TS - 05

3.2K 532 40
                                    

Waktu berjalan dengan cepat, membuat beberapa murid UA Academy merasakan antusias dan ketegangan ketika Festival Olahraga untuk murid UA akan segera diselenggarakan. Latihan, latihan, dan latihan adalah hal yang dilakukan oleh semua murid UA terkecuali beberapa murid yang memasuki kelas biasa dimana hanya manusia tanpa quick yang menjadi murid kelas tersebut.

(Your name) juga melakukan hal tersebut, dirinya berlatih di sebuah bibir pantai yang penuh dengan sampah. Berulangkali dirinya membekukan serta menghancurkan dengan kekuatan es kristalnya. Kepulan uap keluar di sekitar mulutnya yang kala itu sedang menghela nafas, hal biasa yang terjadi setelah dirinya menggunakan kekuatannya.

"Hm, kau berlatih dengan keras ya."

(Your name) secara refleks mengarahkan tombak es kearah dimana suara itu berasal, namun dengan wajah tenang dan raut tidak menunjukkan ekspresi apapun itu Dabi hanya sedikit memiringkan kepalanya untuk menghindari tombak es milik (Your name). Ya, Dabi yang mengucapkan kalimat tersebut dan berakhir dengan (your name) yang tidak sengaja menyerangnya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Hanya ingin melihat murid UA berlatih" jawab Dabi sambil menaikkan satu kakinya. Helaan nafas keluar dari mulut (Your name) sebelum dirinya ikut duduk di sebelah Dabi.

"Tidak ingin melanjutkan?"

"Istirahat."

"Ayo berlatih bersama. Kau menyerangku dengan status Hero dan aku akan menyerangmu dengan status Villain."

(Your name) menyetujui ucapan Dabi tanpa mengetahui maksud sebenarnya arti ucapan Dabi yang ditujukan untuknya. Langit biru cerah kini terganti dengan langit malam dengan sekumpulan bintang-bintang yang bertebaran serta bulan untuk membuat cahaya.

Selama itulah (Your name) berlatih bersama Dabi tanpa istirahat tanpa memberikan dirinya waktu untuk kembali menyerang. Dan selama itulah Dabi terus menyerangnya hingga tubuhnya tidak bisa menahan lelah akibat quick yang terus dia keluarkan.

Deru nafas (Your name) tidak teratur, membuat dirinya sedikit kesusahan untuk mengambil nafas. Perlahan-lahan, kedua kelopak mata miliknya terpejam membuat Dabi menghela nafasnya sebelum melangkahkan kakinya mendekati tubuh (Your name) yang tertidur di pasir bibir pantai tersebut.

Dabi menjulurkan tangannya untuk sekedar mengusap lembut kulit pipi (your name), "Cukup mengesankan tapi tidak berhasil membuatku tertarik, payah."


Next?

AkariAFuku

[✅] The Story [Dabi X Reader] [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang