Di Seoul, Sehun mendatangi butik Jeje dan bertemu dengan sekretarisnya.
Ia menanyakan di mana keberadaan Jeje, karna sungguh tidak masuk akal jika sekretarisnya tidak mengetahuinya.
Namun nihil, kang Mina sang sekertaris tetap saja bungkam
"Mina-si, tak bisa kah kau memberitahuku di mana Jeje?" Sehun
"Mian tuan oh Sehun, saya sungguh tak tau dimana beliau" ucap sang sekertaris berbohong
"Apa kau belum berkomunikasi dengannya?"
"Belum tuan, terakhir kali saya berkomunikasi sekitar setengah bulan lalu, dan ia hanya bilang buat saja laporan seperti biasa dan kirimkan email padaku"
"Ah benar bisa aku minta alamat email nya?" Sehun
"Maaf tuan, email ini sungguh hanya untuk laporan ku saja, ini email perusahaan yang dibuat khusus" Mina
"Tak bisakah kau menolongku?"
"Mian tuan" Mina mengakhiri percakapannya
"Baiklah, maaf mengganggu waktumu, saya permisi" Sehun
Setelah Sehun pergi Mina langsung menghubungi boss nya yang ada di Jeju.
"Yoboseyo" Jeje
"Ahhh, sajangnim tuan Sehun baru saja dari butik dan menemui ku, ia sungguh terlihat frustasi dan putus asa mencari mu" Mina
"Ahhh begitu, tapi apa kau memberitahu keberadaan ku?" Jeje
"Tidak sajangnim" Mina
"Bagus, terus lakukan seperti itu, lalu bagaimana ke adaan butik?"
"Semua baik dan disigner yang anda kirimkan sedang tahap produksi"
"Oke selalu pastikan semua lancar dan segera hubungi aku jika terjadi sesuatu, dan tolong tetap rahasiakan keberadaan ku"
"Neee sajangnim" jawab Mina mengakhiri sambungan telpon nya
.....
Sejeong termenung memikirkan sehun, namun ia harus pada pendiriannya dia harus mengakhiri rasa sakit yang selalu Sehun berikan, ya ini keputusan tepat untuk hidup tanpanya.
Dan dia yakin perlahan Sehun akan terbiasa tanpanya.
Daniel yang baru saja selesai mandi dan sudah berpakaian rapih mendekati Jeje, ia memeluknya dari belakang. Ini adalah posisi favoritnya.
"Ada apa? Kau terlihat murung" Daniel
"Sehun mencari ku lagi disalah satu butikku" jujur jeje
"Ahhh, kau masih mengkhawatirkannya? Sungguh tak ada kesempatan untukku lagi?" Ucap Daniel sambil membalikkan tubuh Jeje dan memandangnya dengan tulus
"Mian Niel, aku sungguh belum bisa mengatakan apapun" Jeje
"Tak apa je, aku akan menunggu walau pada akhirnya nanti semua tak berjalan seperti harapanku" ucap Daniel tulus dan merapikan rambut Jeje yang menutupi mukanya
Cuppp....
Tiba tiba Daniel mencium Jeje dengan lembut seolah mengatakan ia sungguh mencintainya, dan Jeje pun menerimanya. ya ia menerima cinta Daniel namun belum bisa membalasnya
....
