[Maba]Should I go?~°PART 1°~

112 12 8
                                    

Berbadan kekar, berbaju hitam, berkacamata hitam, dan mengendarai sebuah mobil
Pajero hitam, Mereka bak segerombolan bodyguard yang sangar.
Itu lah yang dilihat Naya ketika sampai didepan halaman rumahnya.

____--
"Papa?!"lirihnya dalam iringan langkah kaki pelan yang hendak mengampiri.

"Baik! gua bakalan bayar cicilan hutang. tapi, bilang ke boss kalian kalau waktu pelunasan hutang gua belum kadaluarsa!jadi dia tidak punya hak buat mengambil seluruh aset perusahaan!"bentak serak papa kepada orang orang sangar itu dengan menyodorkan segempal kertas mata uang kepada mereka.

"CK!baru nyicil hutang aja udah berlaku sok tinggi, nyuruh nyuruh pula. Emang lu pikir lu siapa,ha!?"sinis salah satu bodyguard.

Orang orang sangar pun memasuki Mobil hitam jenis Pajero itu, kemudian mareka langsung tancap gas menjauh dari halaman rumah Naya,
lega rasanya.
----*****----

"Naya, sejak kapan kamu disitu?gak mau masuk?mau papa kunci dari dalam?"panggil papa dengan ancaman ciri khas dari gambaran seorang ayah.

"Yeh papa, anaknya pulang bukannya dibaikin. Ini malah diusir,"protes Naya.

"Halah!hitungan 1...2...gak masuk--"

"Isssh, paan sih!!"Potong Naya sambil berlari terengah-engah hingga kaki menapak lantai teras rumahnya.
"Cih! Lari segitu doang udah nafas berat, dan gitu mau jadi jagoan nya papa?"ledek papa.
"Gak peduli. Lagian aku kan perempuan, ya gak bisalah jadi jagoan seutuhnya bagi Papa, ih!"sontak Naya tak terima dihina.

Laki laki itu membalasnya dengan cengiran,"Nay, kamu udah gede ya?".
"Ya iyalah gede. kalau mau kecil terus, berarti aku ada kelainan lah pa!"balas Naya kesal dengan tingkah papanya itu.

"Mulai kurang ajar nih anak. Tuh!"sodoran secarcik kertas kepada naya.
"Tiket pesawat?buat apa, siapa yang bakalan pergi?"ekspresi kejut dari Naya.

"Besok lusa kamu akan pergi ke Korea. Dan kamu bakalan tinggal bersama Bibi disana, jadi papa harap kamu mematuhi segala omongannya!"pintah papa.
"Korea pa?kenapa mendadak begini, apa ada masalah?"ucap Naya gelisah.

Laki laki itu menghela nafas panjang, "Tidak. Papa sudah merencanakan hal ini sejak lama, papa ingin kamu kuliah disana dan jadi salah satu Maba disana, soal pembayaran daftar masuk kuliah beserta semester-
nya itu papa ambil dari tabungan
awal bisnis yang papa jalani hingga saat ini."

"Papa yakin?hutang papa gimana?kenapa tidak dibayar buat hutang papa? lalu kalau aku disana, papa disini sama siapa dong?"tanya Naya bertubi tubi.

"Tenang. masalah hutang itu, kamu tidak usah terlalu dipikirkan, ini urusan papa! Sekarang yang penting kamu harus bisa jadi seseorang yang berguna bagi keluarga!"yakin sosok papa itu.

'speecheless'
__----
Naya tak tahu harus bereaksi seperti apa. Disatu sisi dia senang, dikarenakan impiannya untuk melanjutkan kejenjang tinggi pun terwujud. namun, disisi lain dia gelisah, dikarenakan ayahnya akhir akhir ini memiliki masalah rumit dalam bidang bisnis nya itu. Dia takut papanya akan ada dalam posisi yang deep.

Syraa!syraa

Pyur!
....
'Dinegeri orang?bisakah aku beradaptasi dengan hal asing itu'
Batin seorang gadis menghadap cermin yang menampakkan dirinya.

"Nay, Lu bisa menghadapi ini semua!pasti bisa!demi papa, lu
harus kuat!"yakin Naya pada dirinya sendiri.
...----...
"Huwa! segar rasanya setelah cuci muka. Buka Instagram dikit lah, siapa tau ada cogan yang nyangkut diberanda gua,hihihi!", Ucap Naya semangat dengan menyecroll-nyecroll layar ponselnya itu.

Catchy Contract°~ [Baek Hyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang