btw, happy reading. Enjoy 🖤
Baekhyun menghela nafasnya setelah Lisa masuk ke dalam lift. Sejujurnya ia masih ingin menahannya disini, tapi Baekhyun sendiri bingung untuk apa ? Tujuannya adalah mencari tahu sesuatu tentang Chaiden, tapi apa yang bisa ia temukan sekarang jika anak itu benar-benar datang dari masa waktu yang berbeda.
Baekhyun bahkan tidak atau belum menemukan kemungkinan bahwa ia dan Lisa bisa bersama. Mereka terlalu berbeda satu sama lain.
Lisa merupakan gadis yang cukup kuat dalam arti presensinya yang selalu menarik perhatian. Baekhyun tahu gadis itu berbeda tapi ia bukanlah pria yang menyukai perbedaan. Sedangkan dirinya merupakan tipe biasa, tidak perlu dijelaskan kau cukup melihat idol pada umumnya.
Baekhyun menggaruk tengkuknya sambil masuk kedalam, bayangan mengenai asal pakaian Aiden berputar di kepalanya. Apa ada mesin waktu di dunia ini ?
"Kau sudah bangun?"
Baekhyun menemukan Aiden berdiri tidak jauh dari pintu sedang menatapnya.
"Mum pergi lagi ?"
Ia tahu anak itu akan kembali menanyakan Lisa, tapi tidak mungkin juga untuk menahan Lisa dan memberi tahu tentang Aiden begitu saja. Bisa-bisa ia dianggap sinting oleh gadis itu.
Baekhyun mendekati Aiden perlahan, ia berlutut didepan bocah itu untuk menyamakan tinggi mereka agar Aiden tidak kesulitan menatapnya saat mereka bicara.
Baekhyun mengangguk namun sedikit ragu dengan kata 'lagi'.
"Kapan dad akan menjemput mummy pulang ?"
Baekhyun tidak bisa menjawabnya dan Ia juga tidak ingin berbohong pada Aiden. Jadi ia hanya mengacak rambut bocah itu lembut.
Aiden spontan memeluk lehernya dan bersender pada bahu Baekhyun. Tidak lama ia bisa mendengar suara isakan bocah itu di telinganya.
Ia memeluk tubuh kecil Aiden dan menggendongnya seperti seorang ayah.
Baekhyun merasa bersalah atas kesedihan Aiden. Ia mengerti bahkan seorang anak laki-laki membutuhkan Ibunya lebih dari apapun.
"Aku akan membawanya pulang, kau bisa menunggu kan ?" Ucap Baekhyun akhirnya. Ia tahu ini mustahil tapi setidaknya bisa membuat perasaan Aiden membaik.
Bocah itu langsung bangun dan menatapnya.
"You promise me dad?"
"Uh-um, asal kau tidak cengeng dan menurut,,"
Aiden langsung mengangguk dan menghapus air matanya dengan tangan mungilnya.
Baekhyun tersenyum melihatnya, kali ini ia mengakui bahwa anak ini ternyata benar-benar menggemaskan.
Aiden bersandar kembali ke bahu ayahnya dan Baekhyun menepuk-nepuk punggungnya sampai pria kecil itu tertidur.
Baekhyun membawanya ke kamar dan meletakannya dikasur dengan hati-hati agar ia tidak terganggu dan bangun.
.
.
"It's okay Lis,,," sahut Rose berulang kali. Suaranya bergetar bahkan terkadang terdengar seperti bisikan. Sedangkan Lisa entah sudah berapa lama ia menangis.
Rose mengusap punggung Lisa sayang, Ia hampir tidak bisa bicara karena menahan tangis.
"Hey Lis, tolong dengarkan aku,," lanjut Rose. "Kau bilang dokter mengatakan tidak perlu khawatir kan?"