CHAPTER|13

63 6 0
                                    

"Ikut gue ke kamar" ucap langit

Pelangi hanya menganggukan kepalanya.
Ia mengikuti langit menuju kamar langit

"Gimana bang?"

"Sabar ngapa si lo ah"

"Oke! Jadi gimana?"

Langit menghela nafasnya kasar

"Kan gue bilang sabar!"

"Anjing! Ini gue udah sabar ya!"

"Hahaha oke"

Flashback on

"Lang" panggil senja

Mereka sedang berada di kelas hari ini sedang jam free

"Kenapa ja?"

"Gue___"

"Lo kenapa? Sakit? Minjem duit?" Tanya langit

Plakkkk

Senja memukul tangan langit

"Anjir lo apaan si?!"

"Enak aja gue minjem duit! Tai lo"

Langit tertawa

"Jadi apaan?"

"Hm gue minta no id line ade lo dong?"

"Itu doang?"

"Iya kenapa?"

"Dah gue kirim"

Gampang banget jir! Tau gitu tadi gue langsung minta aja. pikir senja

"Gue kira kaga bakal di kasih"

"Gue ga jahat ko, asal lo traktir gue!"

Senja sunguh memberi sumpah serapah pada temannya yang satu ini

Flashback of

"Udah"

Pelangi hanya beroh ria

"Puas lo?!"

"Kaga"

"Anjing! Sono lo!"

Langit kesal adiknya sepertinya sudah gila malah cengir cengir gak jelas

"Gue balik kamar dulu bang" ucap pelangi

Langit hanya menganggukan kepalanya

         Pelangi sudah berada di kamarnya. Ia sedang memikirkan novel apa yang ia ingin baca.

Pelangi berjalan ke arah rak bukunya

"Yang ini udah pernah"

"Yang ini kayanya belum gue baca deh__eh ralat udah!"

Ia pusing mana yang harus ia baca, padahal novel milik pelangi banyak sekali dan itupun belum ia baca semua

"Yang ini kayanya seru deh"

Ia mengambil novel bertemakan horor, sejujurnya ia takut tapi ia juga suka. Ah tau pusing

Pelangi berjalan ke arah kasurnya. Sebenarnya ucapan langit masih terngiang giang di kepala pelangi.

Jika senja meminta id line nya tapi kenapa senja tidak mengirim dm atau pesan? Pikir pelangi.

Sekarang pelangi tengah asik membaca buku dan mendengarkan lagu yang melow, padahal ia baca novel bergenre horor tapi musik yang ia putar melow sungguh tidak nyambung

PELANGI SENJA (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang