Seokmin dengan cepat menutup pintu dan berusaha untuk tidak meninggalkan suara. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan. Seoyeon berada di pangkuan Miyeon. Seokmin mencoba menepis bahwa mungkin saja Seoyeon bukanlah anak dari Miyeon.
Tetapi ketika Seokmin mengingat kembali bagaimana wajah bocah itu, Seokmin menyadari jika ada kemiripan pada mereka berdua. Mata Seoyeon benar-benar mirip seperti mata Miyeon. Dan hal itu tidak dapat mencegah Seokmin untuk berpikir jika Seoyeon memang anak Miyeon..dan Seungcheol.
Seokmin mengusap wajahnya dengan frustasi. Pantas saja ia begitu tertarik pada Seoyeon. Pantas saja ia begitu senang saat berada di dekat bocah itu. Semua itu karena Seoyeon adalah anak Miyeon. Seokmin merasa sangat kesal, tetapi ada sedikit rasa lega saat mengetahui akan hal ini.
Seokmin menoleh ke belakang dan menatap pintu yang tertutup itu. Di dalam ruangan itu terdapat mantan istrinya serta anak wanita itu yang begitu menarik perhatian Seokmin.
Seokmin meyakinkan dirinya bahwa ia tidak boleh bertemu lagi dengan Seoyeon. Karena jika mereka kembali bertemu, Seokmin yakin pertahanan yang selama ini dia bangun akan runtuh begitu saja.
——
“Jadi, kau tersesat?” Tanya Miyeon.
“Ya, eomma. Aku hampir saja tidak bisa kembali ke sini.” Jawab Seoyeon yang berada di pangkuan Miyeon.
“Ck! Karena itulah kenapa kau tidak ingin eomma temani tadi?” Omel Miyeon.
“Noona, jangan mengomeli anakmu.” Ucap Seongjun.
“Tapi aku bertemu dengan ahjussi tampan dan dia yang mengantarku ke sini.” Kata Seoyeon dengan semangat.
“Ahjussi tampan?” Ulang Miyeon bersamaan dengan beberapa member TOP.
“Iya! Dia benar-benar sangat tampan. Sangat-sangat tampan.”
Seoyeon kemudian mendekatkan mulutnya pada telinga Miyeon.
“Lebih tampan dari Seungcheol ahjussi.” Bisiknya.
Mata Miyeon melebar. Selama ini Seoyeon selalu menganggap Seungcheol adalah pria tertampan di dunia. Tetapi sekarang penilaian gadis itu berubah. Tentu saja Miyeon terkejut.
“Benarkah?” Balas Miyeon berbisik. Seoyeon mengangguk.
“Dan dia mengajakku berteman dengannya.”
Mata Seoyeon benar-benar berbinar saat mengingat sosok Seokmin.
“Dia juga sangat baik dan cerewet sama sepertiku, eomma.”
“Yak, apa kau mengerti arti kata cerewet?” Tanya Minjae sembari mencubit pelan pipi Seoyeon.
“Tentu saja, oppa. Eomma bilang orang yang banyak bicara itu cerewet.” Jawab Seoyeon menatap Minjae.
Kelima laki-laki itu menatap Miyeon dengan terperangah. Sedangkan Miyeon membalas tatapan mereka dengan cengiran polosnya. Ia merasa tidak bersalah karena seseorang yang banyak bicara memang cerewet.
“Apa kau berkenalan dengannya? Siapa namanya?” Tanya Miyeon.
“Ya, aku berkenalan dengannya. Namanya–” Seoyeon menghentikan ucapannya dan tampak berpikir.
“Kenapa? Kau lupa namanya?” Tebak Huijun. Seoyeon menatap Huijun sebentar dan kembali berpikir.
“Hei, kau tidak boleh melupakan nama temanmu.” Tegur Miyeon.
Seoyeon menundukkan kepalanya dan cemberut. Kenapa ia bisa melupakan nama temannya? Biasanya ia tidak pelupa seperti ini.
“Seoyeon-ah, karena kami sekarang juga temanmu, kau tidak boleh melupakan nama kami. Ingatlah, namaku Nam Seungmin.” Ucap Seungmin. Seoyeon menatap Seungmin dan semakin menekuk wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
C H A N C E [✔]
Fiksi Penggemar-Give me one more chance to be with you again- Tak pernah terpikirkan oleh Lee Seokmin untuk bertemu dengan mantan istrinya kembali. Mantan istri yang sangat dibencinya karena telah meninggalkannya begitu saja. Hanya meninggalkan selembar surat cera...