III • RAHASIA MEREKA

252 127 18
                                    

III ~ RAHASIA MEREKA

Ratu menendang asal batu - batu kecil dipinggir jalan. Selepas kejadian pagi tadi di ruang UKS dan berakhir dengan amarah Raja kepadanya.

Cowok itu langsung pergi setelah berurusan dengan guru BK dan kepala sekolah.

Entah hukuman apalagi yang didapat cowok itu setelah guru - guru lelah dengan tindakannya.

Raja selalu keras kepala jika diberitahu, dia selalu menyimpan rapat setiap alasan dari tindakannya yang diluar akal.

Hari sudah sore, Ratu terpaksa harus berjalan kaki. Biasanya, dia akan dijemput Raja dihalte sekolah. Tapi hingga jam menunjukkan semakin sore cowok itu tidak datang.

Dan bodohnya dia menghabiskan uang jajannya, lalu lupa membawa uang simpanan. Karena itu dirinya memutuskan untuk jalan kaki.

Jarak rumah dan sekolahnya tidak jauh, tapi tidak dekat juga.

Tenggorokkannya sudah kering, peluh didahi dan lehernya pun selalu bermunculan.

Senin memang menyebalkan.

Melewati satu dua rumah di kompleknya, Ratu bisa melihat siluet gerbang hitam rumahnya. Dengan mempercepat langkahnya Ratu tersenyum kecil. Mungkin ia akan menemui Raja terlebih dahulu. Meminta maaf dan menanyakan hukuman cowok itu.

Tepat di hadapan rumahnya ialah rumah Raja. Salah satu rumah mewah di komplek ini. dari jaraknya sekarang Ratu bisa melihat motor besar Raja yang tidak ada.

Cowok itu mungkin belum pulang.
Ratu berhenti, menimang - nimang. Kalau Raja sendiri tidak ada, Ratu tidak enak jika harus bertamu kerumah itu dengan keadaanya yang bau matahari.

Mungkin ia akan membersihkan diri terlebih dahulu selagi Raja belum tiba.
Langkahnya ia lanjutkan kembali.

Mendorong gerbang hitam rumahnya dan akan menariknya kembali sebelum suara motor yang begitu ia kenali berhenti disamping rumahnya.

Dengan senyuman, Ratu kembali keluar, tangannya tetap menempel diteralis besi itu.

Raut manis diwajahnya berubah masam ketika menatap motor besar merah milik Raja berhenti ditetangga rumahnya. Cowok dengan seragam SMA itu membantu turun perempuan yang juga berseragam sama.

Senyuman bahagia terpancar diwajah perempuan itu. menatap Raja dengan dalam dibalik helm. Perempuan itu semakin melebarkan senyuman bahagianya saat cowok dihadapannyaa melepaskan helm yang dipakainya.

Ratu tidak sadar mencengkram teralis rumahnya. Mata bulatnya menangkap Raja yang akan menoleh ke arahnya berdiri. Dengan cepat ia tersadar, menarik kembali tubuhnya untuk masuk.

Ditutupnya gerbang rumahnya dengan kuat.

Ratu bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana raut bahagia yang juga dipancarkan Raja dibalik helm fullfacenya itu.

Melihat cowok itu yang pulang bareng dengan Salma, Ratu tidak habis pikir. Dia kira cowok itu tidak menjemputnya karena marah dengan kejadian di UKS itu.

Bukan berpikir akan menghabiskan sore dengan anak tetangganya itu.
Ini bukan kali pertama dia melihat. Tapi rasa sakitnya seakan baru ditorehkan.

"Terima kasih, tadi sangat menyenangkan." Suara lembut salma terdengar.

Lalu kekehan kecil terdengar membalas.

Ratu menarik napas kuat. menghembuskannya kasar.

Lalu berjalan cepat memasuki rumahnya.

Seharusnya, ia tidak kembali melihat interaksi mereka berdua. Tapi lagi - lagi, Ratu memilih membuka tirai jendela rumahnya. Melihat kembali interaksi dua anak manusia itu.

Seharusnya ia tetap pada pendiriannya, menganggap segala keseriusan cowok itu seperti angin lalu.

Seharusnya ia tidak pernah menerima cowok itu, dan memilih jatuh untuk menyukainya.

Hubungan mereka tidak seperti pasangan pada umumnya. Tidak ada keseriusan yang cowok itu berikan. Tidak ada rasa suka. Atau pun yang lainnya.

Karena itu, Ratu memilih hanya menyukainya saja. Tidak memplubikasikan apa yang terjadi diantar mereka.

Membiarkan cowok itu berkeliaran dengan status 'bukan orang berpacaran'. Walaupun sebenarnya mereka berada dihubungan yang serius.

Dengan pelan, Ratu menutup kembali tirai jendelanya. Melangkah berat menaiki tangga menuju kamarnya.
Setelah sampai, Ratu menutup pintu kamarnya, dilemparnya asal tas abu miliknya.

Tubuhnya ia rebahkan dengan berat. Matanya memejam pelan, dengan beberapa helai rambutnya yang menutupi sebagian wajahnya.

Dan sekarang, alasan ia tidak menyukai hari senin.

Bertambah satu.

-RajaRatu-

T-B-C

Jangan lupa vote teman - teman.
Papaay..

Sorry for typo

-titikrindu-

RAJA & RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang