"Bukannya gw mainin hati banyak cowok, tapi hak paten hati gw masih dikuasai sepenuhnya sama Abang mantan(':
-Lalisa Manohara
🖤🖤🖤
"Gimana kalo kita ke Singapura aja? liburan tuh sesekali ke luar negeri, jangan diem mulu dikandang." Rose mengoceh dengan mulut yg dipenuhi aneka ciki-cikian, wanita itu memang demen ngemilin makanya berupa kue bolu atau ciki-cikian kayak sekarang. Makanya pipinya bulet & chubby.
Jennie, Lisa, dan Rose lagi nangkring ditaman FP sehabis kelas selesai. Rencananya ketiga gadis itu akan mengadakan liburan sebelum KKN, makanya mereka sedari tadi nungguin Jisoo buat ngerapatin rencana liburan mereka.
Jennie menutup buku novel yg telah dibacanya setengah. "Hehh monyet, lu kalo milih destinasi wisata yg bazetnya murahan dikit kek, daritadi gak ada yg bener! Hongkong, Korea, Jepang, sekarang Singapura, bobol ajaaa semuaaa!" Protes Jennie.
Lisa mengangguk. "Tahu lu, masih minta duit ke emak aja so-soan pengen liburan ke luar negeri."
Rose mencibikan bibirnya. "Biasa aja dong, dasar debu jalanan." Umpatnya.
Lisa yg tidak terima dikatai langsung sensi, padahal bisa jadi Rose ngedumelnya itu ke Jennie bukan ke Lisa. Tapi emang dasar dia ini agak sedikit baperan. "Bacot lu kumis!"
Rose yg dikatai gitu langsung membelalakan matanya tajam, tidak terima saat Lisa mencampur tangankan panggilan sang ayah dalam umpatan mereka. Kumis yg dimaksud Lisa adalah bapak Rose, Lisa selalu mengejek demikian karna kumisnya yg super tebal dan aduhai.
Pernah waktu itu Lisa datang ke rumah Rose buat ngajak wanita itu kumpul-kumpul di rumah Jennie, Lisa sampai tak berhenti tertawa hanya karna melihat kelakuan bapak si Rose yg amat sangat menjaga kumis badainya. Bapa Rose—om Luis, setiap pagi, siang, sore, & malam tidak pernah berhenti menyisir kumis lebatnya agar tetap membahana, menurut kabar yg Lisa dengar om Luis ini katanya juga berniat mewarnai kumisnya agar terlihat lebih cetar.
Ada-ada saja kelakuan orang lanjut usia.
"HEH Zaki, salah gw apa sama lu?!" Rose melemparkan beberapa ciki kearah Lisa yg malah cekikikan setelah mengatai ayahnya dengan sebutan kumis. Lisa tidak tinggal diam, wanita ini malah mengudarakan tangannya untuk mengambil ciki-ciki yg Rose lempari, sayangkan namanya makanan mubazir kalo dibuang-buang.
Wanita berponi itu nampak kewalahan dengan tingkah Rose yg terus melemparinya dengan jajanan anak sd beraneka ragam bentuk itu. Udah kena ke tangan, terus ke perut, ke pipi, sampe ke dahi. Sakit lama-lama kulit Lisa kena lemparan begituan.
"Iyaa maaf deh, maaf." Lisa menyerah.
"Makanya, gak usah banyak bacot lu bocah." Ucap Rose dengan dagu yg terangkat sedikit dan nada yg angkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTUISI
Любовные романыBagi Jisoo, Taehyung adalah dosen yg sangat menyebalkan, sombong, tengil, tukang pamer, pencitraan, pokonya dia itu spesies manusia yg kadar sifat dan pemikirannya itu kayak anak sultan. Apa-apa selalu menganggap sesuatu bisa terselesaikan dgn uang...