03

1.9K 15 1
                                    

Disini aku sekarang didepan pintu CEO yang  sebenarnya tak ingin aku masuk karena masalah pagi tadi. Sebenarnya tadi pagi aku sudah harus diruangan ini tetapi karena takut aku tidak datang. Ternyata dia tetap tidak lupa dan menyuruh seseorang ke ruanganku. Dia menyuruh ketempat yang akan bagi neraka bagiku walaupun sebelumnya tidak. Dengan seetengah hati aku mengetuk pintu besar itu dan terdengar suara yang yang mengizinkan aku masuk.

" masuklah clara sayang..", katanya.

" jadi kau yang menjadi CEO baru itu", kataku malas.

" kau tau aku sayang, kenapa tidak dari pagi kau datang?", katanya sambil mendekat kearahku " apa karena kau takut sayang", ucapnya sambil tersenyum.

" kau tahu aku menghormati atasanku karena itu aku baru hadir disini, aku  harus menyelesaikan tugas yang diberikan dan menemui bukan hal yang penting bagiku", ucapku yang membuat aku menyesal mengatakan itu aku benar takut walau aku tau siapa dia tapi dia adalah atasan tertinggi. Habis sudah keluar dari sini aku dipecat.

" atasanmu aku dan kau tak mematuhi permintaanku sayang", ucapnya lalu memelukku dan menjatuhkan tubuhku di sofa. Aku tak menolak karena aku menyukai hal yang seperti ini.

" kau hanya merindukanku, untuk apa aku takut?", aku melepas dasinya dan dia mengunci pintu dengan remote yang sedang dia pegang sambil terus mencium bibirku.

Dia menciumku dengan lembut dari bibir, mata, hidung seakan mengabsen setiap lekuk wajahku ini. Begitu lama pautannya membuat kami terengah-engah saat melepas ciuman ini. Dia menatapku seakan dia menginginkan lebih.

" kau tau? Aku tidak bermain dengan sepupuku sendiri", ucapku membuat dia diam dan tak jadi melanjutkan membuka kencingku yang sudah terbuka tiga.

" lalu mengapa kau tak menolak? Gadis nakal", ucapnya dan melanjutkan ciuman itu ke tengkukku mencium, menjilat, dan menggigit hingga membuat tanda kemerahan disana. Aku mendorongnya dan tetap tersenyum.

" apa aku boleh lanjut bekerja ? sepertinya kau tak bisa berhenti jika terus kau lakukan dan aku tak mau terlihat berantakan sehabis keluar dari ruanganmu", ucapku sambil membenarkan pakaian ku dan pakaiannya yang sudah berantakan.

" kau sudah tak bisa bekerja disini clara. kau mau menjadi asistenku atau tidak berkerja dimanapun?", ucapnya membuat aku menatap matanya. Dia sengaja mengunciku disini.

" baiklah aku akan mengirim surat pengunduran diriku boss", kataku sambil mengedipkan mataku padanya.

" jika itu pilihanmu berarti kau memilih tak bekerja dimanapun sayang", katanya sambil tersenyum remeh dan membiarkan diriku pergi dari ruangannya.

Ternyata sudah masuk jam makan siang lama sekali aku di dalam ruangannya. Aku harus membuat surat mengundurkan diri dari perusahaan yang sangat kusayangi karena bekerja disini membuat aku lupa akan rumah yang isinya hanya aku. Oh aku lupa sekarang ada bosku dirumah itu juga. Tapi aku juga sangat bahagia karena bisa libur sejenak dari pekerjaan kantor dan bisa pergi ke tempat ibu yang sedang mengurus bisnisnya. Sungguh senang karena waktuku dan ibu yang sering sibuk kami jadi jarang bertemu.

Dengan berpikir betapa menyenangkannya akan hari ini surat pengunduran diriku pun sudah siap tinggal diberikan ke  bos itu. Tapi aku tak lupa menunggu teman se divisiku untuk mengucapkan perpisahan sebelum benar-benar pergi. Setelah makan siang berakhir mereka pun tiba.

" teman-teman apa bisa aku bicara sebentar?", Ucapku dan semua orang langsung melihat kearahku.

" silahkan ra ada apa?", kata Lia

" aku ingin mengucapkan selamat tinggal dan maaf bila aku ada salah karena mulai hari ini aku tidak akan bekerja disini" kataku dengan lemah.

" kenapa ko tiba-tiba sekali ra?", kata Beni

" tidak tiba-tiba hanya saja mungkin memang hari ini aku keluar"

" apa kau dipecat karena permasalahan tadi? Kan sudah kubilang jangan telat dan kau malah keatas kan bisa ditaruh dulu saja dan kau pergi tak mendengarkan aku", kata Lia marah sambil menangis.

" tak apa salahku juga. Terimakasih teman-teman aku harus memberi surat ini ke atasan dan kita akan bertemu nanti malam kan?" Kataku mengakhiri dan pergi menuju CEO itu.

Akupun pergi dan bertemu orang-orang yang menanyakan aku mau kemana yang kubalas dengan senyum terbaik ya akupun menaiki lift dan tiba di tempat CEO. Aku berbicara dengan sekretarisnya yang mengatakan aku sudah ditunggu sama CEO itu. Aku langsung membuka pintu dan tanpa kata aku langsung menaruh surat itu dimejanya dan pergi dengan mengatakan sesuatu ketelingannya.

'Terimakasih sepupuku yang tampan sampai jumpa lagi' dan aku menggigit telinga itu.

-----------------------------------*-----------------------------

Waah terimakasih banyak yang sudah mau membaca cerita ini. Kalau kalian suka tinggalkan kasih kalian dengan vote dan komen yaaaa.
Muehehehehe
.
.
.
Zalova💙

kutahu salahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang