9. KESAL 😭

65 18 3
                                    

PLAY ~ RAY J  - ONE WISH 😙

"Den, misalkan ada yang suka nih sama lo dia orangnya tuh bar-bar, suka teriak, suka dandan tapi gak pernah menor, cakep tapi rada-rada otaknya lo mau gak?" tanya Dinda.

"Nggak." jawabnya.

"Karena dia otaknya rada-rada ya Den?" tanya Dinda memastikan.

"Gak masalah kalo itu mah gue juga kadang rada-rada, tapi gue gak suka cewek demen dandan, bukannya gue gak bisa beliin bedaknya atau memenuhi kebutuhannya, yaa tapi aneh aja gitu kalo dia merasa cantik kenapa harus dandan? Kalo perawatan masker kan emang harus kata mama gue, itu aja cukup kayaknya buat ngerawat muka bagi gue," jelas Raden sambil mangaduk jus alpukatnya.

"Dengerin tuh Bang! Hahahahahahaha," kata Dinda dan mendapatkan tatapan tajam dari Fanny tapi Dinda tidak mempermasalahkan.

"Lo suka sama gue, Fan?" tanya Raden memastikan.

"Lah kaga! Pororo emang gila, tiap hari comblangin mulu kerjaannya tar gue comblangin balik lo!" sergah Fanny.

"Kalo gak suka kenapa lo marah? Jujur aja elah," ledek Niken.

"Gak jelas lo semua!" Fanny pergi meninggalkan sahabatnya.

"Merah mukanya hahahahahaha," kata Dinda yang masih terbahak.

"Emang dia suka sama gue?" tanya Raden

"Tanya aja sama orangnya," kata Niken, Raden hanya 'oh' saja.

"Cha," dia mendongakan kepalanya yang sedari tadi menelungkupkan kepalanya.

"Pulang sekolah ada pengumuman dari Juan," kata Ramadhan hanya anggukan lesu dijawabnya.

"Lo sakit?" Reav menggeleng.

"Yaudah nanti ke sana ya, duluan Cha," ucap Ramadhan lalu pergi meninggalkan Reav.

"Heh! ice bear, lo balik ke kelas deh obatnya ada di dalam tas," kata Dinda tapi sahabatnya tidak menjawab.

"Ayo gue bantu ke kelas," Dinda memapah Reav kekelas.

Dari pagi Reav tidak bicara ditanya hanya geleng dan anggukan kepala saja. Dia kalau ada apa apa memang tidak pernah bicara harus dipaksa dulu baru mau ngomong. Hari ini memang lumayan panas dan Reav lupa meminum obatnya tapi sekarang dia sedikit baikan setelah minum obat. Raden melihatnya heran, kenapa dia sering sakit? Apa Reav penyakitan. Raden mengobrol berdua bareng dinda di bangku panjang dekat taman sekolah berniat menyakan Reav.

"Acha kenapa suka sakit Din?" tanya Raden menatap lurus ke arah anak bermain futsal.

"Dia tuh kalo kepanasan suka lemas trus pusing, gak cocok dia sebenernya disini makanya di rumahnya dingin banget emang dasar ice bear demennya ama yang beku beku," jelas Dinda, Raden ber 'oh' saja.

"Kemarin gue kasih dia boneka tapi ditolak." ucap Raden lesu.

"Pfftt... HAHAHAHAHAHA," Dinda terbahak.

"Kenapa?" tanyanya heran.

"Dia gak suka boneka, eh lo kasih, apa kabar hati lo? Nyesek ga?" ledek Dinda.

"Ck! Serius bego," kesal Raden.

"Eh gue pinter ya!" protesnya Raden hanya diam malas menjawab. Suasana hening tiba tiba datang diantara mereka karena menatap serius ke arah pemain bola.

"Cece tuh gak suka boneka, ikan, K-pop, pokoknya yang berbau cewek dia rada jijik gitu dah," ucap Dinda tanpa Raden tanya tapi dia menanggapinya.

"Dia tuh ngomong panjang kalo di otak dia harus dia omongin, ngerti ga? Trus kalo dia gak ngomong berarti menurut dia itu pertanyaan yang gak harus dia jawab," lanjut Dinda.

My Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang