08

1.5K 19 0
                                    

Sejeong dan Daniel telah tiba di kediaman Daniel, suasana rumah Daniel cukup tenang dan nyaman.

Daniel membawa koper Jeje ke kamarnya, kenapa tidak ke kamar tamu? Tentu saja Daniel tidak akan membiarkan Jeje tidur disana.

Ia sungguh rindu Jeje, jadi Jeje harus tidur dengannya selama disini, apa Jeje protes? Tentu iya dan sudah jelas Jeje akan kalah jika berdebat dengan kang choding itu.

"Kau mau mandi dulu atau tidur?" Tanya Daniel seraya memeluk Jeje dari belakang

"Aku ingin mandi lalu istirahat"

"Mau aku mandikan?" Goda Daniel,

"Ck, Tidak terima kasih, yang ada kau memakanku" ucap jeje

"Aku sungguh rindu padamu je" ucap Daniel sambil menciumi tengkuk leher Jeje, dan Jeje pun mendesah pelan

"Niel aku lelah, bisa kah kau membiarkan ku istirahat dulu?"

"Tentu saja sayang, maafkan aku" ucap Daniel sambil membalikkan tubuh Jeje yang kini sudah berhadapan dengannya

"Terima kasih" jawab Jeje, Dan ia memberikan kecupan manis pada bibir Daniel

"Yakkk, apa kau menggodaku?"

"Tidak Niel, ini adalah ucapan terima kasih ku, karna kau membiarkan ku istirahat"

"Tentu je, mandi dan istirahatlah aku akan ke mini market sebentar, kopi ku habis" Daniel

"Hati hati Niel" ucap Jeje

.....

Setibanya Daniel dari mini market ia langsung menuju kamarnya dimana wanita kesayangannya kini sedang beristirahat.

Melihat Jeje yang sudah tertidur pulas pun Daniel tidak tega untuk mengganggunya.

Akhirnya ia hanya berbaring di sebelah Jeje dan ikut tertidur pulas hingga pagi datang.

Jeje bangun terlebih dahulu ia merasakan ada sesuatu yang berat menimpa perutnya, saat ia mulai sadar ia tau siapa itu.

Jeje beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi, ia membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum membuatkan sarapan untuk dia dan Daniel

"Je, jeee" teriak Daniel dari kamar

"Aku di dapur Niel" Jeje

Daniel pun menghampiri Jeje yang tengah sibuk membuat sarapan untuk nya

"Morning sayang" ucap Daniel sambil memeluk Jeje dari belakang

"Morning Niel, duduklah sebentar lagi sarapanmu selesai" Jeje

Daniel pun mengangguk dan langsung duduk di kursi meja makan

Kali ini ia sungguh patuh tanpa mengganggu kegiatan Jeje

"Kamu hari ini mau ngapain?" Tanya Daniel sambil menyuapkan satu sendok nasi goreng yang di buat oleh Jeje

"Di rumah aja kayanya masih pengen males malesan" Jeje

"Emmm, tapi aku harus kekantor semalem sekertaris ku telp dia bilang investor yang harusnya datang untuk meeting senin depan mendadak rubah schedule jadi hari ini, kamu ga mau ikut aku aja?" Daniel

"Nggak deh Niel" Jeje

"Kalo bosen kamu susul aku aja ya, palingan setelah atau sebelum makan siang aku sudah kelar" Daniel

"Oke, aku fikirin nanti" Jeje

....

Sudah jam 2 siang, tapi Daniel belum juga kembali.

Sebenarnya Jeje ingin tidur lg tapi dia sudah tidak ngantuk, mungkin karna hampir seharian ini ia hanya tidur.

Dikarenakan ia pun bosan, akhirnya ia memutuskan untuk pergi kekantor Daniel.

Saat Jeje tiba didepan kantor Daniel, ia tiba tiba saja melihat sosok yang selama ini ia hindari.

Ia sedang masuk kedalam sebuah cafe tepat diseberang kantor Daniel.

Jantung Jeje berdegup cepat semua ingatan tentang Sehun yang bersama perempuan di Jepang tiba tiba saja terlintas kembali.

Namun Jeje pun tak menampik ia sangat merindukan laki laki itu, yang kini terlihat lebih kurus dan berantakan.

Jeje berusaha tidak mempedulikannya, ia segera masuk ke kantor Daniel ia tak mau jika Sehun nanti malah melihatnya.

"Permisi, saya ingin bertemu dengan tuan kang Daniel" ucap Jeje saat tiba di resepsionis.

"Apakah anda sudah membuat janji" tanya resepsionis tersebut

"Tentu, kau bisa bilang jika sejeong datang" lanjut Jeje

Resepsionis itu pun langsung menghubungi boss nya tersebut.

"Silahkan nona, bisa langsung menuju lantai 10 dan ruangannya tepat di depan lift"

"Terima kasih" ucap Jeje sambil memamerkan senyum manisnya

....

"Daniel" panggil Jeje setelah berada di ambang pintu ruangan Daniel

"Jeong-ii, aku senang kau kesini" ucap Daniel menyambut kedatangan jeje

"Kenapa kau terlihat murung?" Lanjut Daniel

"Tak apa Niel" Jeje

"Ayolah je, kau masih tak mau menceritakannya padaku?" Ucap Daniel seraya menghampiri Jeje yang kini sudah duduk di sofa ruangannya

Tiba tiba saja mata Jeje semakin sendu dan memerah

"Aku melihatnya barusan" ucap Jeje sambil menunduk

"Dia terlihat kacau Niel" lanjut Jeje

"Kau melihatnya? Dimana? Kapan?" Tanya Daniel yang kini sudah mendekap tubuh ringkih Jeje, walaupun Daniel sebenarnya cemburu karna Jeje terlihat terpuruk kembali hanya karna melihat laki laki itu

"Di cafe sebrang kantormu"

"Mau pulang aja?" Tanya Daniel lembut dengan masih memeluk Jeje, dan Jeje mengangguk sebagai jawaban

....

Sesampainya Daniel di depan kantor, saat akan memasuki mobilnya dengan Jeje tiba tiba saja Sehun melihat Jeje dan langsung berlari menghampirinya

Sehun langsung memeluk Jeje, Jeje? Dia hanya bisa diam tanpa membalas pelukan Sehun

Sehun sadar pelukannya tak dibalas dan dia pun tau siapa orang disebelah Jeje ini. Dia menatap Daniel sinis

Namun beda dengan Daniel dia dengan bijak membiarkan Jeje untuk menyelesaikan urusannya dengan sehun

"Je, kayanya kamu harus ngobrol sama dia" ucap Daniel disebelah Jeje sambil mengusap pundak Jeje

Jeje menjawab dengan gelengan Dan ia mendekap Daniel di depan Sehun, tentu saja Sehun geram namun ia menahannya dia tidak ingin semua makin kacau

Dia tak mau Jeje meninggalkannya lagi

"Sepasang sekarang ya, apapun keputusan kamu aku dukung, bagaimana pun nanti akhirnya aku akan terima" ucap Daniel sambil membelai rambut Jeje

"Aku pasti pulang" ucap Jeje pada akhirnya, dan di jawab anggukan oleh Daniel

Daniel kini sudah pergi meninggalkan Sehun dan Jeje, sebenarnya Daniel pun tak rela namun dia juga tidak mau menjadi egois

"Kita ngomong di apartemen Lo aja" Jeje

Sehun sungguh kaget karna Jeje tak pernah sedingin ini sebelumnya, dan ia pun mengiyakan keinginan Jeje

....

Crazy Love (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang