🖤 Enjoy 🖤Lisa menekan perutnya sekuat yang ia bisa. Keringatnya mengucur di seluruh tubuh dan nafasnya tidak beraturan.
Tangannya meraba ke meja yang terletak di samping kasur untuk mencari ponsel, namun ia tidak menemukannya.
"Hhhhh,,,"
Lisa menarik nafasnya dan menekan perutnya lagi. Dengan susah payah ia beranjak dari kasur lalu berjalan menuju pintu.
"Aaahhh,,"
Lisa meremas gagang pintu, detik itu ia seperti sudah tidak sanggup untuk terus berjalan mencari ponselnya. Ia bahkan hampir menangis karena menahannya.
Ia mengatur nafasnya lagi setelah nyeri diperutnya tidak sesakit tadi. Lisa berhasil membuka pintu kamar dan menemukan ponselnya tergeletak di sofa. Jaraknya hanya 5 langkah dari tempat ia berdiri namun ia ragu dapat menjangkaunya.
Lisa mengambil langkah kecil menuju sofa namun nyeri hebat kembali datang setelah langkah ke 3-nya. Lisa jatuh berlutut, dan ia tidak tahu apa yg terjadi selanjutnya.
***
Baekhyun bolak-balik mengecek ponselnya. Tidak ada satu orang pun yang mencarinya atau sekedar menanyakan keberadaannya bahkan Sehun sekalipun.
"Mereka benar-benar membuang ku ?!" Baekhyun berbicara pada dirinya sendiri.
Baekhyun mendengus dan membuka daftar kontak di ponselnya. Ia hampir saja menghubungi Suho namun segera sadar bahwa itu sama saja bunuh diri.
Bicara dengan Suho sekarang tidak ada artinya. Ia akan menyerang Baekhyun dengan bukti mutlak DNA yang ia sendiri masih tidak menemukan jawaban bagaimana mungkin bocah ini memiliki DNAnya.
"Hallo ?"
"Kai, kau dimana ?"
"Di apartemen ku, kenapa ?"
"Ohhh, kita benar-benar tidak ada jadwal ?"
"Ehemm, kurasa begitu. Bagaimana kabar Aiden ? Dia bersama mu kan ?"
Baekhyun spontan menghela nafas saat nama bocah itu disebut. "Ya dia dengan ku,,"
"Ohh,, syukurlah. Kau harus menjaganya dengan baik sebelum kita menemukan orangtuanya. Kau tahu ini akan jadi scandal terbesar jika perusahaan atau media mengetahuinya,,"
"Itu akan jadi kiamat bagi ku,,"
"Itu akan jadi Tsunami untuk Exo,,"
"Wahh, mari hentikan omong kosong mengerikan ini,," tegur Baekhyun.
"Okay itu memang mengerikan. By the way ku pikir Aiden cukup lucu dan pintar."
"Lucu ? Anak sok Inggris itu lucu menurut mu ?"
"Ya memang dia lucu kok. Dia juga pintar untuk anak seusianya. Sebagai ayah kau harus bangga pada Aiden,," Kai meledek di akhir kalimatnya.
"Bangga? aku akan bangga setidaknya jika ia bisa menggunakan bahasa Korea dengan baik tanpa campuran bahasa Inggris disetiap ocehannya,," balas Baekhyun kesal
"Hahahaha itu adalah satu-satunya hal yang membuat ku tidak yakin dia putramu. Aiden memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, pintar dan tidak konyol. Bagaimana mungkin ayah seperti mu memiliki putra seperti itu ? Ajaib kan ??!"
"Hei, tunggu saja aku akan membunuh mu saat kita bertemu !"
Baekhyun menutup telpon dan melempar ponselnya ke kasur. Bocah coklat itu benar-benar membuatnya mendidih hanya dalam 1 menit.