PROLOG°

187 16 9
                                    

DUK!

terdengar hantaman keras dari gedung lantai 5,
"Maafkan saya, saya janji akan bayar semua hutang bersih. Tapi, tolong beri saya waktu!"
permohonan dari orang tak berdaya yang tergeletak diatas lantai.

"Cih!omangan you basi tau nggak! apa jaminannya jika anda tak bisa bayar semua hutang itu tepat waktu?!"ancam pria ber-jas hitam.

Dengan tertitih-titih orang yang tergeletak tersebut berdiri dan mendekati pria penagih utang itu,"saya akan menggadaikan perusahaan ini, bila saya tak mampu membayar hutang -hutang tersebut,"nego pria tak berdaya.

"Baiklah, saya pegang janjimu itu!"tanda setujuh dari sang penagih hutang, dan segera meninggalkan gedung tersebut.

****

"Pagi yang cerah, hai Anna apa kabar?"sapa gadis cantik dari sudut ruang cafe.
"Hai Nay, alhamdulillah sae"jawab Anna.
--
"Udah 1 tahun lebih setelah kita lulus SMA dan aku mulai kepikiran untuk lanjut kejenjang lebih tinggi, menurut kamu gimana?"curhat Naya kepada Anna yang mengharapkan saran darinya.

Mata Anna membulat dan jelas menampakkan ekspresi terkejut. setelah mendengar isi curahan hati dari sahabatnya itu,"lu nggak bercanda kan Nay, tumben lu punya keinginan buat belajar,"jawabnya dengan nada meledek.

"Dahlah males. Orang minta saran malah dihina, dihujat, disambel matah in"Cetus Naya kesal.

"Ya Mon maap, kalau aku sih dukung lu sepenuhnya buat lanjutin pendidikan itu"

"Tapi... Lu tau kan perusahaan papa gua bangkrut. apalagi, papa gua punya hutang yang besar"sambung Naya dengan Isak tangis.

Grek!
Suara geseran kursi dari arah Anna yang kemudian ia beranjak dari tempat duduk sebelumnya, dan menghampiri Naya.
"Sabar Nay, Coba Lu bicarakan baik baik sama bokap lu atau nggak sama nyokap lu, sapa tau mereka setuju dengan keinginan lu"bujuk Anna dengan menepuk nepuk pundak sahabat nya itu.

****
"Ma, aku pul..."

Plak!
"Kamu tuh ya, jadi wanita gak punya harga diri!suami mu ini ditimpa musibah, sedangkan kamu malah berduaan dengan cowok ingusan itu!murahan banget sih Bangs*t!"bentak seorang pria diruang tengah.

"Kamu sendiri yang membuat diriku seperti ini!kamu tidak dapat membiayai kebutuhan keluarga!"cetus wanita itu.

Naya yang memerhatikan kejadian itu dibalik lemari besar yang terletak diruang tamu, kemudian ia tak sengaja menjatuhkan benda yang ada dipinggir lemari itu.

Prak!

Hening'
Seolah benda itu pemecah dari seluruh amarah yang telah memenuhi ruangan itu.

"Nay, kamu sudah pulang nak?"

Naya, tidak menggubris ucapan lembut itu yang ia lakukan hanya berlari menuju kamar miliknya dan membanting pintu dengan seluruh tenaga yang ia miliki saat itu.

\°•°/~
-Annyeong^_^❤️
°•°Aku buat cerita ini untuk menghibur kalian semua dan diriku sendiri😂
{"}semoga kalian suka dengan cerita wattpad pertamaku ini🌼...
{ ㅠㅠ} Oya mianhae,( kalau ada kata kata umpatannya
........_______...........
°✓Kalau ada kritik dan saranya bisa disampaikan kok jangan sungkan sungkan ceunah😚♥️
🍭🍭🍭🍭🍭
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote cerita ini!
Dengan klik bintang yang ada dibawah layar ponselmu:*

|
👇🏾

Catchy Contract°~ [Baek Hyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang