Seungcheol memasuki ruangan Seokmin dengan kesal. Ia membiarkan pintu tetap terbuka dan menghampiri Seokmin yang berada di balik meja kerjanya.
“Ada apa?” Tanya Seokmin.
“Ada apa?! Aku pikir kau lebih tahu alasanku datang ke sini.” Jawab Seungcheol dengan kedua tangan di pinggang.
Seokmin menghembuskan napas pelan dan mengabaikan Seungcheol. Melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena kedatangan pria itu secara tiba-tiba.
“Kenapa kau menunda konserku di Seoul dan mengadakan konser di Jepang dalam waktu dua minggu lagi?!” Tanya Seungcheol.
“Begitu banyak permintaan dari mereka yang ingin kau mengadakan konser di sana.” Jawab Seokmin dengan santai.
“Kau pikir aku akan percaya dengan ucapanmu?”
“Kau tidak perlu bertanya jika tidak mau mempercayainya.”
“Lee Seokmin!” Bentak Seungcheol.
“Jaga sikapmu saat sedang di kantor, Choi Seungcheol!” Balas Seokmin membentak.
“Di sini aku bukan sepupumu yang bisa kau bentak dengan sesuka hatimu! Kau tidak bisa bersikap kurang ajar padaku!” Hardik Seokmin.
Seungcheol mengusap rambutnya dan menghembuskan napas beberapa kali. Mencoba untuk menghilangkan emosinya. Ia bisa saja memukul Seokmin saat ini.
“Bagaimana dengan mereka yang telah membeli tiket konserku? Apa kau tidak memikirkan penggemarku di sini?”
“Aku hanya menunda konsermu bukan membatalkannya. Mereka masih bisa menggunakan tiket itu saat datang ke konsermu nanti.” Jelas Seokmin.
“Aku tahu bukan itu alasanmu melakukannya.” Ucap Seungcheol. Seokmin hanya diam saja dan tidak membantah ucapan Seungcheol.
“Kau ingin menjauhkanku dari Miyeon, kan?” Tebak Seungcheol tersenyum sinis.
Seokmin masih terus diam seolah membenarkan tebakan sepupunya itu.
“Wah, bagaimana bisa kau bersikap picik seperti ini, Seokmin-ah?”
“Berhenti bicara omong kosong dan pergilah.” Kata Seokmin.
“Kita sama-sama tahu jika aku tidak berbicara omong kosong, Presdir Lee.” Sindir Seungcheol.
“Apa kau masih mencintai Miyeon?” Tanya Seungcheol membuat Seokmin cukup terkejut.
“Apa kau tidak waras?!” Seokmin segera berdiri dan menatap Seungcheol tidak terima.
“Jawab pertanyaanku, Seokmin-ah. Apa kau masih mencintai Miyeon?” Ulang Seungcheol dengan penuh penekanan.
Seokmin mengepalkan kedua tangannya dan matanya terus menatap Seungcheol. Kenapa semua orang terus menanyakannya tentang perasaannya pada Miyeon? Kenapa semua orang ingin tahu tentang perasaannya?
“Aku membencinya.” Jawab Seokmin.
“Apa kau tidak mengerti dengan pertanyaanku? Aku tidak bertanya apakah kau membencinya atau tidak. Aku bertanya apa kau masih mencintainya atau tidak!” Geram Seungcheol.
Seokmin mengalihkan pandangannya dan menelan ludahnya dengan susah payah. Seharusnya ia bisa menjawab pertanyaan Seungcheol dengan cepat. Tetapi Seokmin merasa ada sesuatu yang menahan lidahnya.
Namun pada akhirnya Seokmin tetap harus menjawab pertanyaan Seungcheol.
“Aku tidak mencintainya.” Seokmin kembali menatap Seungcheol.
“Jika seperti itu, bersikaplah seperti jawabanmu, Seokmin-ah! Jangan pedulikan dia, jangan mencampuri urusannya, dan jangan mengganggu hubungan kami!” Pinta Seungcheol.
KAMU SEDANG MEMBACA
C H A N C E [✔]
Fanfiction-Give me one more chance to be with you again- Tak pernah terpikirkan oleh Lee Seokmin untuk bertemu dengan mantan istrinya kembali. Mantan istri yang sangat dibencinya karena telah meninggalkannya begitu saja. Hanya meninggalkan selembar surat cera...