TS - 01

5.8K 687 35
                                    

"Wajahmu terlihat kesal, ada apa?"

(Your name) memutar kesal kedua bola matanya sebelum mendenguskan nafasnya kasar. Wajahnya dia sembunyikan diantara lipatan kedua tangannya, tidak lama kemudian (your name) memekik kesal membuat gerakan menggunting dari seseorang yang bersamanya saat ini terhenti dan hampir saja melemparkan gunting tersebut karena rasa terkejutnya.

Suara pukulan keras antara tangan milik (your name) dengan meja membuat siapapun yang mendengarnya pasti mengetahui bahwa perempuan itu saat ini sedang kesal, "ada apa, sih? Aku sedang membuat karangan bunga, loh. Hampir saja aku melemparmu gunting tadi."

"Kau berniat membunuhku, Aoi?"

Teman (Your name), Kuroishi Aoi mengendikkan kedua bahunya acuh sebagai jawaban untuk pertanyaan (Your name). Decakkan lidah kasar dilakulan oleh (your name) sebelum salah satu tangannya menumpu dagunya dan melihat Aoi yang masih saja melakukan pekerjaannya, yaitu menggunting duri dari tangkai bunga mawar untuk hiasan karangan bunga.

"Aku kesal."

"Aku tahu, terlihat sangat jelas."

"Tadi aku menolong seseorang dan dia malah membalasku dengan perlakuan kasar, apa dia manusia yang tidak punya hati?!"

"Memangnya kau punya?"

Oke, cukup. (Your name) langsung mengguncangkan tubuh Aoi saat mendengar kalimat yang baru saja dia katakan. Dirasa sudah cukup karena melihat raut wajah Aoi yang pucat membuat (your name) menghentikan gerakannya dan mulai menceritakan kejadian dimana dirinya bertemu dengan Dabi.

Awalnya, Aoi hanya mendengarkan tanpa memiliki perasaan minat untuk membalas maupun menanggapi cerita dari (your name). Namun, saat satu kata yang memberitahukan nama seseorang yang ditolong oleh temannya itu membuat diriya menghentikan gerakannya dan menatap (your name) dengan wajah terkejut disertai kedua mata yang terbelak kaget.

"Kau bertemu dengan siapa tadi?"

"Dabi."

Kini giliran Aoi mengguncangkan tubuh (your name) dengan sangat kuat walaupun perbedaan kekuatan mereka berbanding jauh. Kuroishi Aoi yang hanya seorang manusia tanpa quick sedangkan (Fullname) seorang manusia yang memiliki kekuatan pengendali es seperti salah satu teman kelasnya.

"Ada apa, sih?"

(Your name) berteriak kesal saat Aoi memukul dahinya kuat, "Apa dia orang yang tampan?" Tanya Aoi yang membuat (Your name) memutar kedua bola matanya kesal mendengarnya. Helaan nafas keluar dari mulut (Your name) sebelum pandangannya dia alihkan ke arah lain sembari mengingat wajah Dabi yang penuh dengan luka bakar yang sepenuhnya mengering.

Aoi meletakkan gunting yang dia pakai sebelum menatap temannya itu, "(Your name) kamu sangat dikelilingi laki-laki tampan, ya? Aku iri."

Ucapan Aoi membuat (Your name) menatap malas ke arahnya, itu adalah hal biasa yang diucapkan oleh Aoi. Ada sebuah peraturan dimana manusia yang tidak memiliki quick akan berada di urutan paling bawah terlebih lagi jika mereka bersekolah di salah satu Academy tempat calon Hero dengan status bahwa mereka menempati kelas biasa, maka akan terjadi caci-maki yang dilontarkan oleh beberapa murid.

"Memang di kelasmu tidak ada yang tampan?"

"Biasa saja."

"Oh."

(Your name) berdiri dari posisi duduknya, "Aku akan kembali setelah membawa Todoroki, tolong jaga tas sekolahku, ya?"

Tanpa mengucapkan sepatah kata atau kalimat lagi, (Your name) langsung berlari menuju rumah Todorki meninggalkan Aoi yang menggerutu kesal karena ulahnya.

"Memangnya aku penjaga tas, ya? Tck!"


Next?

AkariAFuku

[✅] The Story [Dabi X Reader] [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang