Terlihat seorang gadis yang sedang berjalan di koridor kelas sambil menggunakan earphone dan bersenandung riang
"Hai Rim, ceria banget kayaknya hari ini" sapa Dita sambil menepuk pundak Rima dan gadis itu pun membuka earphonenya
"Iya, kemarin bandnya Taka lagi ngadain Streaming ulang Live konsernya dia, dan kebetulan pas banget sama ultah dia, jadi berasa dapet kado dari dia gue" Rima antusias
"Dasar, pagi pagi udah ngehalu"
"Hehehehe, lagian Takanya ganteng dan berbakat, kan gue ga tahan kalo gak halu"
Mereka berjalan beriringan memasuki kelas
·
·
·
·°°°
Hari ini adalah hari terakhir MPLS dan hari ini merupakan hari yang di tunggu tunggu oleh Rima karena hari ini akan diadakan Demo Estrakulikuler
"Dit lo mau ikut eskul apa?" Tanya Rima
"Hmmm, gak tau deh Rim liat aja nanti"
Tiba tiba datang seorang kakak OSIS datar yang menyuruh mereka kumpul untuk melihat demo ekstrakulikuler
"Selamat pagi semua, kalian di tunggu di lapangan untuk menyaksikan Demo Ekstrakulikuler, saya hitung samapai 10 dari sekarang 1,2--" dia mulai mengeluarkan jurus andalannya yaitu menghitung
Seketika anggota kelas pun mulai meninggalkan kelas dan pergi ke lapangan lagi?
"Ayo Rim nanti kita telat kayak waktu itu?" Dita menarik narik Rima
"3,4,5....." kakak datar itu masih menghitung
"Iya Iya sabar, gue lagi nyari sesuatu ini" Rima meraba raba tasnya
"Apaan?" tanya Dita penasaran
"Earphone gueee ilang" Rima sibuk mencari cari earphonenya
"6,7,8...."
"Nanti kita cari habis dari lapangan ok!" Dita mulai panik karena hitungan nyaris menuju ke angka 10
"9,10...kalian lagi, cepat ke lapangan atau mau dapat hadiah (hukuman) dari saya?" Tanya dia dengan datar
"Iya kak maaf" Dita menarik Rima pergi
Sesampainya di lapangan mereka dibuat bingung dengan keadaan lapangan yang sangat ramai
"Dit ini rame banget, barisan kelas kita di mana?" bingung Rima"Gak tau gue juga, kita cari tempat yang strategis aja"
"Eh di situ aja Dit, ada Raiel noh, gue kan bisa sambil memandang kemiripan dia dengan Taka gue" Rima menunjuk sudut lapangan tempat Raiel duduk
"Ok, yang penting bisa duduk" Dita menyetujui
"Ayo" Rima segera berlari ke tempat itu di susul oleh Dita
"Dita.... sinii, jangan deket deket sama Raiel, gue gak bisa liatin dia lama lama kalo orangnya nyadar" Rima menarik tangan Dita yang ingin menghampiri Raiel
"Kirain gue lo mau duduk di samping dia" Dita tersenyum jahil
"Heiii, gue masih punya malu kali" kesal Rima
"Oh, lo masih punya malu, kirain gue gak" Dita menimpali Rima
"-_-"
Demo Ekstrakulikuler sekaligus dengan berakhirnya masa MPLS pun dimulai dengan pidato singkat dari ketua OSIS dan wakilnya
"Eh jadi selama ini kakak datar itu yang jadi wakil ketua OSIS?" tanya Dita
"Iya, lo liat aja dia berdiri di samping ketua OSIS yang lagi pidato dan nunggu gantian pidato, jelas kan kalo dia wakilnya" Rima mejelaskan
"Iya Rim"
Setelah pidato singkat itu kegiatan Demo Ekstrakulikuler pun di mulai dan di awali oleh Ekstrakulikuler berbau olahraga
Terlihat segrombolan orang yang mulai memasuki lapangan dan memulai demo Ekstrakulikuler basket
"Eh gila, itu anggota basket tinggi tinggi banget, iri gue" Rima mengoceh kepada Dita
"Iya kalo anggotanya pendek kayak lo, dalam lima menit udah kalah kali"
'Untung temen' batin Rima kesal
Setelah basket selesai Ekstrakulikuler Voli dan sepak bola tak mau kalah dalam menarik perhatian murid murid baru
Disusul oleh Ekstrakulikuler bela diri yaitu taekwondo dan karate
Ekstrakulikuler lain seperti KIR, PMR, Science club, English club pun tak kalah menarik dalam menampilkan Demo Ekstrakulikulernya yang membuat para murid baru bimbang memilih Ekstrakulikuler
Dan terakhir Demo Ekstrakulikuler bertemakan kesenian yang berisi Ekstrakulikuler Teater, Tari, dan tentunya Musik mulai menunjukan kebolehan mereka
"Gila dramanya bagus banget" Dita antusias
"Lo tertarik ikut Ekstrakulikuler Drama?"
"Gak, gue ga suka main peran"
Akhirnya setelah menunggu lama Ekstrakulikuler yang ditunggu tunggu Rima pun mucul
"Akhirnya Ekstrakulikuler musik mucul juga" Rima senang
"Eh itu wakil ketua OSIS datar yang suka ngitung itu kan?"
"Iya, kenapa Dit?"
"Gak nyangka aja gue kalo dia ikut musik, kirain gue dia ikut Ekstrakulikuler yang pake otak kayak science club gitu" Dita berpendapat
"Jangan liat buku dari sampulnya Dit" Rima sok bijak
Demo Ekstrakulikuler Musik di mulai dengan menampilkan band andalan sekolah
"Eh itu keyboard kenapa jadi pajangan doang?" Rima heran
"Gak tau Rim, Lo gak niat mau mainin itu kan?" Dita bercanda
"Ide bagus Dit" Rima langsung menuju ke tempat Ekstrakulikuler musik itu tampil
"Eh gue becanda doang loh padahal" teriak Dita dari tempatnya
Rima tidak mempedulikan candaan dan teriakan Dita, dia masih lanjut berjalan
"Lagu tadi adalah lagu terakhir dari kami, ada yang mau menyumbangkan lagu adik adik?" tanya vokalis band itu
"SAYA KAK!" teriak Rima sambil mengangkat tangan
"Oke, adik manis yang di sana silahkan maju ke depan" vokalis band itu menunjuk Rima
Rina pun segera maju ke depan dengan penuh percaya diri
"Kak aku boleh main keyboardnya kan?" Rima meninta izin"Tentu boleh" kakak OSIS datar yang memainkan gitar menjawab
"Lagunya there's nothing holdin me back - shawn mendes kak, nada dasar G mayor, intronya di aku aja kak" Rima memberikan intruksi ke anggota band itu
"Ok" jawab mereka
Rima pun menulai memainkan intro lagu itu dan mulai bernyanyi
"Wow, temen gue suaranya bagus juga" Dita kagum
"Lumayan juga dia" ucap seseorang dari kejuhan
"Andai suara gue kayak dia" ucap seorang cewek iri
Lagu yang Rima nanyikan selsai dan dia mendapat banyak respon positif terutama dari personil band itu
Setelah selesai Rima kembali ke tempat duduk sebelumnya dan menghampiri Dita
"Wah gue gak nyangka punya temen berbakat, kirain gue bakat lo halu doang" Dita antusias saat Rima kembali
"hehehe, jangan nilai buku dari covernya lagi ok?" Rima sok bijak lagi
"Iya deh" Dita pasrah
·
·
·
·°°°
AN :
Haloooo apa kabar readers?
Terima kasih sebanyak banyaknya untuk kalian semua yang sudah tertarik membaca ceritaku sampai di sini
Dan seperti biasa, jangan lupa klik gambar bintang di bawah kalo kalian suka ya :-)
YOU ARE READING
My Beloved Stalker
Teen FictionRima Atlantia Raysa "Dia itu pendek, abstrud, emosian, ceria selalu, childish, selera musiknya unik, hobi halu dan gak peka. Tapi ntah kena mantra apa, dia selalu menghantui fikiran gue" -Ranvier Samudera Prasetya "Dia selalu kepo sama orang lain, s...