Tik tok tik tok tik tok...
Hanya suara jam yang terdengar dalam ruangan ini. Padahal ada banyak orang yang berada di dalamnya. Tak seorang pun yang mau berbicara, bahkan sang tuan rumah. Mereka berkumpul di sini untuk mengerjakan tugas dari dosen.
Tapi semua itu tak bertahan lama.Ting tong,,, tok tok tokk..
"Permisi"Semua yang ada di ruangan itu, saling bertatapan.
"Yut, ada tamu noh. Samperin gih " kata Taeyong."Akhirnya ada yang memecahkan keheningan ini" kata Jungwoo sambil merenggangkan otot-otot di badannya.
"Salah sendiri, situ tadi gak ngajak ngobrol" kata Doyoung.
" Gua buka pintu dulu. Kalian lanjutin kerjanya, jangan males" kata Yuta.
" Sorry, otak gua dah gak kuat. Gua mau istirahat" kata Taeil.
Yuta akhirnya membukakan pintu untuk tamunya. Awalnya dia ingin memasang wajah yang menyeramkan bagi tamunya, karena sang tamu sudah mengganggu waktu kerja kelompoknya.
"Ya, cari siapa?" tanya Yuta dengan nada datar.
"Cari jodoh bang, sampai sekarang belum muncul. Mungkin abangnya tahu siapa jodoh saya" kata seorang gadis sambil tersenyum.
"Y/n????, kamu kok...??" Yuta merasa kaget dengan keberadaan gadis di depannya. Dia merasakan bahagia bisa melihat gadis manis ini.
"Abang Utayy ku sayang, Y/n dah pulang" teriak gadis itu sambil sambil memeluk Yuta.
"Y/n kangen banget sama bang Utayy. Walaupun y/n pergi liburan tapi y/n bosen soalnya gak ada bang Utayy yang bisa diajak main" rengek gadis ini.Yuta hanya bisa tersenyum mendengar rengekan gadis ini. Di tambah ia mendapat pelukan dari y/n. Ayolah, siapa yang tak suka di peluk oleh orang yang di suka. Iya, Yuta menyukai gadis ini. Menyukainya sebagai adik menurutnya.
"Ya udah, masuk dulu. Nggak sopan ngobrol depan pintu" ajak Yuta.
" Okeyy" jawab y/n dengan bergelayut manja di tangan Yuta.
Mereka berjalan menuju ruang tamu yang dipenuhi oleh teman Yuta. Sampai di ruang tamu, semua yang ada di sana di buat kaget. Mereka kaget karena Yuta bisa sedekat dan seakrab itu dengan seorang gadis.
" Yut, saha yut?" Tanya Taeil.
" Ini?" Kata Yuta sambil menujuk y/n. " Gak tahu, tadi gua nemu di depan pintu" candanya sambil tersenyum miring pada y/n.
" Ihhhh, bang Utayyy mahhh. Dikiranya y/n anak kucing terlantar apa" bantah y/n dengan mempoutkan bibirnya.
" Whattt?!?! Utayyy?!?! " Semua orang semakin kaget.
Seorang Yuta sang kulkas hidup dipanggil dengan nama yang sangat imut itu.
" Ehhh, kok teriak??. Emang ada yang salah ya?" Tanya y/n dengan wajah polosnya.
" Nggak ada yang salah. Mereka aja yang berlebihan" kata Yuta.
" Bang, abang lagi sibuk ya?. Kalau gitu y/n mau sama Momi ajalah"
" Momi ada didapur. Sana gih, bantuin momi masak"
" Aiyayyayyy, kapten" kata y/n sambil memberi hormat pada Yuta.
Yuta sangat ingin mencium gadis ini tetapi ia menahannya. Di karenakan hubungan mereka yang dianggapnya hanya sebatas kakak beradik. Jika, ia tak bisa menahan diri sudah sejak di pintu tadi ia mencium y/n.
Y/n akhirnya menuju dapur dan Yuta kembali bersama teman-temannya. Yuta yakin akan ada banyak pertanyaan yang akan ia terima. Tapi ia tak mempermaslahkan itu semua karena sedang dalam mood yang bagus."Yuttt,, tadi tehh?" Tanya Taeil.
"Tetangga gue" Yuta kembali duduk.
"Kalian deket banget ya" kata Sabrina dengan senyum kecut. Ia sudah lama menyukai Yuta tapi Yuta tak pernah menganggapnya. Setelah melihat kejadian tadi membuatnya semakin kecewa.
"Ya,, gitulah" jawab Yuta cuek.
Pernyataan singkat lagi yang didapatkan Sabrina. Kenapa Yuta bisa berperilaku berbeda pada gadis tadi sedangkan pada dirinya tidak. Sabrina tersenyum hambar dan mengepalkan tangannya.
"Yang tadi itu namanya siapa?" kepo Taeyong.
"Y/n" jawab Yuta singkat.
"Cantik juga, belum punya pacarkan yak. Boleh di dideketin dong " kata Jungwoo.
"Cantiklah. Tanya sendiri gih" jawab Yuta dengan setengah hati. Yuta tak suka ada orang asing yang mendekati y/n apalagi laki-laki.
" Dahlah, malah ngobrol. Cepet kelarin kerjaannya" kata Yuta.
Waktu berlalu dengan cepat. Mereka mengerjakan tugas sampai waktu makan malam."Anak-anak, diudahin dulu belajarnya. Makan dulu sini. Tante dah masak banyak buat kalian" kata tante Yulia, mama Yuta.
"Iya, tante. Jadi merepotkan" kata Sabrina dengan suara di manis-maniskan dan jangan lupa senyuman manis, jurus pamungkasnya.
"Makasih tante" para cogan, teman-teman Yuta.
" Kok mama sukanya repot sih. Kan bisa delivery kitanya" kata Yuta.
" Nggak kok, nggak repot. Kan ada y/n yang bantuin mami.
Yuklah, semuanya ke meja makan ya" ajak tante Yulia.Akhirnya mereka menuju meja makan. Senyum Yuta merekah melihat y/n yang sedang mempersiapkan makanan. Serasa melihat istri mempersiapkan makanan untuk suami, menurutnya.
" Eh, kakak-kakak. Silahkan makan, kak. Semua sudah dipersiapkan" kata y/n sambil tersenyum.
"Iya, y/n. Terima kasih" ucap para cogan dengan bersamaan.
Hal ini membuat y/n menjadi malu dan tersipu. Melihat hal itu Yuta menjadi semakin gemas.