Suatu bar di Seoul, terlihat seorang namja yang sudah menghabiskan hampir sebotol anggur
Ia sangat berantakan, seolah hidupnya sudah tak berarti, ia penuh penyesalan hanya karna perasaan sesaatnya itu
"Aigooo, oh Sehun apa yang membuatmu seperti ini" ucap seorang namja tinggi dan tampan
"Ahhh kau kah itu Hyung?" Ucap Sehun yang sudah hampir kehilangan kesadarannya
"Neee, ini aku Chanyeol, apa yang kau lakukan disini? aigo sejeong akan marah dan menyeretmu pulang jika melihatmu seperti ini " ya Chanyeol adalah sahabat Sehun
"Benar Hyung, aku akan membuatnya marah hingga ia mendatangiku, aku merindukannya Hyung" Sehun
"Apa kalian sedang bertengkar?" Tanya Chanyeol
"Dia meninggalkan ku Hyung sudah 2 Minggu dan aku tak bisa menemukannya dimana pun, ia seperti hilang di telan bumi tak ada jejak dimanapun" ucap Sehun lirih dan terdengar frustasi serta putus asa
"Apa yang kau lakukan hingga ia seperti ini" Chanyeol
"Aku menghianati nya lagi Hyung, aku fikir ia tak akan pernah meninggalkan ku apa pun yang ku lakukan ia akan memaafkan ku tapi tidak kali ini, bahkan ia pergi tanpa pamit langsung denganku kurasa ini puncaknya , aku sungguh menyesal Hyung" ucap Sehun dengan bergetar, ya ia menangis saat itu
Chanyeol tak bisa berkata apa apa lagi ia tau bagaimana Jeje sabar bertahan dengan sahabatnya yang sudah seperti adiknya sendiri ini, ia pun akhirnya memilih mengantarkan Sehun pulang dan mungkin ia akan membantunya untuk mencari dimana Jeje, paling tidak mereka harus bertemu dan menyelesaikannya
....
Sejeong adalah seorang wanita yang sangat baik, ia tidak pernah sekalipun membalas perbuatan Sehun yang sering menghianati nya, karna yang ia pikirkan adalah bagaimana mungkin aku melakukan hal yang dapat menyakiti pasanganku
Namun ia selalu mendapatkan hal yang selalu dia hindari itu.
"Sayang aku jalan dulu ya nanti malam kita akan makan di luar jangan lupa" Daniel
"Hati hati kang choding," Jeje
"Jangan terlalu memikirkannya, tolong fikirkan permintaanku yang ingin kembali denganmu" ucap Daniel seraya memberi kecupan di kening Jeje
Jeje sepertinya mulai goyah, jantungnya mulai tak stabil saat Daniel memintanya kali ini, berbeda dengan sebelumnya ya Daniel sudah sering memintanya untuk kembali padanya dalam beberapa waktu ini.
Namun sebelumnya biasa saja tak ada perasaan spesial, tapi kali ini berbeda seperti ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik perutnya, serta jantung yang berdegup lebih cepat
Tentu, Jeje bukan orang yang tak mengerti akan hal itu namun ia ingin membiarkannya berjalan dengan semestinya saja, ia takut akan melukai banyak orang jika ia gegabah
...
Daniel telah menyelesaikan meeting nya dengan cepat, ia langsung bergegas kembali kerumah Jeje
Sekarang menunjukkan pukul 15.00 kst, Daniel langsung saja masuk ke rumah Jeje tanpa harus membunyikan bel, ya karna Jeje telah memberikan password rumahnya pada Daniel
Saat ia masuk ia mencari keberadaan Jeje yang tidak nampak juga, akhirnya ia mencoba untuk mengeceknya dikamar. Dan benar saja Jeje sedang tertidur pulas.
Daniel tidak tega mengganggunya dia hanya mengambil posisi untuk ikut berbaring dan memeluk jeje.
"Hari ku lebih berwarna je setelah bertemu denganmu lagi, tolong jangan pergi lagi. Tetaplah disisiku" monolog daniel yang langsung tertidur juga disamping Jeje, ia pun lelah karna jadwalnya hari ini

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love (21+)
RomansaIni mengandung 21+ harap bijak dalam memilih bacaan! kau tau apa titik tertinggi dari mencintai? itu adalah melepaskan. dan kau tau apa yang lebih sakit dari dikhianati? itu adalah saat aku hidup tanpamu - Kim sejeong aku tau aku brengsek, tapi sung...