Jeju
Suasana disini sungguh tenang, beda dengan di Seoul. Jeje sudah tiba di rumahnya yang bisa di bilang megah dengan halaman depan yang luas, kolam renang di pekarangan belakang dan banyaknya tanaman yang membuatnya sungguh menyejukkan.
'aku akan disini untuk waktu yang lama' monolog Jeje
Kini ia sedang berbaring di kamarnya yang lumayan luas serta menampakkan pemandangan halaman depan yang di penuhi dengan pepohonan rindang dan bunga bunga, rumah itu selalu dirawat oleh seorang ahjumma yang selalu datang paling tidak 3hari dalam seminggu.
Kini ia merasakan rindu pada mantan kekasihnya, oh tunggu apa ia sudah bisa menganggapnya mantan?
Terserah, namun ia sungguh rindu namun sesak sangat sesak saat mengingat foto yang ia terima.
Saat ia sedang terlarut dalam lamunannya tiba tiba saja ponselnya berdering, dan menampakkan nama Daniel disana
"Yaaa, Niel"
"Kau sudah sampai ke?"
"Iya sudah"
"Apa aku mengganggumu?"
"Tidak juga, aku senang kau menelpon, paling tidak bisa mengalihkan ku dari perasaan sesak ini" Jeje, tanpa Jeje tau Daniel sekarang merasa sesak saat jeje memberitahu perasaannya
"Kau harus mengalihkan apa yang kau pikirkan dan kau rasakan, bukan kah itu tujuanmu kesana?"
"Ya kau benar, tapi ini sulit, 4 tahun aku mencintainya, bahkan saat dia selalu menghianatiku"
"Hemmm apa perlu aku membantumu?"
"Dengan cara apa?"
"Aku bisa saja langsung terbang ke Jeju jika kau memintaku" Daniel
"Yakkk, kang Daniel kau punya kehidupan lain di Seoul, apa apaan fikiran itu" Jeje
"Kau tau aku pemilik perusahaan dan memiliki anak buah semua mudah je"
"Kamu masih sama, selalu gegabah, coba saja kau datang kesini aku akan langsung menendang mu kembali ke Seoul dan akan menghilang lagi dari hidupmu" Jeje
" Baiklah je, tolong jgn pergi lagi" ucap Daniel tulus
"Ahhhh, aku lupa aku ada projects di Jeju 2 Minggu lagi bisakah kita bertemu?" Lanjut daniel
" Tentu, kau akan menginap dimana?" Jeje
" Entah mungkin akan mencari dekat tempat tinggalmu" Daniel
" Bagaimana kalau kau menginap saja di rumah ku," Jeje
"Boleh kah?" Jawab Daniel antusias
" Tentu, kenapa tidak"
"Woahhhh kau tidak boleh berubah fikiran, oke je"
"Ndee, kabari aku saat kau sudah sampai di airport nanti, aku akan menjemputmu" Jeje
.....
Hari ini Sehun kembali dari Jepang dengan kondisi masih tidak tau apa apa soal kepergian Jeje, namun ia cukup bingung karena selama dijepang Jeje tidak menghubunginya, apa lagi nomor Jeje yang tidak bisa di hubungi juga. Ia langsung ke apartment tempat ia tinggal dengan Jeje
Betapa terkejutnya saat ia melihat barang barang Jeje hilang ia sungguh panik dan mencoba menghubungi teman teman Jeje dan juga sekretarisnya. Namun nihil ia tidak mendapatkan apa apa.
Ia terduduk di ranjangnya dan melihat ada surat di meja rias Jeje
"Annyeong sehunna, saat kau membaca ini aku yakin kau dalam keadaan bingung mencari ku, namun lebih baik kau hentikan saja pencarianmu, aku akan pergi dari kehidupanmu. Semoga kau bahagia dengan wanita itu, ku mohon jangan sakiti dia dengan meninggalkannya, cukup aku saja yang sakit kali ini. Aku mencintaimu kau sangat tau itu, tapi aku juga tak bisa menghalangimu atau menahanmu untuk hanya ada di sisiku, hanya melihatku, aku tak bisa. Jadi biarkan aku pergi dan jangan pernah mencari ku, alasan kepergian ku ada di lembaran foto yang aku sisipkan di surat ini, terima kasih atas cinta yang aku rasakan darimu, sehunna i love you more"
Itulah isi surat Jeje, dan Sehun melihat foto foto yang dimaksud Jeje ia menangis karna sungguh menyesal dengan apa yang ia perbuat.
Ia tak tau harus apa ia hanya bisa menangis dan menyalahkan dirinya, ia fikir Jeje tidak akan bisa melakukan hal itu padanya, ia memang tau prinsip Jeje tapi karna ia tau betapa besar cinta Jeje padanya ia merasa menyepelekannya sampai ia pun merasakannya saat ini.
....
Hari ini Daniel akan ke Jeju, mereka mulai semakin dekat walau hanya lewat chat atau telp, Jeje masih sering menangis saat malam, saat sendirian, saat ia tak melakukan apa apa
Untungnya ada Daniel yang sering menghubunginya dan ia mulai mengurus toko yang akan ia buka di Jeju ini
Daniel call Jeje
"Hai je, aku sudah sampai di Jeju"
"Ahh baiklah, tunggu aku di pintu keluar 20 menit lagi aku sampai"
"Hati hati je, tak perlu buru buru"
Benar saja Daniel hanya menunggu 20 menit dan Jeje sudah tiba, ia hanya membuka kaca mobilnya dan mengelakkan Daniel.
Daniel pun masuk ke mobil Jeje dengan senyuman khasnya, Dan..
Cuppp...
ia dengan santainya langsung mencium pipi Jeje
"Yakkk kang Daniel apa yang kau lakukan!" Teriak Jeje dengan kesal
"Aku merindukanmu jeong-ii," jawab Daniel sambil terkekeh
Jeje pun hanya menggeleng akhirnya
"Kau sudah makan?" Tanya Jeje
"Belum, aku tak sempat tadi"
"Baiklah, kita makan dirumah ku saja, aku akan memasak"
"Oke" jawab Daniel senang
Selama perjalanan mereka saling bercerita, ya dari dulu pun seperti itu mereka tak pernah kehabisan bahan obrolan, dan ini membuat Jeje lupa akan Sehun sejenak
Sesampainya di rumah Jeje, setelah Daniel memasukkan barangnya ke kamar tamu ia menyusul Jeje yang sedang di dapur
Jeje sedang sibuk memotong sayuran, Daniel menghampiri Jeje dan memeluknya dari belakang
"Ahh, kau mengagetkanku, lepaskan aku Niel aku sedang sibuk" Jeje
"Lalu jika kau tak sibuk boleh aku memelukmu" Daniel
"Yak kang choding, berhentilah bertingkah manja padaku"
"Sireo, aku merindukanmu je" dengan seketika Daniel membalikkan badan Jeje dan
Cuppp
Daniel mencium bibir Jeje, Jeje yang kesal langsung memukul kepada Daniel dengan centong sayur
"Yak kang choding, berhentilah bermain main" Daniel
"Apa kau berdegup? Kenapa marah? Dulu kita bahkan melakukan lebih dari ini" Daniel
"Karna dulu aku pacar mu tapi sekarang bukan Daniel" jawab Jeje jengkel
"Kalau begitu kenapa tidak kita coba lagi hubungan itu"
......
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love (21+)
RomansaIni mengandung 21+ harap bijak dalam memilih bacaan! kau tau apa titik tertinggi dari mencintai? itu adalah melepaskan. dan kau tau apa yang lebih sakit dari dikhianati? itu adalah saat aku hidup tanpamu - Kim sejeong aku tau aku brengsek, tapi sung...