09 .. end ..

2K 22 0
                                    

Sepanjang perjalanan menuju apartement Sehun, mereka hanya diam.

Pertemuan ini sungguh mendadak untuk Sehun, dia belum siap untuk segala kemungkinan yang akan terjadi nantinya

Memang Sehun hampir 2 bulan ini mencari keberadaan Jeje, tapi pertemuannya hari ini sungguh tidak ia duga.

Apalagi dia melihat Jeje yang sedang bersama mantan pacarnya, yang sudah sangat jelas Sehun pun tau bahwa Daniel masih mencintai Jeje.

Kini mereka sudah berapa di dalam lift, suasana masih sangat dingin.

Bukan karna udara namun karna aura yang dipancarkan Jeje

Jeje tidak pernah sedingin ini sebelumnya, bahkan saat Sehun selingkuh sebelumnya pun Jeje masih bisa memaki dan memarahi Sehun, namun kali ini Jeje hanya diam itu lah yang semakin membuat Sehun takut

Setelah sampai di unit apartemen Sehun Jeje langsung masuk, dia memandang sekitar tidak banyak yang berubah hanya saja suasana ruangan ini terasa sangat kosong

Sehun langsung menuju ke dapur untuk mengambilkan minum untuk Jeje.

"Duduk ke" ucap Sehun sambil meletakkan secangkir orange jus di meja

"Emmm, gue ga tau harus mulai dari mana, cuman seseorang bilang sama gue, gue ga boleh terus kabur dari masalah ini, gue harus selesain" ucap Jeje, dan Sehun hanya bisa memandang Jeje dengan tatapan bersalah

"Maaf je, gue bener bener khilaf"

"Hun, orang khilaf itu sekali bukan berkali kali, ini lah sifat dasar Lo yang mungkin ga Lo sadari" Jeje

"Gue salah je, please balik sama gue, pulang ke gue"

"Hun, harus berapa kali gue bilang, gue ga bisa untuk selalu sakit dengan hal yang sama, selama Lo sama gue apa pernah gue selingkuh? Nggak hun, bahkan deket sama laki laki pun gue nggak. Karna gue ga mau hal itu juga terjadi sama gue, tapi apa yang gue dapet. Lo berapa kali selingkuh? Pernah mikirin gimana hati gue?"

"Maaf je"

"Maaf Lo udah ga guna hun, udah cukup gue terima semua kesalahan Lo yang selalu Lo ulang lagi"

"Aku tau je, tapi aku cuma cinta sama kamu"

"Lo kalo cinta gue gak akan begini" jawab Jeje dan langsung berdiri dari tempat duduk nya, karna bicara dengan orang egois ini ga akan pernah selesai sampai Jeje memaafkannya.

Jeje hendak keluar dari apartemen Sehun itu, namun ditahan oleh sehun

Sehun langsung memeluk Jeje dari belakang, menyandarkan dagunya di bahu Jeje

Mengecup bahu Jeje yang terbuka, karna kebetulan hari ini ia Mamakai atasan model Sabrina.

Jeje hanya diam saat Sehun mengecup bahunya, sungguh Jeje rindu dengan sentuhan lembut Sehun

Hatinya bilang ia harus segera pergi namun otaknya berkata lain ia malah menikmati segala sentuhan sensual dari Sehun.

Kini tangan Sehun sudah naik ke dada Jeje, meremasnya dengan lembut sambil menciumi bahu Jeje.

"Emhhhh" erang Jeje yang kini menikmati sentuhan favoritnya

Sehun yang mendengar itu tidak tinggal diam ia langsung membalikkan tubuh Jeje agar menghadapnya

Kini Sehun menyudutkannya di dinding dan menciumi leher jeje dari depan.

tangan sehun mulai meraba belahan bawah roknya hingga ke selangkangan jeje.

Sehun terus memberi sentuhan dan jari tengah tangannya sampai di bibir vagina jeje yang ternyata telah basah karena sentuhan itu.

"Emhhhh, Sehun" erangku ditengah rasa nafsu, sehun terus menekan hingga jeje berteriak saat penisnya menyeruak masuk ke dalam vaginanya, ternyata dia sudah siap entah sejak kapan ia menelanjangi dirinya.

“Ahhhh, Sehun" Lalu mulailah dia memompa jeje, jeje hanya menutup mata dan menikmati permainan ini ..clok..clok..clok..jeje mendengar suara penisnya yang besar keluar masuk di dalam vaginaku yang sudah sangat basah hingga memudahkan penisnya bergerak. 

Lama sekali dia memompa jeje dan jeje hanya terbaring mendengar desah nafasnya dan sesekali menyebut nama jeje di telingnya, Sampai kurang lebih satu jam jeje akhirnya melenguh panjang dan ia pun melepas kan pelepasannya tidak lama dari jeje.

Kami lelah dan langsung tertidur, pukul 2 pagi jeje tersadar lalu bangun dan pergi dari tempat sehun

'akhhhh, sungguh aku ini gila, mengapa tidak bisa mengindarinya' kesal Jeje

'aku sungguh berengsek'

Jeje langsung menuju kediaman Daniel, karna ia tau password rumah itu ia langsung masuk dan melihat Daniel sedang tertidur pulas

Ia langsung membereskan semua barang barangnya dan pergi dari sana

Jeje memutuskan kembali ke pulau Jeju tanpa pamit pada Daniel maupun Sehun

Jeje merasa bersalah pada Daniel dan ia pun masih belum bisa menyelesaikan masalahnya dengan Sehun

Lebih baik ia pergi dari kehidupan mereka berdua.

Jeje memutuskan untuk tinggal di London dan kembali belajar tentang fashion disana, meninggalkan segala kenangan gila yang ia buat dengan Daniel dan Sehun

Jeje kembali melarikan diri, ya inilah jeje yang mungkin tidak bisa berubah

....end....

Maaf kalo ceritanya kentang
Jujur gue buntu, dan mau gue hapus cerita ini tadinya

Tapi gue buat pilihan lain, gue bikin selesai aja jadinya

Makasih yang udah mau baca

Crazy Love (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang