Hidup hanya 3 kali. Kemarin, sekarang, dan besok. Atau mungkin hanya kemarin dan sekarang. Entah lah
***
Selai kacang di oles kan diatas roti pagi ini, dengan sahabat nya susu. Merupakan makanan kesukaan ku, akan ku berikan pada Luna"Yaya? Sedang apa? "
"Eh bunda. Ini sedang siapkan roti untuk Luna "
"Oh Luna teman baru mu itu"
"Iya bun, selesai ini yaya akan pergi berangkat sekolah bareng sama Luna "
"Iya, naik sepeda?"
"Iya bun, yaya berangkat dulu"
"Hati hati ya"
Yaya membonceng Luna, dengan hati hati, bagi dirinya Luna adalah seorang yang berharga di hidup nya.
"Luna" Ucapku teriak karena kebisingan jalan raya
"Apa , ya"
"Habis dari jalan ini kita ke arah mana? "
"Oh, nanti kita belok ke kanan , terus nanti udah agak keliatan juga sekolah ku"
"Oke"
.....
"Oiya, Luna aku punya roti isinya selai kacang untuk mu"
"Trimakasih, kita makan sama sama saja ya. Tuh didekat pohon situ"
"Yuk" Kataku sambil menarik tangan Luna
...
"Luna, sebelum aku pindah kesini kamu punya teman seperti aku?, lalu kau berangkat sekolah menggunakan apa? ""Emm, ya aku tuh nggak pernah sama sekali punya teman, didunia ini aku merasa kesepian. Sejak datang yaya aku ragu untuk berteman dengan yaya.karena aku belum pernah sama sekali memiliki teman, jadi kamu janji ya, jangan pernah ninggalin aku. Plis"
"Iya na, aku janji, aku juga janji akan terus jagain kamu"
"Janji"
"Janji"
***
"Luna kita beli eskrim di situ dulu yuk" Ajak Arya
"Ayo, aku ngiler nih"
"Kita berhenti di kursi itu ya. Biar aku yang beli"
"Oke"
Tatapan ku hanya satu, yaitu kearah yaya. Entah kenapa.bahkan hanya 10 langkah dari ku.
. .
"Eskrim nya enak" Jelas ku
"Nggak juga"
"Lho, kenapa? "
"Lebih enak masakan ibu mu"
"Emang nya pernah nyoba? "
"Nggak juga si, hahahaha"
"Ga lucu ga lucu"
"Ya Luna"
. .
"Ya, jangan cepet cepet... Ini cepat sekali, aku takut""Biarin na ini tuh challenge"
"Aaaaaaaaa"
Bruk, bruk, bruk badan ku dan badan Arya terseret seret ke aspal, benturan banyak sekali dikapala yaya. Entah lah tubuh ku seperti tidak hidup, tidak berdaya, mati, hanya hati yang bicara. Dan hampir saja tubuh ku dan dirinya terlindas dengan kendaraan kendaraan yang kuat. Tuhan Tuhan tolong . Ku harap Arya selamat, ambil saja nyawaku berikan pada Arya ,Tuhan.
''''''
Hanya warna putih yang kulihat.. Semua putih.. Hanya ada suara tangisan yang keras, entah dari mana asal suara itu, yang terdengar sangat sangat keras, aku bingung Tuhan, kemana arah jalan yang harus aku tuju, aku bingung. Apakah itu suara tangisan mama? Atau ayah? Bisa juga yaya? .
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Alam Yang Berbeda
Teen Fiction"mama kok Arya diem dibalik pohon" "sudah nak,sudah" "tapi ma... " "ayo pulang" . . Apakah Tuhan tidak Ingin aku bahagia? #Luna #Arya #Janathan